Like the Cherry blossom, I Fall in You

603 86 21
                                    

Like the Cherry blossom, I Fall in You
Song: Wanna One - I Promise U

Pair: Top! Guanlin
Bott! Jihoon

Warning!: Yaoi, Boyslove, BoyXBoy, HOMO, SongFict

Genre: Romance

Selamat Membaca...

~oOo~

Saat itu...
Saat dimana bunga sakura berguguran, adalah kali pertama kita bertemu.

Sepasang mata tajam menatap intens kearah sosok pemuda manis yang terlihat tengah duduk di kursi kayunya. Benar-benar sebuah karya Tuhan yang indah ketika maniknya menangkap bagaimana kelopak sakura seakan slow motion berjatuhan disekeliling si Pemuda manis bersurai coklat madu.

Kaki panjangnya melangkah pelan mendekat, mencoba melihat lebih dekat bagaimana manik jernih si Pemuda manis menatap serius kearah kanvas didepannya. Jemari kecilnya terlihat mengapit lembut kuas kecil yang sesekali dioleskan pada berbagai warna cat. Dapat dipastikan, si Pemuda manis tengah melukis keindahan pohon sakura diawal musim semi dengan dihiasi jatuhan dramatis kelopak bunga merah muda itu.

"Hei.."

Pemuda yang sejak tadi memandang, mulai menyapa pelan. Sayang, si Pemuda tampan bersurai hitam pekat tak mendapat balasan sama sekali. Sang penerima sapaan, terlihat masih sibuk dengan kuas dan coretan-coretan teratur pada kanvasnya.

"Hei.." mencoba peruntungan sekali lagi, dengan menambahkan tepukan pelan pada bahu si Pemuda manis.

Dapat terlihat jelas, si pemuda bersurai coklat madu berjengit pelan sebelum menoleh kearah sosok tinggi yang menepuk bahunya.

"Ya?"

Senyum tak dapat dibendung oleh keduanya, ketika manik yang berbeda warna itu bertubrukan, saling menatap dalam seolah terbelit oleh keindahan paras masing-masing.

"Aku hanya ingin berkenalan, namaku Guanlin. Kau?"

Senyuman manis masih tercetak di bibir semerah cherry si pemuda bersurai coklat madu, sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh sang lawan bicara.

"Maaf─" suaranya sangat lembut, bahkan Guanlin sendiri dapat merasakan bulu tangannya berdiri saat bibir itu berucap melanjutkan, "─aku tak bisa mendengar. Aku tuli."

.

Kau membuatku serasa terlahir kembali.
Aku berjanji, untuk tidak akan pernah melupakanmu

.

"Maaf karena membuatmu susah berkomunikasi denganku. Jika hanya keluar untuk melukis, aku memang tak pernah membawa alat bantu dengar." Jihoon -pemuda bersurai coklat madu- tadi berucap tak enak saat melihat Guanlin sibuk dengan kertas putih dan pulpen untuk berkomunikasi dengan orang tuli sepertinya.

Guanlin hanya membalas dengan senyuman ketika goresan pulpen itu telah sampai huruf terakhir tulisannya.

"Tak apa, besok mungkin kau ada waktu bertemu lagi denganku?"

Membaca dalam hati apa yang tertulis di kertas putih itu, masih dengan senyum manis yang menambah point penting dari paras indahnya. "Yahh.. Besok pagi ditempat ini, bagaimana?"

Guanlin tak bisa menyembunyikan cengiran lebarnya, tangannya yang sejak tadi digenggam erat berusaha menahan diri, kini mulai terulur mencubit kecil pipi dengan rona tipis Jihoon. "Apa ini ajakan kencan?" Guanlin berucap lisan refleks, belum terbiasa berkomunikasi dengan menulis terlebih dahulu.

Songfiction " Rhapsody In May "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang