12

61 10 2
                                    

Bismillah
Asih POV
"Syakir?ngapain tuh bocah ke rumah? tanya Arkhan

" Biasa,soal OSIS"

"Kenapa ga di sekolah aja coba?kebiasaan tuh anak" omel Arkhan

"Gitu gitu juga ketua osis khan" jawab Asih

"Tapi seenggaknya dia tau kondisi,aturan lah" balas Arkhan

" Kok lo ga suka gitu kalau kak Syakir deket sama lina?" tanya Asih

"Ya jelas ga suka lah,apalagi sahabat gw yang satu ini" terang Arkhan sembari merangkul Adnan

"Lo suka sama Lina?" tanya Asih yang bertanya kepada Adnan

"Ngaco lu" jawab Adnan

"Ya Kali Adnan suka sama Nana kan kita sahabatan"

"Bisa jadi,friend zone gitu" ucap Arkhan

"Ga mungkin lah,ya kan nan?"

"I..iya" jawab Adnan

"Lin,mana samyangnya?" tanya Asih

"Tuh" ucapku sambil menunjuk beberapa tumpukan samyang

"Ehh buset,ga sekalian se truk lin" ucap Arkhan

"Hehe,habisnya lin gatau,dibutuhin nya berapa jadinya lin bawa aja semua nya"

"Ya udah,gw masak dulu ya,ayok lin" pamit Asih pada Adnan dan Arkhan

"Yok"

-00-
Arkhan POV
"Gw tau kok,kalau lu suka sama lina"

Adnan hanya bisa menghela napas saatku ucap kan pernyataan seperti itu

"Perjuangin aja nan,gw tau kok,Adnan sahabat gw gabakal nyerah,gw kenal lo dah lama nan,pokoknya semangat aja,gw bingung sebenarnya Meilina,arkhan apa author sih yang aneh?"

"Gua paling yang aneh,bodoh,pengecut,cuma bisa mendem perasaan tanpa ngungkapin"

"Lagian pun kalau lina tau,lo suka sama dia,apa yang bakal lo lakuin?ga mungkin kan lo pacaran sama lina"

"Ga mungkin lah bisa bisa gw di coret di kartu keluarga sama Abi"

"Haha,nah lo itu tau"

-00-

"Jadi gini ntar dari kalian kan pasti milih truth atau dare nah kalau kalian ga ngelakuin atau pun ga mau ngomong secara jujur ntar kalian harus makan samyang itu"jelas Asih sambil menunjuk sepiring samyang

" Pakai apa nih?pensil aja ya yang buat mutar"

"Ya udah,nan ambil bentar"

3 menit kemudian....

"Nih" ucap Adnan menyodorkan beberapa pensil

"Wehhh bagi satu pensilnya,pensil gw ilang mulu,kalau ga di pinjem terus ga dibalikin"

"Please dah khan,kayak gitu aja ga modal,katanya kembarannya shahrukh khan,dia tuh modal,lah lu pensil aja minta orang" jelas Asih kepadaku

"Serah gw lah,mulut nya siapa coba,kan gw,orang ganteng mah bebas"

"Ganteng darimana?" tanya Adnan,Asih,Lina serempak kepadaku dengan nada yang sulit dijelaskan

"Hehe,nyantai lah nyantai,kan gw dah bilang nyantai kayak di tanah abang itu lohh"

"Sekali lagi lo ngomong nyantai kayak di tanah abang lagi,gw jadiin iga penyet beneran dah" omel Asih

"Iya iya,tapi kan biar anti mainstream,kalau yang lain di pantai kan,nah kalau gw di tanah abang gitu,hehe" ucapku dengan senyum lebar

Meilina (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang