DECEMBER

427 49 0
                                    

Di senja yang damai ini, seorang laki-laki berumur 20 tahun sedang duduk sendirian di taman sambil mendengarkan lagu favorit-nya juga sahabatnya. Ia merindukan sahabatnya,Guanlin. Hari ini tepat 13 tahun sudah kejadian terburuk yang dialami oleh Jihoon. Ya, pemuda itu, Jihoon namanya. Sambil menutup mata, lagu kesukaan-nya terus mengalun sesuai dengan kejadian yang Jihoon alami. Lagu itu seakan tahu semua kenangan Jihoon.

                           'I think i was dreaming, I'm somewhere thatfeels so familiar'

    Jihoon membuka matanya. Tempat ini terasa familiar. Ya, ini adalah tempat dimana ia dan Guanlin harus berpisah.Meninggalkan Jihoon. Tempat ini merupakan saksi bisu dimana Guanlin pergi.Jihoon menyalakan ponselnya, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Menandakan Jihoon harus segera pulang, ia tidak mau Ibu-nya menunggu terlalu lama.

   Selama di perjalanan, Jihoon selalu teringat kenangan lama dengan Guanlin. While looking to the stars we were alwayslaughing.  Ah, lagu ini selalu mengandung lirik yang berhubungan dengan kisah Jihoon. Tentang mereka yang tiap malam selalu memandangi langit, beradu siapa yang bisa menghitung bintang lebih cepat, dan pertandingan itu selalu dimenangkan oleh Guanlin. Diakhiri dengan Jihoon yang pula yang mengambek, dan pada saat itu Guanlin akan memeluk Jihoon,agar sahabat kecilnya itu tidak bersedih.

     Jihoon rindu dengan itu semua, ketika ia bisa tertawa lepas bersama Guanlin. Menghilangkan lelah setelah bermain sore. Tak terasa Jihoon sudah sampai di rumahnya. Masuk kedalam, lalu menghampiri Ibu-nya. Oh, ternyata Ibu-nya mengajak makan malam.Setelah selesai makan malam, Jihoon memutuskan menuju kamarnya, lalu berbaring. Karena kelelahan Jihoon pun tertidur.

                                               Every morning i pictured as i woke up

      Pemuda manis itu terbangun dari tidurnya, ia membayangkan kejadian itu lagi. Bahwa Guanlin pergi. Jihoon bangkit menuju kamar mandi, bersiap untuk bekerja. Jihoon bekerja sebagai pengantar susu di daerahnya. Di perjalanan, Jihoon melihat banner berisikan kalimat yang membuat Jihoon teringat akan sosok Guanlin. But my heart is still with you. Jihoon ingat betul, kata-kata itu pernah diucapkan oleh Guanlin sebelum ia pergi.'Jihoon jangan berpikir tentang Guanlin terus menerus. Kau harus fokus.' Batin Jihoon, seolah menyadarkan bahwa saat ini ia harus fokus bekerja.

                                        You let me breathe with your smile like asunshine

       Jihoon masih terjebak dengan kenangan masa lalu. Senyuman Guanlin tiba-tiba tercetak jelas dipikirannya. Senyuman yang membuat hatinya senang. Jihoon rindu dengan senyum itu. Even if i can't see it but i canfeel it. Benar, Jihoon tidak dapat melihat senyum Guanlin lagi, tapi Jihoon masih bisa merasakan senyum Guanlin. Oke, sekarang dia benar-benar rindu dengan senyum itu.

        I'll remember ur name. Even when timepasses and we become adults, i'll keep protecting you.

Jihoon akan selalu mengingat Guanlin, dan Guanlin akan terus mengingat Jihoon, begitulah sekiranya yang terjadi. Guanlin akan selalu menyayangi Jihoon, dan Jihoon akan selalu menyayangi Guanlin. Entah bagaimana, walaupun mereka berpisah, namun mereka tetap saling menjaga, saling mengingat, saling menyayangi, dan pastinya saling berharap.

*Guanlin part

       Tokeep our precious memories safely shining in my heart.

Sekiranya itu lah yang dilakukan pemuda jangkung sepanjang malam. Berharap dari jauh, agar momen itu bisa diulang. Selalu memikirkan tentang Jihoon, tawanya, senyumnya,matanya, suaranya. Semua begitu indah, andai Jihoon adalah perempuan, mungkin Guanlin akan meng-klaim bahwa Jihoon adalah miliknya, tapi sayang, Jihoon adalah laki-laki.

Songfiction " Rhapsody In May "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang