Besoknya Arzi terbangun dari tidurnya dan dia cepat cepat untuk mandi. Saat mau memasuki kamar mandi,
"Arzi, kok tumben bangun pagi-pagi sekali, ini masih jam 5 loh" tanya ibu yang sedang memasak makan pagi.
"Arzi udah ga sabar nih pingin berangkat sekolah" jawab Arzi semangat.
Arzi pun langsung masuk kamar mandi dan mandi. Setelah mandi dia pun langsung menuju kamarnya untuk ganti pakaian. Setelah selesai Arzi keluar dan melihat jam diruang makan.
"Nih makanan kesukaan kamu udah siap, nasi goreng lengkap dengan sosis dan telur setengah matang" Ucap ibu.
"Wahhh nikmatnya, makasih ya bu" Jawab Arzi kegirangan.
Arzi menikmati santapan pagi itu dengan lahap, saat makan dia pun terus melihat jam di ruang makan itu.
Ibu sedang memanaskan mobil di garasi, sedangkan aku sudah selesai makan. Aku pun menyuci piring beserta sendok dan garpu, yang kemudian aku pun terkejut.
"Brukkk...Zrreett..." bunyi itu mengagetkan ku saat aku mencuci piring, aku menyelesaikan cuci piring itu dan segera menuju ke sumber suara.
Dan ternyata bunyi suara itu adalah Ayahku sendiri. Ayahku tidak sengaja menabrak lemari dan kursi. Sontak membuatku menahan ketawa"Astaga ayah... apa yang terjadi yah?" Tanya Arzi menahan ketawa.
"Aduh... (sambil tersenyum) ayah ga sengaja menabrak itu (sambil menunjuk)" jawab Ayah.
"Astaga yah yah, kalau mau jalan hati hati dong, pegangan sesuatu jangan langsung jalan saja, kan mata ayah masih mengantuk, gimana yah sakitnya dibagian mana? Tanya Arzi.
"Ayah tak apa kok nak, hehehe"jawab Ayah sambil berjalan menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Pukul 6 pun tiba Arzi mengambil tas dan bersiap berangkat.
"Yah, aku brangkat dulu ya yah" ucap Arzi.
"Oke, hati hati di jalan" jawab ayah.
Mobil pun mulai bergerak dan berangkat menuju ke sekolah. Saat di tengah jalan tiba tiba, "Duuuor" bunyi Ban mobil. Mobil tersebut melamban dan langsung berhenti di pinggir jalan karena sudah mulai ramai kendaraan.
"Aduh gimana nih nak, ban mobil ibu bocor" tanya ibu cemas.
"Yah bocor... padahal aku mau berangkat gasik bu..., Emm yaudah dibawa kebengkel dulu aja" tanya Arzi merengut.
Arzi segera turun dari mobil dan dia melihat ada bengkel mobil disana
"Tuh, bu liat ada bengkel mobil disana" tanya Arzi menunjuk ke bengkel itu
"Ya udh, kamu pesen Ojek Online aja ya nak, ibu mau bawa mobil ini ke situ dulu, dada nak hati hati di jalan yaa" Sahut Ibu.
Ibu pun mulai meninggalkan Arzi, sedangkan Arzi mulai membuka Hp nya untuk memesan Ojek Online.
Saat masih memilih jalur untuk kesekolah di aplikasi itu, tiba tiba Arzi dikagetkan oleh seorang yang datang secara tiba tiba, dan membuat Arzi ketakutan."Ampun Omm ampun.. jangan Culik saya om, saya ga punya uang om" Ucap Arzi ketakutan.
Arzi membuka matanya perlahan dan ternyata.
"Hey, hey dek, tenang ini aku kok kakak kelasmu, g usah panik, ga bakal saya culik kok" jawab Kak Hans dengan tertawa.
"Astaga kak Hans, kakak bikin jantungan saya, kok kakak ada disini?, kakak naik apa kesini?" Tanya Arzi kebingungan.
"Kakak naik motor dek, tu disitu motornya, sedangkan km ngapain dek disini, kok sendirian?" Tanya kak Hans
"Oh aku, itu tadi aku naik mobil ban nya bocor, trus aku liat ada bengkel disana (sambil menunjuk), lalu ibu menyuruhku untuk memesan Ojek online agar bisa berangkat sekolah, seperti itu kak" jawab Arzi.
"Ooo kalau begitu, bareng kakak saja dek, gimana? Kan sejalan juga kesekolah" tanya kak Hans menawarkan bantuan.
"Boleh nih kak? Nanti ada yang marah lo?" Tanya Arzi ragu.
"Hah? Siapa? Pacar kakak?, kakak belum punya pacar dek hehehe, ntah kenapa cewek cewek pada ga suka dengan ku atau gimana, duh... jadi curhat kan hahaha" Jawab kak Hans Gurau.
"Ooo gt kak, gpp kak kalau belum punya pacar, pasti ada kok yang cinta sama kakak apa adanya" Kata Arzi menasihati Kak Hans dengan wajah senyum.
"Makasih ya dek udah menasehati kakak (wajah merenung). Yaudah yuk dek kita berangkat kesekolah, ini udah jam /7 nanti kita terlambat kesekolah" Ucap Kak Hans.
Aku dan kak Hans menuju ke motor, aku melihat motor itu cukup keren dan mengkilap. Kak Hans membukakan jok motor dan ternyata didalam jok itu sudah ada helm cadangan.
Kak Hans memberikan helm itu kepadaku, helm itu ternyata pas banget dengan kepalaku. Aku naik kemotor itu.
Oya sebenarnya aku ini jarang naik motor karena aku trauma dengan tragedi yang menimpa keluargaku saat di desa tahun lalu, jadi keluargaku membeli sebuah mobil untuk kebutuhan sehari hari."Sudah siap dek Arzi?" Tanya Hans sambil menghidupkan motornya.
"Sudah kak" jawab Arzi sedikit ketakutan.
Tangan Arzi memeluk perut kak Hans cukup erat dan motor itu mulai bergerak menuju kesekolah.
---------- Bersambung ----------
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Senior, Or ?
RomanceAda seorang anak yang baru saja pindah dan memasuki sekolah barunya, dia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang di sekolah itu. Dari tabrakan itu anak itu mulai menyukai seseorang yang ditabraknya. Apakah anak tersebut berani untuk mengungkapkan...