4

47.6K 1.2K 27
                                    

TEMPTATIONS OF AFFAIR

"Kau berpakaian seperti ini didepan pria itu? Apa sekarang kau ingin menjadi jalang huh?"ucap Brian yang berbisik ditelinga Scarlet

Hati Scarlet sangat sakit Brian mengatakan dirinya itu 'jalang'

"Lepaskan aku Brian, keadaan sudah berbeda"ucap Scarlet yang sudah telanjang diatas kasur, kedua tangan dan kaki di ikat tubuh Scarlet seperti tanda X sekarang

Brian tersenyum miring "aku tak akan melepaskanmu sayang"ucap Brian yang membuat Scarlet terisak

"Kumohon jangan menangis aku benci melihatmu menangis"seru Brian yang membersihkan air mata Scarlet dengan tangannya dan membuka ikatan tangan Scarlet tapi tidak dengan kakinya

Brian sudah melepaskan seluruh pakaian nya, ia tidak suka bercinta disini dikamar tamu. Mungkin lebih menantang jika ia bercinta dikamar Scarlet sesungguhnya bukan?

Brian menurunkan badannya tepat didepan nya kemaluan milik Scarlet terpampang jelas. Perlahan ia menghirup aroma nya membuat Scarlet bergelinjang.

"Eghhh..."desahnya yang merasakan lidah Brian bergerak disana

Mendengar suara Scarlet seperti itu semakin membuat Brian memuja tubuh wanita ini. Brian menjilat dan menyesap milik Scarlet hingga cairan itu tak tersisa.

"Ada telefon..ohhh..henti..kan...Brian"ucap Scarlet yang terbata-bata karna sedari tadi Brian terus melakukan penetrasi divagina nya

Akhirnya Brian melepaskan kuluman itu dan mengambil sesuatu dikantong celananya

"Halo?"ucap Scarlet

"Sepertinya aku akan kembali kerumah sekarang untuk mengambil berkasku yang tertinggal, apa kau bisa menolongku Scar?"ucap Rafael ditelefon

"Ohhh.."desah Scarlet tak sengaja karna ia merasakan ada sesuatu yang dingin masuk kedalam vagina nya

"Kau baik-baik saja?"ucap Rafael yang khawatir, Scarlet tak bisa menjawab tubuhnya bergelinjang hebat mati-matian ia menahan desahan agar tak terdengar oleh Rafael

"Aku baik"ucap Scarlet yang sudah keringat dingin

"Aku minta tolong untuk mencarikan map berwarna merah di ruang kerjaku, jadi nanti ketika ku sampai aku tak perlu lama mencarinya. Bisa kan?"

Scarlet tak bisa berkonsentrasi atas perkataan Rafael kepala nya pening, dildo yang ada didalam tubuhnya semakin cepat bergerak dan Brian yang melihat Scarlet tersiksa hanya menyeringai senang atas kelakuannya

"Hmptt... ya bisa"ucap Scarlet

"Baiklah 30 menit aku akan sampai disana"ucap Rafael dan mematikan telefon

Beberapa detik kemudian, Scarlet sampai klimaksnya dan Brian mencabut dildo itu dari sana. Brian senang melihat cairan Scarlet begitu banyak melumuri benda mainan ini.

"Brian kumohon pergilah, Rafael akan kesini"ucap Scarlet yang masih merasa lemas akibat orgasme untuk kedua kalinya

"Aku tak mau"ucap Brian

Temptation of Affairs [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang