Part 15

11.8K 559 0
                                    

Carol melipat kedua tangannya di depan dada. Carol pun menggigit bibir bawahnya dan menatap wajah Bagas dengan tatapan mematikan. Carol pun berkata...

Kenapa mas nyebut-nyebut nama mbak Caterine terus sih mas? Aku itu bukan mbak Caterine, mas Bagas!!! Aku Carol, Caroline Calista. Aku capek mas selalu jadi bayang-bayang mbak Caterine terus. Kita berdua itu udah nikah setengah tahun lebih.

Maaf Carol, aku nggak bermaksud nyebut-nyebut nama Caterine. Aku juga nggak maksud mimpiin dia. Tadi aku itu mimpi buruk. Dalam mimpi aku, kamu hamil gede' dan Caterine mau bunuh kamu dan anak kita berdua.

What?
Mas bo'ong kan?

Demi tuhan aku nggak bohong Carol.

Ya udah deh, kalau gitu aku minta maaf sama mas Bagas. Mas Bagas, maafin aku ya mas, please...

Ucap Carol kembali duduk di atas ranjang. Bagas pun berkata...

Iya di maafin tapi ada syaratnya.

Syaratnya apaan mas?

Kamu harus urut pinggang aku sekarang juga, sakit nih...

Ucap Bagas mengusap-usap pinggangnya sendiri.

Iya mas, aku urutin pinggang mas sekarang juga. Bagian lain nggak ada yang mau di urut lagi mas?

Ucap Carol tersenyum nakal sambil mengedipkan sebelah matanya. Bagas yang terpancing dengan ucapan Carol segera mendorong tubuh Carol di atas kasur. Bagas pun segera berada di atas tubuh Carol. Bagas mulai mencium dan mencumbui Carol. Malam itu mereka berdua kembali melakukan hubungan suami istri.
_______________

2 Minggu kemudian...

Carol membersihkan apartemen. Carol tidak sengaja menemukan pistol Bagas yang terletak di dalam meja kerja Bagas. Dengan perasaan takut-takut dan penasaran Carol memegang pistol tersebut. Saat Bagas muncul dari dalam kamar mandi, Bagas langsung berkata...

Carol, kamu ngapain pegang-pegang pistol itu? Nanti kamu nyesal...

Nyesal?
Memangnya kenapa?

Ucap Carol dengan sangat bingung. Carol pun dengan seksama memeriksa pistol tersebut. Carol kembali berkata...

Mas, apa jangan-jangan pistol ini cuma pistol bo'ong-bo'ongan? Pistol main-mainan?

Iya.

What?
Jadi selama ini mas nakut-nakutin aku dengan pistol palsu?

Iya.

Ucap Bagas santai sambil memakai baju kemeja. Carol yang sangat kesal segera menarik pelatuk ke arah Bagas. Carol speecless saat mengetahui bahwa pistol tersebut benar-benar pistol main-mainan. Bagas pun berkata...

Kamu kenapa nggak percaya sama ucapan suami kamu sendiri sih?

Dasar suami gila...!!!

Ucap Carol dengan sangat kesal. Carol pun langsung melempar pistol tersebut ke atas lantai. Bagas pun mengambil pistol tersebut dan menyimpannya kembali ke dalam laci meja kerjanya. Carol melipat kedua tangannya di depan dadanya dan hanya melihat Bagas dengan tatapan yang sangat kesal. Bagas pun berkata...

Udah nggak usah melotot gitu. Aku minta maaf deh sama kamu. Ini pakaikan dasi aku...

Ucap Bagas memberikan dasi pada Carol. Carol menepis dasi tersebut dan berkata...

Nggak mau, pakai aja sendiri.

Benaran nggak mau pakaikan aku dasi? Nanti aku nggak akan kasih kamu jatah uang bulanan loh...

Ucap Bagas memberikan dasi kembali pada Carol. Carol pun mengambil dasi tersebut dan memakainya pada kerah baju kemeja di leher Bagas. Tiba-tiba Carol tersenyum menyeringai sambil menarik dasi tersebut sampai hampir mencekik leher Bagas.

Auw...


Crazy Husband, Crazy Wife (1-19 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang