Assalamu'alaikum kawan-kawan SBSku tersayang. Bentar lagi lebaran ya😃 masih semangatkan puasanya?! Biar tetap semangat lanjut baca SBSnya...
Author POV
"Hey, gadis kecil. Kau sudah membuatku panik dan kau lihat suamimu itu seperti orang gila.." Kata Stevan yang berjalan di depan Aidan dan mendekat ke Adiba.
"Maafkan aku. Aku lupa nggak ngaktifin GPS." Kata Adiba dengan watadosnya.
"Huf. Kau ceroboh sekali!" Kata Stevan menghela nafas lelah.
"Iya iya maaf. Lalu sekarang kita harus apa?" Kata Adiba mengalihkan pembicaraan.
"Istirahatlah dulu Adiba." Kata Aidan lembut.
"Ta..."
"Suamimu benar. Istirahatlah. Urusan itu kita bicarakan setelah kau pulih." Kata Stevan memotong ucapan Adiba. Pasalnya gadis didepannya itu sulit di ajak kompromi.
"Baiklah." Kata Adiba pasrah.
"Aku permisi." Kata Stevan pamit dan dijawab anggukan keduanya.
Selepas Stevan pergi, Adiba
"Dek!" Panggil Aidan"Hemm..." jawab Adiba malas.
"Emang tangan aku bantal kamu buat tidur?" Tanya Aidan yang tangannya ditarik Adiba dan dijadikan tumpuan untuk tidur.
"Biar nggak ditinggal." Kata Adiba tersenyum
"Aku nggak akan ninggalin kamu.." Jawab Aidan juga tersenyum.
Cupp..
"Ku pegang janjimu" kata Adiba yang sebelumnya mencium singkat pipi Aidan.
"Kok kamu...?" Tanya Aidan yang masih shok.
"Lagi?" Goda Adiba dengan senyuman yang sangat manis itu.
Cupp.
"Hahahaha wajah kamu kenapa?" Tawa Aidan pecah melihat wajah Adiba yang memerah karena ciuman balasan darinya.
"Ish gus nyebelin!" Kata Adiba meraju.
"Hey kan kamu yang mulai.." Kata Aidan menaik turunkan alisnya menggoda Adiba yang kesal.
"Pipi kamu tuh yang pengen di cium.." Kata Adiba polos tapi kelewat polos.
"Hem sepertinya semuanya yang pengen dicium kamu..." Kata Aidan memegang kepala Adiba.
"Nggak mau.."
"Sini aku peluk.."
"Gus ayo pulang.." Ajak Adiba saat berada dipelukan Aidan
"Kamu belum pulih benar sayang.." Kata Aidan membelai kepala Adiba.
"Ayolah gus..!" Rengek Adiba.
"Nggak bisa.." Jawab Aidan cepat.
"Kenapa nggak bisa?!" Tanya Adiba mulai kesal.
"Biar ada alas untuk ketemu kamu terus disini.." Kata Aidan santai
"Ish, nyebelin.." Kata Adiba mengeratkan pelukannya pada Aidan.
"Tapi sayangkan?"
"Iya!"
"Hahaha...kamu kalau jujur kelewat jujur ya?!" Tawa Aidan pecah. Dia tak habis fikir dengan kepolosan istrinya itu.
"Kenapa? Kan harus jujur." Kata Adiba santai.
"Iya. Kata-katamu yang jujur itu buat aku gemes sendiri." Ķata Aidan menangkup kedua pipinya.
"Iya iya emang aku imut kok." Kata Adiba PD
"Mulai lagi. PDnya Masyaallah."
"Nggak papa yang penting jujur."
"Iyain aja biar makin sayang." Kata Aidan memeluk Adiba.
"Fuhhh" Tiup Adiba di cekungan leher Aidan.
"Apaan sih?!" Kata Aidan geli sendiri
"Gombal..." sahu Adiba yang masih setia bersandar pada Aidan.
Vote and commentnya author tunggu!😉😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Bukan Santri
De Todo. . . . Kisah itu tak terlalu jelas datang sekejab bagaikan embun Namun sangat menyejukkan Pertemuan singkat Kata tegar yang terucap Aku terlalu takut Takut terjatuh dan terluka Pada seorang hambaMu ????????????