HB;;9

34 2 0
                                    

'Heh,apa apaan ini' batin andro saat melihat amika dan syarha saling memelototi satu sama lain

"Ehemm"tegur andro yang kompak membuat amika dan syarha menoleh kearahnya

"Adik lo kok ngeliatin gue gitu sih an"adu amika saat syarha melihat amika kembali dengan dua mata bulatnya

Andro menggaruk tengkuknya bingung
"Mhm.. mungkin dia nganggap kalau lo bakal ngerebut gue dari dia"jelas andro yang mendapat ekspresi bingung dari amika

Amika mendengus
"Jadi gak belajarnya?"tanya amika karna ia harus pulang sebelum azan maghrib

"Ya jadi lah"jawab andro sembari mendudukkan syarha di depan mereka

Amika mendengus sebal karna syarha merangkak kembali kearah andro yang sedang mengerjakan sebuah soal fisika

"Gimana kita belajarnya?"tanya amika sembari menatap syarha sinis

Syarha yang tau bahwa ia sedang disindirpun mengoceh 'mamamamamayaya sembari menatap amika dengan dahi yang sedikit berkerut

Andro menatap syarha bingung. Tak biasanya syarha menjadi protective begini

"arha abang mau belajar"jelas andro sembari mengelus kepala syarha lembut

Syarha langsung menghentikan ocehannya dan menatap andro dengan senyum andalannya

Amika membuang nafasnya kasar
"Dek. Abang andro harus belajar"jelas amika yang mendapat tatapan bodoh dari syarha

"Bentar,gue ambil roti bayi dulu biar dia gak ganggu kita. Tapi gue nitip syarha"andro meletakkan syarha dipangkuan amika,kemudian berdiri dan turun untuk mengambil roti bayi syarha

Amika merasa suasananya menjadi mencekam saat ia ditinggal berdua dengan syarha

Syarha dan amika hanya diam,sampai syarha memberontak dan merangkak turun dari pangkuan amika

Syarha duduk dan terus menatap amika yang juga sedang menatapnya

Entah kenapa amika merasa sangat sebal dengan bayi ini

"Apaan sih dek"tegur amika karna syarha tak berhenti menatapnya

Tentu syarha tak akan menjawab amika karna ia memang belum bisa bicara

Amika dan syarha tak saling berinteraksi,mungkin syarha heran karna biasanya orang orang yang melihatnya akan langsung menggendong dan melawani ocehan ocehannya. Namun wanita besar dihadapannya ini malah memandangnya dengan wajah menekuk kesal. Begitu juga dengan amika,ia anak yang paling kecil dan paling dimanja oleh ayahnya diantara kakaknya,mengalah tentu bukanlah sifatnya.

Andro datang dengan sebungkus roti bayi ditangannya

Ia menghela nafas. Saat memasuki kamarnya dan melihat syarha dan amika tak kunjung berinteraksi. Entah itu syarha yang mengoceh,ataupun amika yang mengganggu adik kecilnya itu

"Arha"panggil andro. Syarha langsung menoleh pada andro yang sedang menjulurkan sebuah roti bayi kesukaannya

Syarha langsung menampakkan gigi gigi kecilnya sembari mengambil roti tersebut dari tangan andro

"Yuk belajar"ucap andro ketika syarha sibuk dengan rotinya

"Yaudah,lo lanjut kerjakan soal yang tadi"jelas amika

Andro mengangguk dan mulai menngerjakan kembali soal soalnya, sesekali ia bertanya pada amika dan dengan senang hati amika menjawabnya

"Arha"tegur andro ketika syarha memainkan jari dilengan kirinya,karna lengan tangannya sedang dia gunakan untuk menulis angka angka sekarang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang