Kring kring kring kring, bunyi alarm hp, aku pun segera mematikan alarm itu, aku terbangun dari tidur dan segera mandi lalu berangkat sekolah.
Sesampainya disekolah seperti biasa aku duduk di dpn kelas sambil menunggu Kak Hans yang datang. Lalu Ariel datang menghampiriku."Hai zi.. nanti malam ada waktu luang ga nih?"
Aku pun berpikir, kalau nanti malam aku diajak oleh kak Hans nonton di bioskop, sebenarnya si aku gak mau ngajak Ariel nonton bareng, tp gimana lagi aku bingung jawabnya. O ya aku ada ide cermelang.
"Emm aku g ada waktu luang e nanti malam"
Saat aku menjawab, wajah Ariel berubah menjadi cemberut.
"Mang mau kemana si?"
"Ortu ku ngajak aku ke luar kota riel, karna mau mengambil berkas yang masih tertinggal di rumahku yg lama"
"Yah... padahal aku mau mengajakmu jalan jalan"
"Ya, mungkin lain waktu aja gimana, gpp kan hehehe"
"Humm, okelah, tp janji ya kapan kapan jadi loh jalan jalan bareng"
"Janji dong sipp"
Setelah mengobrol Ariel masuk kekelas, sedangkan aku masih di luar kelas.
Aku pun melihat dr ke jauhan ada kak Hans yang sedang berjalan menuju kelasnya. Dalam hati aku berkata "wah gantengnya kak Hans ini"
Bell masuk sekolah berbunyi, aku segera masuk kekelas dan memulai pelajaran.Pulang sekolah pun tiba, hari ini adalah hari trakirku kesekolah, karena program sekolah disini full day school, jadi aku bisa libur sampai 2 hari kedepan.
Sesampainya dirumah aku mandi dan melakukan seperti biasa. Sekitar jam 5 sore Ayahku pulang kerja. Jam 6 nya Ayah dan ibu bersiap siap untuk berangkat menuju ke desa."Arzi... jaga tempat ini dengan baik ya nak, ibu sama bapak mau berangkat dulu"
"Baik bu siap"
"Beneran nih g mau ikut ibu"
"Ga bu, nanti capek lagi dimobil, aku ga mau hehehe"
"Yaudah deh, dada nak"
"Dada bu, yah, hati hati dijalan"
Ayah dan ibuku keluar dari apartemen dan masuk kedalam mobil dan mereka pun berangkat."Asyikk... yipii" teriak ku
Aku langsung menyetel TV dan memperbesar volumenya agar suasana kamar menjadi ramai. 1 jam telah berlalu tapi aku belum dapat kabar dari Kak Hans.
Tiba-tiba aku mendapat pesan chat. Aku langsung mengambil HP itu dengan gembira"Pasti itu kak Hans"
Saat ku buka Hp itu ternyata yang muncul Chat dari Ariel, dia mengabarku
(Chat WA)
"Oi Zi..., lagi apa nih""Aku masih di dalam mobil menuju ke rumahku yang dulu" jawab ku berbohong
"O ya udh hati hati zi dijalan, buat tidur aja, kan juga Perjalan ke desamu jauh juga"
"Oke deh, sip makasih, aku tidur dulu ya"
"Ya"
Aku langsung mengakhiri pesan itu, kemudian aku melanjutkan menonton TV.
/8 nya aku mengecek Hp lagi untuk melihat pesan dari kak Hans, namun dia belum menge chat aku. Aku mulai menyapanya di WA, Namun blm di Read.
Beberapa menit kemudian, Tiba-tiba "tok tok tok". Ada yang mengetok Pintu kamar apartemenku, aku yang masih menonton TV kaget dan sedikit ketakutan, namun aku memberanikan diri membuka pintu itu.
Saat kubuka, ternyata orang yang mengetok pintu itu adalah Kak Hans"Halo zi.." dengan senyumnya
"Eh Kak Hans, ayo masuk kak"
Kak Hans masuk, dan duduk diruang Tamu kecil.
"Mau minum apa kak?"
"Eum, air putih saja zi"
"Oke" sambil mengambil gelas dan menuangkan air putih itu ke gelas.
"Oya zi, kemana orang tuamu?"
"Uhm mereka sedang ke rumahku yang lama didesa, mau ngambil berkas yang tertinggal disana"
"Ouhh gt"
"Nih kak diminum dulu" sambil menaruh gelas air itu dimeja
"O ya kak, jadi kan nonton film di bioskop"
"Jadi dong dek"
"Tadi aku mengirim pesan, kok blm dijawab? "
"oya hp kakak tadi tak silent, jadi g denger deh kalo ada notif masuk, hehehe maaf ya"
"Yasudah, gpp"
"Aku ganti baju dulu ya kak"
"Ya, pakai baju yang bagus ya hihihi" gurau Kak Hans
Aku pun segera menuju ke kamar ku dan ganti. Setelah selesai ganti aku memakai parfum yang wangi, kusemprotkan parfum itu kesetiap bagian di bajuku.
Setelah selesai aku keluar kamar dan bersiap
---------- Bersambung ----------
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Senior, Or ?
RomanceAda seorang anak yang baru saja pindah dan memasuki sekolah barunya, dia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang di sekolah itu. Dari tabrakan itu anak itu mulai menyukai seseorang yang ditabraknya. Apakah anak tersebut berani untuk mengungkapkan...