Title : Too Fast To Love You
Genre : Fanfiction, AU, Romance, Songfiction
Cast :
Park Ji Hoon
Lai Guan Lin
Length : 1516 words
“Gege tidak mau tahu, Anlin. Kalau dia belum ketemu, Gege akan stop beri Anlin uang jajan.”
Desahan putus asa Guanlin mulai terdengar.
Ancaman itu lagi !
Xi Lu Han, anak tertua dari Bibi Tertua pihak Mama Guanlin adalah orang yang sedang berbicara dengannya di sambungan telepon saat ini.
Guanlin : “Iya, iya. Ini juga Guan mau cari lagi. Nanti Guan kabarin kalau sudah ketemu.”
“Harus ketemu! Kalau nggak, siap-siap aja nggak dapat uang jajan dari Gege. Se-la-ma-nya. Titik!”
Pip
Lu Han memutuskan panggilan telepon secara sepihak.
Oh Tuhan, kali ini sepertinya sepupunya tidak main-main.
Dan semua itu karena Zhu, kucing pemalas –kesayangan Lu Han yang entah kenapa hari ini menjadi sangat aktif.
Kucing yang sehari-hari jika ada Lu Han, hanya akan makan, manja dan mendengkur itu mendadak menjadi brutal hari ini.
Zhu melesat keluar saat Guanlin membuka pintu untuk mengambil pesananan jjajangmyeonnya. Dan sialnya, Zhu belum ketemu sampai sekarang.
Salahkan saja Oh Se Hun, client yang akan bekerja sama dengan perusahaan Lu Han. Dia meminta pertemuan di Jeju, dan karena Lu Han membutuhkan proyek itu, ia memilih meninggalkan Guanlin seorang diri di rumah bersama Zhu –yang ternyata si kucing nakal itu.
Guanlin hanya tinggal bersama dengan Lu Han di Seoul, karena semua keluarga mereka ada di China. Cita-cita Guanlin ia ingin seperti Lu Han yang sukses mendirikan perusahaan sendiri di negeri orang.
Tapi karena dia masih berada di tingkat sekolah akhir, apa daya Guanlin selain mengandalkan uang bulanan yang dikirim dari orangtua dan sepupunya –si Lu Han itu.
Karena itulah, mendengar ancaman Lu Han yang tidak akan memberinya uang saku kalau Zhu tidak ketemu, itu seperti pertarungan hidup dan mati untuk Guanlin. Bagaimanapun lelahnya, Zhu harus ketemu atau dia yang akan mati kelaparan.
Tepat arah jam tiga dari tempat dia berdiri sekarang, Guanlin melihat seekor kucing gendut berwarna abu tua dengan kalung pink menyala itu.
Zhu, ada di bangku taman sambil memakan sesuatu dari piring styrofoam yang diletakkan di atas bangku itu.
Guanlin : “Ck! Dasar kucing nakal. Padahal aku sudah kebingungan mencarinya kemana-mana, tapi dia sedang asyik-asyikan makan di sini.”
Guanlin berjalan sedikit tergesa, takut Zhu kabur lagi. Tapi langkah Guanlin terhenti saat melihat seorang pemuda menghampiri bangku taman itu dengan gelas plastik bening berisi air.
“Kau ini sebenarnya ada pemiliknya tidak sih?”
Karena jarak yang tak begitu jauh, Guanlin bisa mendengar dengan jelas suara pemuda itu.
Guanlin semakin mendekat, berdiri tepat di depan pemuda yang duduk menyamping sambil mengelus bulu Zhu.
Guanlin : “Disini kau rupanya.”
“Ya Tuhan!”
Pemuda yang duduk tadi lantas berdiri, terpekik kaget karena kedatangan Guanlin yang tiba-tiba.
Ia menoleh ke arah Guanlin.
Dengan wajah terkejut dan kedua tangan yang memegangi dadanya.
Juga dengan mata yang berkedip-kedip –lucu.
