03

119 21 1
                                    

Bissmilah
                      ••
  Semoga diri ini bisa menerima dengan ikhlas bagaimanapun sosok dirimu
                      ••

Meilina POV
"Wa'alai,Nana?ujar laki² tersebut

" Nan?jd kamu tinggal disini?kataku dengan sumringah

"yoiii Na " kata Adnan dengan santai

"Nannn,itu siapa diluar suruh masuk,km gmn sih" teriak perempuan dari dalam rumah.

"Itu,umi aisyah?" ujarku

"Hehe iya,btw masuk gih" perintah Adnan

Aku memasuki kediaman Adnan yang baru dengan disusul Adnan.

"Duduk Na"

Aku duduk di sofa yg bisa di bilang mewah sih

Lalu Adnan pergi,mungkin manggil umi aisyah atau ngambil minum:v

Aku hanya bermain HP untuk mengurangi kegabutanku,coba kalau ga ada HP,wahhh g bisa dibayangin.

"eh ada nak Meilina" ujar Umi

"Eh iya umi" ujarku

"Naik apa kesini?" kata umi

"Naik Jalan kaki mi" kata Adnan sambil berjalan membawa baki yg berisi minuman dan beberapa cemilan.

"Loh?" kata umi kaget

"Nana rumah nya disebelahnya umi" kataku

"Oalah,gitu toh" kata umi

"iya mi,umi apa kabar,lama ga ketemu kan" tanyaku basa basi

"Alhamdulillah baik nak,gmn kamu sendiri?udh makin cantik aja nih" kata umi memuji

"baik mi,wah makasih loh mi" kataku

"gimana bunda Ila sama ayah gmn kabarnya?" tanya umi

Deg..
Hari ini kenapa mereka mengingatkanku tentang bunda,walaupun aku sdh ikhlas tapi tetap saja kesedihan itu masih melekat dalam hatiku

"Umi,jangan buat Nana sedih mi" ucap Nanan pelan

"loh?sayang kamu kenapa?umi salah ya,maaf sayang" ucap umi menenangkanku

Ya,saat ini aku berkaca kaca,aku tak sanggup mengingat kembali

Umi pun memeluk Ku,hangat,nyaman itulah yg kurasakan,pelukan ini sama seperti bunda.

Tes

Tes

Air mataku telah berjatuhan,Ku menangis sejadi jadinya

"Sssstt,sayang,jangan sedih ya,ada umi,abi,sama Adnan kan,Nana jangan sedih ya sayang kita selalu disini buat kamu" ujar umi lembut

"Umi,nan,makasih ya,Nana kangen sama bunda" ujarku tersedu sedu

"iya sayang,udh jangan sedih lagi,yang kuat ya sayang,tabah" kata umi

"Semangat Nana nya Nanan" kata Adnan

"Iya Nan" ujarku

"Aaaa sini peluk Nanan sini" kata Adnan mau memelukku

"Adnan!!,kamu ini" kata umi mencegah Adnan

"Hehe,iya umi" ujar Adnan dengan tertawa lebar

Dengan kejadian tadi aku bisa mengembalikan senyumku yg tadi menghilang beberapa saat

"Nah gitu senyum kan cantik" ujar Adnan

"Jadi,selama ini kalau Nana ga senyum ga cantik" ujarku

"Itu kamu tau" ujar Adnan

"Adnan!!!" teriakku

"Sudah..sudah kamu ini dari dulu ngerjain Nana trs ga bosen apa?" tanya umi

Sementara ituu

***

Riyan POV
"Assalamualaikum bi,saya pulang"kataku

" Wa'alaikumsalam,eh tuan" ujar bibi

"Meilina mana bi?"tanyaku

" Non lina lagi main tuan"jawab bibi

"jam segini main?udh malam loh bi,ga biasanya lina kayak gini" ujarku

Bagaimana aku tak khawatir dia anak satu satunya yg Ku punya,apalagi ini telah menunjukkan pukul 8 malam

"Maaf tuan,td Lina pergi main ke tetangga sebelah tuan" ujar bibi

Aku langsung pergi dari rumah dan menuju ke rumah sebelah.

Tok...Tok..Tok
"Assalamualaikum" ujarku

"Wa'alaikumsalam" jawab dari Aisyah.

"Aisyah?" ujarku kaget

"Hai,yan,lama tak berjumpa,mari masuk" ujar Aisyah mempersilahkan.

"Ayah!!" ujarku kaget

"Kamu ini...." ujar Ku membentak

***
Haiiiiii:v
Maaf baru update,author lagi sibuk bgt,jd harap maklum,kalian pembaca setia yg ga meninggalkan jejak sedikitpun pa kabar?heheh
Author bela belain loh buat kalian yg nunggu² update an cerita ini.
Bye! jangan lupa tinggalin jejak




Meilina (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang