☆Chapter #7☆

5.7K 191 5
                                    

   Pagi harinya berangkat kesekolah seperti biasa. Belum sampai jam 7 aku sudah sampai dan duduk di depan kelas. Setelah itu aku melihat Kak Hans yang baru saja datang kesekolah dan menuju ke kelasnya.
Saat aku memandang kak Hans, Tiba-tiba aku di kagetkan oleh Ariel.

   "Hayooo, lagi lihat siapa zii?"

   "Eh, enggak kok, aku lagi liat pemandangan, pagi ini sejuk juga suasananya"

   "Ooo, kukira lagi liat seseorang hehehe"

   "Apa an sih"

   "Oya, emm aku mau tanya nih ada game terbaru ga yang lagi ngetrand"

   "Ada si, cuman aku ga begitu update terhadap game, aku si lebih suka buat video gitu"

   "Yah... kukira tau, padahal aku ingin mengajak mu main bareng"

   Setelah beberapa menit kemudian bel berbunyi tanda pelajaran akan dimulai. Aku dan Ariel memasuki kelas.
   Pelajaran pertama kali ini adalah olahraga, materi olahraganya yakni lari jarak jauh dengan rute memutari jalan dr sekolah menuju ke sekolah lagi.
   Sebelum lari, semua siswa melakukan pemanasan dahulu dan melakukan gerakan instruktur dr ketua kelas ku.
   Lalu aku melihat Ariel, dia tidak begitu konsentrasi terhadap pemanasan itu karena dia bercanda dengan teman sebelahnya.
   Setelah pemanasan selesai, lari pun dimulai, semua siswa berlari dengan kecepatan yang berbeda beda. Aku pun berlari dijalan tersebut dengan mengatur pernapasanku. Aku membalapi teman-temanku termasuk Ariel.
   Saat ditengah perjalanan, tubuhku merasa lelah, aku memperlambat kecepatanku dan tak beberapa lama kemudian, beberapa temanku membalapiku.
   Aku menengok ke belakang dan ternyata tinggal Ariel yg seorang diri disana, aku pun berhenti sejenak sambil menunggu Ariel berlari. Dan setelah Ariel sampai didekatku dia memperlambat larinya

   "Riel, kok lama sekali kamu lari?"

   "Iya nih zii, fiuh capeknya" sambil mengusap keringat

   "Baru aja setengah jalan udah capek, apalagi sampe sekolahan?. makanya pemanasan yang bener jangan guyonan"

   Lalu kami melanjutkan Lari menuju kesekolah. Saat hampir sampai kesekolah tiba-tiba Ariel jatuh karena kelelahan.

   "Riel bangun riel, kamu tak apa kan?"

   Wajah Ariel sedikit pucat, karena dia dehidrasi akibat lari. Aku mengangkat Ariel dan membawanya kesekolahan.
   Sesampai di sekolahan, guru olahraga langsung menggantikan aku membawa Ariel, dan menuju ke ruang UKS.
   Aku langsung berlari menuju ke kelas mengambil minuman Ariel dan kembali menuju ke UKS. Beberapa teman-temanku sudah menunggu di ruang UKS.
   Sesampainya di UKS, aku melihat Ariel belum sadar. Guru olahraga itu mengambil minyak kayu putih agar Ariel bisa sadar.
   Setelah beberapa menit kemudian tangan Ariel bergerak yang berarti dia sudah Sadar.

   "Riel gimana keadaanmu, masih terasa pusingkah?"

   "Emm... iya Zi, kepalaku masih pusing"

   "Nih minum obat dulu riel, dan ini minumnya" sambil memberikan obat dan minuman kepada Ariel

   "Makasih zii"

   "Uhm, yaudah kamu tidur dulu aja, nanti pas jam istirahat aku mampi kesini lagi"

   "Iya Riel kamu, bobok dulu, biar pusingmu sembuh" ucap teman lainnya

   "Iya Zi, iya teman temanku, makasih ya kalian sudah mau menungguku disini"

   "Iya sama sama" jawab beberapa teman nya.

   Aku dan teman-temanku kembali kekelas dan ganti pakaian karena untuk pergantian jam pelajaran berikutnya.
   Bel istirahat berbunyi, aku pun kekantin membeli makan untuk Ariel yang masih istirahat di UKS. Setelah kekantin aku menuju ke ruang UKS, diruang UKS ternyata disana tidak ada teman atau guru yang menemani.
   Aku menunggu sampai Ariel sadar, karena takut mengganggunya. Ariel terbangun dari tidur dan melihat Arzi.

   "Eh...Arzi"

   "Gimana kesehatanmu sekarang, masih merasa pusing?"

   "Uhmm... sudah mendingan kok zi" sambil memegang kepala.

   "Syukurlah kalo begitu, Nih Riel makan dulu, aku belikan kamu makan agar kamu cepet sembuh"

   "Kamu yang bayari makanan ini?"

   "Iya, udah gpp dimakan saja"

   Tiba tiba tangan Ariel memegang tanganku. Itu membuat suasana menjadi hening sementara.

   "Makasih ya zi, kamu telah menolong ku dari tadi sampai sekarang, aku senang banget punya teman kaya kamu zi"

   "Ya, sama sama riel, aku juga senang punya teman sepertimu, berawal saat aku masuk ke kelas baru sampai sekarang"

   Lalu Ariel memeluk ku, pelukan itu cukup erat, setelah berpelukan...

   "Uhmm... dimakan dulu riel, nanti malah basi kalo g dimakan"

   "Oke zi"

   Ariel pun memakan makanan yang diberikan dari Arzi.
---------- Bersambung ----------

My Beloved Senior, Or ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang