Bissmilah
••
Jika kamu bertemu dengan orang yang bisa membuatmu tersenyum ketika orang lain membuat mu menangis, teruslah bersamanya.
••***
Meilina POV
Adzan shubuh terdengar di telinga aku dan terbangun lalu bergegas untuk mengambil air wudhu dan shalat,seusai shalat aku mandi dan bersiap siap untuk berangkat ke sekolah.Adnan POV
Berbeda dengan Meilina,aku telah bangun dari pukul 3 pagi.Adnan melaksanakan shalat tahajud terlebih dahulu.Setelah itu aku menuju meja belajar,seketika aku terpaku melihat sebuah bingkai kecil yang disana ada foto aku dengan gadis kecil.Aku langsung mengingat kembali masa masa antara aku dan dia."Nanan jgn pergi,nanti Nana sama siapa?,Nanan ga sayang ya sama Nana".
Ucapan itu masih ku ingat baik baik,dia itu terlalu indah dikenang.Aku kesini untukmu Na.
Meilina POV
Aku memasukkan bukuku ke tas dan aku melihat sebuah foto antara aku dan Nanan,ya dia Nanan yang pernah aku kenal,dia selalu ada untukku,tp waktu itu dia harus meninggalkanku waktu aku dan dia sekitar berumur 7 tahun,Dia itu.." Sayang,ayah berangkat dulu ya,km sama pak Rizal"teriak Ayah
"Iya yah" ucapku
Jika anak anak yg lain mungkin mereka akan dibangunkan boleh seorang bunda yg telah melahirkan,tapi tidak bagiku,bunda telah pergi sekitar 2 tahun yang lalu.Waktu itu aku telah kehilangan seseorang yg sangat berharga bagi hidupku.Karena tanpa beliau aku tak akan hidup di dunia yng indah ini.Butuh waktu yg lama untuk menyesuaikan diri tanpa bunda.
Tok Tok Tok..
"Non,di tunggu Pak Rizal" ucap bi Indah
"Ya.. bi" ucapku
Aku segera menemui pak Rizal dan berangkat ke sekolah dengannya.
***
Kring..Kring...Kring
Bel masuk berbunyi,Bu Ningsih memasuki kelasku."Ya,assalamualaikum,Kali ini kita kedatangan murid baru". ucap Bu Ningsih.
Aku sama sekali Tak mendengarkan perkataan Bu Ningsih.
" Assalamualaikum,nama saya Adnan Gufrona,kalian bisa memanggil saya Adnan,saya pindahan dari Bandung".ujar anak baru itu secara rinci.
Tunggu....
"Aku merasa aku mengenalnya" ujarku lirih
"Kamu ngomong apa Lin?" kata A sih
"ah tidak aku tidak berkata apa apa" kataku
"btw,anak barunya ganteng" kata Asih.
"Biasa saja" ujarku,padahal aku sama sekali Tak melihatnya sekilas pun.Lalu...
"Meilina" tegas Bu Ningsih
"Ah iya bu" kataku
"Kau duduk sendiri?" kata Bu Ningsih
"Iya bu" kata Ku
"Adnan km duduk dengan Meilina" ujar Bu Ningsih,seketika aku langsung melihat Adnan.Lagi lagi..
Deg..
"Aku sangat yakin bahwa aku mengenalnya" kata Ku dalam hati.
Dia pun duduk di sebelahku.
............................
Kring..Kring..Kring
Bel istirahat berbunyi.Adnan POV
Akhirnya aku bertemu denganmu Na,bahkan aku duduk di sebelahmu,apakah kau Tak mengenalku Na?,kau sungguh melupakanku?."Hai" kata Ku
"Ohh....h...hai" kata Meilina.
"kau Sudah tau namaku kan,aku blm tahu namamu"ujarku(sambil mengulurkan tanganku).
" Maaf,bukan muhrim" kata Meilina
"Kau masih sama seperti yang dulu" ujarku
" Maksudmu?"kata Meilina
"Ini" ujarku(memberikan foto waktu kita masih kecil dulu)
"Ka..ka..kamu.........
..............................
Tunggu kelanjutannya di chapter selanjutnya ya.Jangan lupa vote ya teman teman terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meilina (REVISI)
Ficção AdolescenteSetiap masa kecil selalu indah untuk dikenang apalagi mengalami masa itu bersama orang yang kalian sayangi. * ~Suatu hal yang ga pernah aku bayangin,ketemu dia yang pernah ada di kehidupan aku Dan pernah ngisi hari hariku~ Meilina Nur Ardelia * ~Set...