☆Chapter #6☆

6K 201 10
                                    

Tiba tiba...

"ciiitt" bunyi ban yang di rem oleh kak Hans.

"Ada apa kak hans kok brenti?"

"Aduh dek, ban motor Kakak bocor"

"Ya udh dibawa ke bengkel terdekat aja"

Aku melihat tukang tambal ban didekat situ.

"Itu kak disitu ada tukang tambal ban"

Kak Hans menuntun motor ke tukang tambal ban. Sesampainya disitu ia bilang ke tukang tambal ban itu dan menunggu dibangku.

"Zi... kayaknya aga lama nih nunggu ban motornya selesai di tambal. Gimana kalo aku pesenkan ojek online biar km langsung pulang".

"Uhmm.... ndak papa si kak, aku nunggu disini saja"

"Beneran mau nungguin zi? Nanti keluargamu khawatir denganmu.

"Ndak papa kak, lagian aku males dirumah hanya menonton tv dan belajar"

"Uhmm yaudah kalau begitu"

Beberapa menit kemudian....

"Duh dek haus nih beli minum yuk".

"Oke kak"

Aku dan Kak Hans berjalan mencari toko minuman yang buka. Setelah sampai disana

"Zi...mau beli minum apa nih, kakak traktirin hehehe"

"Nggak ush kak, makasih"

"Udh gpp, lagian kamu jg haus kan?"

"Uhmmm, hehehe"

"Tuh kan, dah mau beli apa nih"

"Uhmm ini aja deh kak" sambil mengambil minuman.

Lalu kak Hans membayar minuman yang dibeli.

"Makasih ya kak minumannya"

"Ya sama sama"

Kami beranjak kembali ke tukang tambal ban tersebut. /jam sudah berlalu, hari sudah mulai petang, Ban motor pun sudah selesai ditambal. Kak han membayar tukang tambal ban itu, setelah itu kami bersiap kembali melanjutkan perjalanan keapartemen. Saat diperjalanan...

"Zi.. ini kakak sudah g tau arah jalan kerumahmu, coba kasih tau dimana?"

"O ya kak sebenarnya aku ga tinggal dirumah tapi di apartemen,

"Oo apartemen"

"Nanti lurus trus ada pertigaan belok kanan, lalu nanti ada apartemen yang berwarna coklat kemerahan, disitu aku tinggal".

Kak Hans berusaha mengingat apa yang dikatakan Arzi itu.

Setelah sampai depan diapartemen itu...

"Oo ini ya apartemenmu, cukup besar juga"

"Ya kak, ini apartemen yang aku tinggali"

"Kamu tinggal dilantai berapa?"

"Aku tinggal dilantai 5 kak"

"Aku antarkan sekalian ya, sampai ke kamar apartemenmu"

"G ush kak, nanti pesenan teman kakak terlambat loh"

"Gpp zi, kan masih ada waktu buat ngasih pesanan ini"

"Uhmm okelah"

Kak Hans memarkirkan motornya dan membawa kado. Perasaanku cukup senang karena dia sudah mengantarku sampai ke kamar apartemenku. Aku berdoa agar kejadian ini akan terus berulang setiap hari.
Sesampainya dilantai 5 dan didepan kamar apartemen, Arzi mengetok pintu itu. "Toktoktok" suara pintu yang diketok.
Dan dibukalah pintu itu

"Eh Arzi, kok lama banget pulangnya" tanya ayah khawatir

"Ya, tadi pas perjalanan pulang ban motor temanku ini bocor,maaf ya pak"

"Ya udh gpp yang penting kamu selamat nak"

"Oya kenalin nih yah ini teman sekolahku, dia yang mengantarku pulang"

Sambil bersalaman

"Kenalin om saya temannya Arzi".

"O ya, duduk dulu didalam" tanya Ayah.

"G usah om, saya lanjut pulang kerumah"

"O ya udah kalau begitu"

" Zi aku pulang dulu ya"

"Oke, makasih ya sudah nganterin aku"

"Siap, sama sama Zi..."

Kak Hans bersalaman dengan aku, aku menggenggam tangan dia begitu aga lama dan kami saling senyum.

"Hati hati dijalan"

"Oke"

Kak Hans turun dari apartemen nya dan menaiki motornya, aku langsung berlari menuju kaca jendela di kamarku, aku melihat dia dari kejauhan, dia sedang menghidupkan motornya, Aku begitu melihat dia merasa nyaman.
Aku pun melihat disekeliling ruangan.

"Yahh.. ibu kemana, kok belum pulang?"

"Iya nak, tadi Ibu pas menuju kesekolahmu, dpt SMS dari bos nya, dia lagi ada acara dadakan di kerjanya, mungkin aga maleman pulangnya"

"Oooh gt"

Aku menuju ke kamarku, aku mandi dan ganti baju. Setelah ganti baju aku melihat ada pesan. Kukira pesan WA Itu berasal dari Kak Hans, dan ternyata pesan itu dari Ariel.

(Chat WA)
"Halo Zi... ada waktu luang ga, aku mau curhat nih boleh ga?"

"Uhmm.. boleh, mau curhat ttg apa?"

"Jadi gini, aku tuh sekarang sedang menyukai seseorang, tapi aku g tau cara menembaknya menjadi pacar bagaimana?"

"Ya tinggal ditembak saja toh orangnya "dorr" hehehe, canda canda😂"

"Gimana zi, kamu tau ga?

"Gampang sih, tinggal kamu harus PD in ke doi dengan cara cari perhatian gt ke Do'i mu, ya ngomong basa basi gt, lalu sekali sekali mengajaknya jalan jalan gt, ya pokoknya gt lah 😅"

"Uhmm oke, tp klo dia nya ga peka gt gimana?😔"

"Ya tetap dipertahanin aja dulu, tapi jgn langsung ditembak, oya sama tampilanmu apa adanya agar dia tertarik denganmu riel"

"Ooh oke, kalau aja dia suka sama aku gt gimana?🤔"

"Ya tinggal buat surprise nya saja gt, dengan membawa Do'i mu ke tempat yang romantis, kaya di film film gt😆"

"Oke deh, nanti akan aku lakuin kalo begitu, makasih ya Zi...😊"

"Sip sama sama Riel he he he☺"

Setelah selesai chat dengan Ariel, tak berselang lama ibuku baru saja sampai ke apartemen. Aku membukakan pintu dan langsung mengantar ibu kekamarnya.

"Ibu capek ya, sini aku pijet"

"Iya nak, ibu capek baru pertama kali ibu pulang kerja malam begini, o ya maaf ya nak tadi ibu ga sempat njemput kamu disekolah"

"Iya gpp kok bu"

"Trus kamu jadinya naik apa pulang ke sini"

"Aku tadi diantar sama temen ku bu, dia si nawarin aku pulang kerumah"

"Ooo gt, bruntunglah biar irit gt hehehe"

Aku melanjutkan memijat ibuku dan tak lama kemudian ibuku tertidur terlelap. Akupun menuju kekamarku untuk belajar dan tidur.
---------- Bersambung ----------

My Beloved Senior, Or ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang