part 18

4 1 0
                                    

raihan pov

"kenalin gue dika. ketua umum PMR SMA kita."

sesaat setelah aksi saling tatap sella dan dika yang sebenarnya aku tak begitu tertarik dengan urusan mengapa mereka tampak tak akur itu. kini dika menyapa ramah rey. dika memang banyak berubah  setelah kami lama tak bertemu.

"iya, salam kenal. gue re..."

"eits, gak perlu. siapa cobak yang gak kenal lo. dokter spesialis hati SMA BTI. benarkan?"

dika memotong pembicaraan rey, namun bocah ini malah tersipu malu. menyebalkan !

"ah, itu cuma rumor. kebanyakan orang terlalu melebih-lebihkan."

"EKHM !!! kayaknya gue sama rey ada tes tertulis. yaudah kita pergi dulu. petugasnya pasti udah nunggu."

sontak kugeret lengan rey yang masih tersenyum ramah pada dika. meninggalkan sella dan dika dalam kebekuannya.

"han, sella sama dika kenapa ya ?"

"kenapa emang ?!"

"anehlah, seharusnya yang namanya ketua sama sekretaris harus kompak. bahkan diberbagai kasus, kebanyakan sekretaris sama bos atau ketua terlibat cinta lokasi !"

"kebanyakan nonton sinetron kali lo !"

hening. rey tampak berfikir sejenak. tiba-tiba aku merasa kesal mengapa jalan kelapangan mendadak sangat jauh.

"tapi ada bagusnya jugak sih mereka gak terlibat cinlok !"

aku menghentikan langkah menahan gerah atas omongan rey barusan. semoga dia hanya bercanda dengan kata-kata nya.

"kenapa berhenti ? buruan ! emang lo mau telat dan gagal ?."
rey menatapku bingung.

"gue mau jalan kalau lo berhenti ngomongin dika !"
rey tampak bingung dengan kata-kataku. dan aku juga tak mengerti apa maksud perkataan ini. semua tampak membingungkan.

"lo kenapa sih aneh banget ?"
rey berlalu tanpa menungguku.

*****

"wah, kalian udah dateng ! masuk-masuk !!!" seorang siswi sebaya dengan kami duduk didepan meja guru sementara kami didepannya.

"ckckckck, rayhana si dokter hati dan raihan cowok popular abad ini".
hahahahaha, pasangan serasi. ampek nama-namanya jugak ikutan couple !"

ceplos gadis ini diselahi tawa girang super garing.

aku hanya mematung melirik orang ini aneh. dandanannya cukup menor untuk anak sebaya kami. gaya centilnya juga mendukung seragam sekolah yang dimodis-modiskan. pasti dia sering bermasalah dengan guru piket kedisiplinan.

"lo ini terlalu berlebihan. biar gimanapun kita bedua orang baru, jadi masalah pamor dinomor duakan aja dulu. " rey hadir menyuguhkan sikap ramahnya. tak lupa ia menyikutku memberi kode.

"i, iya. mohon dukungannya !" ucapku kaku dengan senyum terpaksa.

"udah ! kalian gak usah khawatir. bakalan keterima kok, tenang aja !"
dengan gaya sok ramahnya orang ini menepuk-nepuk kedua bahu kami seakan mentransfer semangat.

"kalian gak jawab jugak bakal keterima !"

"lo tau dari mana ?" tanyaku penasaran.

"hahahahahaha.... yaelah cogan ! lu kayak gak tau orang sini aja, wajah ganteng kayak lo dibutuhin banget disini, ya itung-itung hiburan." ucap cewek ini disertai tawa garing yang mulai ku sadari itu ciri khasnya.

"and asal lu pada tau aja. anggota PMR katanya aja jago nyembuhin, tapi sangkin sibuknya banyak yang punya segudang luka yang sulit disembuhkan. ya, macem-macem dah konfliknya. ada yang gak tahan LDR-an lah, ada yang sibuk ngurus orgas ampek lupa pacar ndiri lah, ada yang jomblo-jomblo kagak ada yang mau lah, hadeehhh... pokoknya komplit dah. dan orang kayak lo rey, bener-bener dibutuhin disini. jadi selamat gabung ke kita-kita ya !!!"

my white bearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang