Part 5

13.5K 687 7
                                    

Bagas, Carol, papi dan mami sampai di apartemen Bagas. Bagas memasukkan kode apartemennya. Carol pun bertanya pada Bagas...

Om, kode apartemennya berapa om?

Mau tahu aja loe...

Ucap Bagas sambil masuk ke dalam apartemen. Carol pun ikut masuk dan berkata...

Si om bego' banget sih, jelas aja gue perlu tahu kode apartemen ini. Kalau gue nggak tahu kode apartemen ini gimana gue bisa masuk?

Mami Bagas pun berkata...

Suami gila kamu ini memang bego' Carol. Kode apartemen ini tanggal dan bulan lahir Bagas.

Oh...tanggal  dan bulan lahir om Bagas. Om, tanggal dan bulan lahir om berapa?

Ucap Carol langsung duduk di kursi sambil memegang kedua kakinya yang sakit. Bagas pun mengambil air minum dari dalam lemari es dan meminumnya sampai habis. Bagas pun berkata...

Tanggal dan bulan lahir gue 27 November.

Oh jadi kodenya 2711.

Bukan, sok tahu loe.

Ucap Bagas cuek. Carol pun sangat kesal sekali mendengar ucapan Bagas.

Om gimana sih, katanya tanggal dan bulan lahir om 27 November?

Memang iya, tapi kode apartemen ini bukan 2711 tapi 1127.

Carol pun berdiri mendekat ke arah Bagas. Carol pun berkata...

Ngapain angkanya harus bulan dulu sih? Seharusnya kan tanggal dulu...

Suka-suka gue donk.

Dasar suami nyebelin, ngeselin, tukang culik, tukang ngancam, gila, bego'.

Loe ngapain bilang gue bego' terus sih?
Ucap Bagas dengan tatapan sinis.

Ya habisnya om sudah tua tapi nggak bisa membedakan cinta dan obsesi.

Kenapa loe nggak percaya kalau gue itu cinta banget sama Caterine?

Cinta itu datangnya dari hati om, bukan dari pikiran.

Ucap Carol sambil menunjuk dada dan kepala Bagas. Bagas pun berkata sambil memeluk pinggang Carol dan merapatkan pada tubuhnya. Bagas pun berkata...

Karena kesalahan Caterine, loe harus membayarnya. Mulai hari ini gue akan menyiksa loe, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki loe.

Tiba-tiba...

Auw...
Auw...

Bagas menjerit kesakitan karena Carol menginjak kaki kiri Bagas dan  menjambak rambut Bagas ke belakang. Bagas spontan melepas pelukannya. Carol cepat-cepat melepaskan kedua tangannya dari rambut Bagas dan berlari sambil menjulurkan lidahnya ke arah Bagas.  Bagas, papi dan mami speecless melihat tingkah laku Carol. Bagas pun berkata...

Loe ngapain nginjak kaki gue sih? Loe juga ngapain jambak rambut gue sampai rontok gini sih, Carol?

Memangnya om pikir, om aja yang bisa menyiksa gue? Gue juga bisa, ingat ya om kalau om nyakitin tubuh gue, gue juga akan nyakitin tubuh om.

What?
Ucap Bagas kaget. Papi dan mami pun berkata...

Bagas, sepertinya kamu menemukan lawan yang seimbang. Menantu papi ini luar biasa. Hanya Carol yang bisa melawan kegilaan kamu. Kalian berdua sama-sama pasangan gila.

Carol...
Bagas...
Kalau kalian berdua mau bertengkar tiap detik, tiap menit, tiap jam itu terserah kalian berdua. Tapi ingat, jangan main fisik seperti tadi. Dalam rumah tangga itu nggak boleh ada KDRT.
Ucap mami. Papi pun kembali berkata...

Lebih baik kalian berdua saling mengenal, memupuk cinta kalian berdua. Cinta bisa tumbuh karena kebersamaan. Ingat janji pernikahan kalian berdua di gereja tadi.

Iya pi.
Ucap Bagas dan Carol bersamaan.

Crazy Husband, Crazy Wife (1-19 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang