The Sword

614 80 8
                                    

Genre : Romance
I Promise You (고백 ver.)



Bunga sakura di musim semi mulai berguguran, angin berembus lembut mengenai kulit pemuda jangkung yang sedang berlatih pedang di pelataran istana. Dia adalah Lai Guanlin, seorang Putra Mahkota yang tidak dipercayai oleh rakyatnya untuk meneruskan kepemimpinan Raja Lai yang sudah memasuki usia senja.

Tubuhnya bergerak ke kanan, ke kiri, bahkan berputar menghunuskan pedang ke udara. Tidak peduli peluh yang mengalir di dahinya, tercipta karena kerja kerasnya berlatih. Beberapa kali dia gagal bahkan menjatuhkan pedangnya ke tanah. Dikepalanya terus terngiang ucapan rakyatnya yang tidak sengaja Ia dengar ketika dia sedang berjalan di desa.

“Putra Mahkota Lai Guanlin tidak pantas memimpin negeri ini.”

“Benar. Dia tidak pantas. Menggunakan pedang pun dia tidak bisa, bagaimana dia bisa ikut berperang?”

Guanlin benci mengingat ucapan-ucapan sampah mereka yang justru membuatnya semakin terpuruk. Namun Guanlin bukan orang yang akan menelan mentah-mentah ucapan itu. Dia akan terus berusaha dan berlatih, dia tetap semangat dan tersenyum ramah kepada orang-orang yang sudah berkata buruk tentang dirinya. Tanpa mereka tahu perasaan Guanlin yang sesungguhnya.

Sang Putra Mahkota menggenggam erat gagang pedangnya, mengayunkan pedangnya ke sembarang arah, seakan musuh ada di depan mata. Meskipun pedangnya terkadang lepas dari genggaman, dia terus mencoba dan berusaha.

Di dekat dinding istana, tepatnya di belakang pohon ada seorang pemuda sedang memperhatikan Putra Mahkota yang sedang berlatih pedang. Rakyat dari Kerajaan Boksunga yang dipimpin oleh Raja Lai ke 6. Pemuda itu menatap Guanlin dengan perasaan khawatir pada keadaan Putra Mahkota satu-satunya itu.

Hanya pemuda bernama Park Jihoon ini yang tahu keresahan yang dirasakan oleh Guanlin. Di depan khalayak ramai Guanlin menyembunyikan kesedihannya, namun kepada Jihoon; orang yang dicintai Guanlin lah dia bisa menunjukkan perasaan yang sesungguhnya.

“Guanlin!” Begitulah Jihoon selalu memanggilnya. Tanpa panggilan kehormatan.

“Jihoon Hyung!” Guanlin senang bukan main melihat Jihoon datang untuk menemuinya yang sedang serius berlatih.

Jihoon melambaikan tangannya seolah memanggil Guanlin untuk menghampirinya. Tentu saja Guanlin yang memiliki rasa cinta yang dalam kepada Jihoon itu rela menghampiri Jihoon di bawah pohon Persik. Tempat di mana dua tahun yang lalu Guanlin menyatakan perasaannya kepada Jihoon si pemuda berwajah manis itu.

“Aku mendengar besok kau ditugaskan untuk mengikuti perang melawan Kerajaan Subak?”

“Iya, Hyung. Besok aku akan berangkat menuju perbatasan. Perang ini dinyatakan sebagai pembuktian apakah aku pantas menjadi pemimpin kerajaan Boksunga jika aku menang.” Guanlin pun duduk dan menepuk-nepuk kursi yang ada di bawah pohon, menyuruh Jihoon untuk duduk.

Jihoon duduk di samping Guanlin sambil menyandarkan kepalanya di bahu lebar milik Guanlin. Jihoon memeluk tubuh yang lebih tinggi darinya erat, memberikan kekuatan dan semangat untuknya.

“Aku yakin kau pasti bisa mewujudkan mimpimu, kau bisa membuktikan bahwa kau pantas menggantikan Raja.” Guanlin tidak bisa berpura-pura tegar bila berada di hadapan Jihoon. Air matanya tiba-tiba jatuh tak tertahankan. Guanlin balas memeluk tubuh kecil itu lebih erat. Dia membutuhkan Jihoon, hanya Jihoon yang mengerti dirinya, memberikan semangat, dan membangkitkan kepercayaannya terhadap kemampuan diri yang dia miliki.

“Lalu kapan kau akan kembali, Guanlin?” tanya Jihoon lagi sambil melepaskan pelukannya dan memosisikan tangannya di kedua pipi tirus milik kekasihnya.

Songfiction " Rhapsody In May "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang