13

35 11 1
                                    

Bissmilah

Adnan POV

"Hehe,soalnya nan gamau denger jawaban dari Nana"

"Jawaban?"

"iya"

"Kok Na ga ngerti sih nan?"

"Apanya sih yang ga ngerti sayang?"

"Adnan,Nana serius!!!"

"Haha,iya iya"

"Ya udah cepet jelasin dong nan,jangan buat Na penasaran kayak gini" Lina merengek meminta jawaban kepadaku

"Iya iya sayang tunggu,Adnan bingung nih mau jelasin darimana" ucapku agar Meilina semakin penasaran

"Adnan!!!" Lina memukulku dengan sendok aluminium yang berada di dekatnya

"Ihh iya ampun Na ampun" ucapku memohon ampun kepada Meilina karena semakin lama semakin keras memukulnya

"Ekhemm...duh kdrt nih" ucap Arkhan yang sengaja melewati ruang makan yang kami duduki

"Ishhhh nikah aja belum" ucap Asih menatap sengit Arkhan

"Aduh nyantai bu,eh nan si Asih ngode tuh" ucap Arkhan yang mengajak berinteraksi denganku

"Ngode?apaan?" tanya ku kepada Arkhan meminta sebuah jawaban yang benar

"Minta di khitbah tuh" ucap Asih menyenggol bahu lina yang sengaja lewat untuk ikut campur

"Iiih apaan sih kalian,siapa coba yang minta dikhitbah,Asih juga nih,iisshhh nyebelinn" Ucap Lina kesal dan menuju ke lantai atas

"Woy lin lo mau kemana?" tanya Arkhan penuh selidik

"Kamar lah" ucap lina dengan santai

"Mau tidur bareng aku ya sayang?hm?"tanya ku menggoda

Meilina POV

Aduhh lin,bodoh,bodoh ini kan rumahnya Adnan,aduh lina kok bodoh dipelihara sihhh,ishhh,ini kan lantai dua dan cuma ada kamarnya Adnan doang,argghh kenapa aku gini sih,aneh aneh

"Mau tidur bareng aku ya sayang?hm?"ucap Adnan

" Ishhh engga,lina pinjam kamarnya!" tegasku dengan muka memerah

Aku langsung masuk ke kamar Adnan dengan secepat yang aku bisa dengan menanggung malu

Arkhan POV

"Ish tuh anak,kalau orang dah malu ya gitu" ucapku dengan tenang

"Iya sih,tapi dia bisa santai gitu ya ga?" tanya Asih

"Lo kayak gatau lina aja sih" ucap Adnan melirik sekilas lantai atas

"Btw tu ga diminum nan?gua minum nih" ucapku memegang gelas berisi teh hangat dari lina yang ditujukan kepada Adnan

"Minggir tangan lo,hush hush" ucap Adnan mengusir tangan ku agar berpindah dari gelas itu

"Iya deh,tau lah yang dibuatin teh dari calon" ucapku menggoda Adnan

"Ga usah gitu khan,gua buang lo" ancam Adnan kepadaku

"Kasian dia nan" ucap Asih menengahi

"iiih so sweet bebebnya aku" ucapku melihat Asih

"Apaan sih lu,so sweet dari mana coba?" tanya Asih

"Ya itu lo kasian sama gw" jawabku

"Kasian in kok so sweet sih,berarti pengemis juga gitu" tukas Adnan santai

"Kok pengemis?" tanya ku

"Ya kan dia juga di kasihanin orang banyak bro,jadi lo ga jauh beda sama pengemis di pinggir jalan" jelas Adnan

"Untung sahabat gua"

Meilina POV

Kamar ini masih sama kayak dulu,temanya monokrom,lina kangen nan,masa masa dimana kita main bareng dikamar,belajar bareng atau ngelakuin hal hal yang membuat kita bahagia

"Nan kenapa sih,kamarnya kayak gini,jelek tau ga,item putih,kayak catur aja"

Bahkan aku masih ingat kapan aku mengatakannya,waktu berlalu begitu cepat

"Biarin wle,suka suka anan,kamar lina juga pink semuaaa"

  Aku geli sendiri ketika mengingat masa masa itu,kapan bisa kembali ke waktu lalu?

  Ah foto itu,kamu masih menyimpannya nan?aku kangen semua nya nan

Tok Tok Tok

"Lin?aku masuk ya" izin Adnan

Hening,tak ada jawaban...

  Aku merasa ada seseorang memasuki kamar ini,apa perasaanku saja ya..

"Lina?" panggil Adnan mencari cariku

"A...ddnn...aan,hiks.....hiks"tangisku semakin pecah,entahlah Jika aku berada di depan Adnan aku akan semakin cengeng

" Ehh,kamu kenapa?sssstt jangan nangis,tenang yah"

"Hiks....Hiks...Hiks"

"Kenapa hm?"

Adnan POV

"Kenapa hm?" tanya ku kepada lina yang sedang menangis

  Kurasa aku mengerti apa penyebabnya,karena dia menangis memeluk pigura berisi foto kami

"Cup..cup..cup,kok nananya Nanan kok jadi cengeng gini,jangan nangis ya"

 

                    
                                    @nailapk._

 




Meilina (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang