Suasana kantin seperti biasa terlihat ramai karena banyak yang ingin mengisi perut mereka setelah tadi berperang dengan pelajaran dikelas termasuk Thania dan lala salah satunya. Jika kalian bertanya dimana Shasa dan devanza jawabnya Shasa dipanggil wali kelas mereka keruangannya sedangkan Vanza ada rapat futsal katanya. Jadi cuma mereka berdua ke kantin.
"La, lo yang pesenih gih" ucap Thania pada lala.
"Yaudah, lo pesen yang kayak biasa kan? Tanya lala memastikan. Thania mengangguk mantap sebagai jawabannya. Lala pun pergi untuk memesan makanan mereka.
Selang beberapa menit, Thania merasa ada yang duduk disampingnya. Thania pun menoleh dan benar ternyata ada cowo yang duduk disampingnya sambil tersenyum manis pada Thania. Bukannya Thania senang, justru ia jijik.
"Lo ngapain duduk disini?" sinis Thania.
"ya gue pengennya disini" ucap cowo itu. Dia adalah revan ketua osis SMA PELITA JAYA. Dia sudah lama menyukai Thania. Tapi Thania terang-terangan menolaknya, tapi revan masih tetap mendekati Thania. Dia ingin terus berjuang mendapatkan hati Thania.
" tapi gue keberatan" jawab Thania ketus.
"Nia lo ngak boleh gitu sama kak revan, kak revan boleh kok duduk disini" ujar lala yang tiba-tiba datang membawa pesanan mereka. Ya jelas lala membela revan secara kan revan ganteng. Dan itu masuk ke buku list cogan lala.
"Tuh lala aja ngak keberatan" ujar revan.
Nia menatap lala tajam karena membela revan terang- terangan di depannya bukannya membelanya sahabat nya sendiri.
"Serah deh" ujar Thania akhirnya. Revan pun tersenyum penuh kemenangan.
"Ntar pulang bareng siapa?" tanya revan pada Thania yang tengah asik memakan baksonya.
"Sendiri" jawab Thania masih dengan nada ketus.
"Bareng gue yuk" ajak revan.
"Gue bawa motor, ngak usah sok care deh" jawab Thania ketus lalu beranjak keluar kantin.
"Eh Thania tungguin guee bangkee!!" teriak lala tanpa rasa malunya.
"Kakak revan yang ganteng kita balik ke kelas dulu ya" pamit lala lalu berlari mengejar Thania.
Revan hanya menatap kepergian mereka dengan tatapan tak terbaca. Lagi-lagi Thania menolak pulang dengannya.***
"akhirnya pulang juga" sorak thania senang. Sambil meregangkan otot-ototnya.
" gila, kepala gue udah panas gara-gara matematika sialan itu" Ujar lala.
"Makanya belajar yang rajin biar pinter"
"Lo mah enak udah pintar, lah gue otak gue kayaknya udah ngak berfungsi makanya gue bego''
Thania hanya terkekeh mendengar celotehan lala."yuk pulang'' ajak Shasa yang sudah datang menghampiri meja mereka.
"Yuk" jawab mereka serempak.
Mereka pun berjalan beriringan di koridor."Guys, gimana kalo nanti kita ngumpul? Kan udah lama kita ngak ngumpul lagi" tawar Thania.
"Ide bagus tuh, gue setuju" ucap lala menyetujui.
"guys sorry ya, gue kek nya ngak bisa deh balapan soalnya gue ada acara keluarga'' ucap shasa merasa tidak enak hati.
"gue juga ngak bisa ikutan, gue nanti ada latihan futsal kan 2 minggu lagi kita bakalan tanding" ucap vanza.
"Yah, masa cuma kita berdua doang" ucap thania kesal.
" iyah nih ngak seru" ujar lala menimpali.
VOCÊ ESTÁ LENDO
Sepasang Luka (REVISI)
Ficção Adolescente~Dipatahkan oleh seseorang yang sangat kuinginkan dan kemudian aku mematahkan orang yang menginginkanku~ thania "Udah diem lo punya gue, awas lo cari yang lain!!" **** "Sekali lo masuk kehidup gue jangan harap bisa keluar!!" **** "Gue pamit Semes...