Heart Beat

mencoba

"AMIKA! FLATSHOES KAKAK MANA!?"

Amika mendengus sebal ketika mendengar teriakan nyaring Theresia
"Sabar am,dia kakak lo"gumam amika

"AMIKA!"teriak Theresia yang kini sudah berada didalam kamarnya

"Apaansih kak"

"Flatshoes kakak manaa?"

"Lah?kok tanya mika?"

"Kan kamu yang sering makein barang kakak,makanya beli biar tau harga"

Amika memutar bola matanya sebal
"Ya tanya bang kenath sana,amika gatau. Lagian sepatu kakak mana muat dikaki mika"ucap amika sebal

"Masa kakak tanya kenath?,kan gamungkin kenath make sepatu kakak"

"YA BISA AJA BUAT PACAR DIA!"

Theresia diam

"KENATH!SEPATU GUE MANA!"teriak theresia sembari melangkah keluar dari kamar amika

"SEPATU APA!? GILA LO YA"

"GAUSAH PURA PURA OON!!LU NGAMBIL SEPATU GUE KAN!?"

"BUAT APA GUE NGAMBIL SEPATU LO HA! BUAT GUE PAKE KEKONDANGAN?!"

"ALAH GAUSAH ALA-"

Brakk

Amika menutup pintu kamarnya kencang

"Bisa pecah gendang telinga tetangga"ucap amika sembari merebahkan tubuhnya dikasur

Amika mengambil handphonenya yang sebelumnya di charger

Line

"Oi kram"

Amika mendengus sebal begitu melihat salah satu chat line yang masuk,dia bisa langsung menyimpulkan kalau itu adalah andro. Siapa lagi yang berani mengejeknya seperti itu selain andro?

'sibuk

Read.

Sok sibuk lo kram🐍

Siapa ya?

Gue andro loh beb

Pernah kenal?

Kagak.

Amika melempar ponselnya asal kemudian membaringkan tubuhnya diranjang dan menarik selimut. Ntah kenapa ia merasa sangat lelah sekarang

* * *

Priiittttt

Amika langsung menegang begitu mendengar bunyi peluit yang sudah tidak asing lagi baginya

"TIGA! DUA!.."

amika langsung turun dan berlari kebawah,ia berlari cukup kencang hingga hampir terjatuh di anak tangga terakhir

"SATU"

Amika membuang nafasnya lega begitu sampai di ruang tengah. Ia mengatur nafasnya yang masih ngosngosan,begitu juga dengan anak laki laki dan perempuan disampingnya,yang tak lain adalah theresia dan kenath.

Setiap hari mereka memang melakukan hal kejam seperti ini,tak terkecuali untuk hari minggu.

Ayah mereka akan membunyikan pluit kebanggaannya setiap pukul setengah lima pagi. Jika mereka belum sampai di ruang tengah saat ayah mereka menghitung mundur dari Tiga! Jangan tanya apa yang dilakukan ayah mereka. Bayangkan saja hukuman apa yang akan ayah mereka berikan sampai perut kenath berbentuk bak binaragawan.