Part 7

12.5K 642 4
                                    

Bagas mengendus-endus dengan hidungnya dan berkata...

Bau apaan nih? Kayaknya ada bau gosong dan terbakar...

Astaga, masakan gue...

Ucap Carol sambil berlari menuju dapur. Bagas pun mengikuti Carol. Sesampainya di dapur Carol dan Bagas sangat terkejut melihat banyak asap dan ada api yang membakar appron yang di pakai Carol tadi.

Carol mendekat ke arah kompor gas hendak mematikan gas dan mengambil appron yang terbakar. Tiba-tiba Carol berteriak...

Auw...

Ucap Carol kesakitan sambil meniup-niup jari-jari tangan kanannya. Bagas pun berkata...

Loe bego' banget sih Carol, itu api bukan air.

Bagas pun langsung mengambil alat pemadan kebakaran dan menyemprotkan api yang membakar appron tersebut setelah itu Bagas langsung mematikan kompor gas.

Tangan loe nggak apa-apa kan?

Ucap Bagas panik sambil memegang tangan kanan Carol. Carol hanya diam dan menangis.

Loe kenapa nangis sih Carol? Tangan loe kan cuma terbakar sedikit.

Masakan gue jadi nggak bisa di makan. Ikan gorengnya gosong, sayur sopnya kena alat pemadam kebakaran tadi. Semua ini gara-gara loe, gara-gara loe om...

Ucap Carol marah-marah dan menangis. Bagas pun berkata...

Kok gue sih yang di salahin, yang masak kan loe bukan gue. Seharusnya gue yang marah-marah sama loe. Loe itu udah hampir ngebakar apartemen ini. Lagian yang nyuruh loe masak itu siapa? Loe nggak bisa masak kan?

Bisa kok.

Ucap Carol dengan penuh percaya diri. Bagas hanya tersenyum menyeringai dan berkata...

Mana ada orang yang bisa masak tapi dapur seperti kapal pecah gini. Ini pasti untuk pertama kalinya kan loe belajar masak?

Aish...

Ucap Carol dengan sangat kesal sambil menatap tajam ke wajah Bagas.

Udah, mata loe nggak usah melotot gitu. Ikut gue...
Ucap Bagas sambil memegang tangan kiri Carol menuju ruang keluarga.

Duduk...
Jangan kemana-mana...

Iya.

Ucap Carol sambil cemberut. Bagas pun pergi mengambil kotak P3K. Bagas pun kembali ke ruang keluarga dan mengobati tangan Carol dengan mengoleskan obat luka bakar pada jari-jari tangan kanan Carol.

Auw, sakit...
Pelan-pelan donk om ngobatin luka bakarnya...

Iya, bawel banget sih loe...

Ucap Bagas kembali mengobati jari tangan Carol, setelah itu Bagas membereskan semua kekacauan yang terjadi di dapur seperti semula. Bagas juga membuang semua masakkan Carol. Bagas pun memasak spaghettie untuk 2 orang.

Woi istri gila yang ceroboh, buruan ke meja makan, loe mau makan malam apa nggak?

Ucap Bagas teriak dari dapur sambil membawa 2 piring berisi spaghettie menuju meja makan. Carol yang mendengar teriakan Bagas, langsung berlari menuju meja makan dan duduk di kursi berhadap-hadapan dengan Bagas. Carol pun berkata...

Om, loe bisa masak?

Menurut loe?

Bisa sih, tapi kan masakan loe belum tentu enak om...

Masakan gue itu enak, kalau loe nggak percaya buktiin aja.

Ucap Bagas penuh percaya diri. Carol pun langsung makan spaghettie buatan Bagas dengan sangat lahap. Sambil makan Carol berkata...

Gila, spaghettie buatan om enak banget. Rasanya mirip spaghettie yang ada di hotel bintang 5.

Emangnya loe pernah makan spaghettie di hotel bintang 5?

Ya iyalah tapi di dalam mimpi.

Dasar istri gila...!!!

Crazy Husband, Crazy Wife (1-19 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang