rayhana membuka pintu rumah.
"assalamualaikum !"
"Waalaikumsalam!" sambut seseorang.
"papa ?" rey tampak terkejut
"papa kapan balik ?"
rayhana langsung memeluk papanya. maklum sudah 2 bulan ia tak melihat wajah teguh papanya ini. karna kesibukan sang ayah mengurus bisnis raksasanya dimalaysia
"siang tadi sampai dibandara.
kamu kenapa telat pulang ?"
"sepedanya rusak pa ! nyarik-nyarik bengkel gak dapet-dapet !" adu reyhana manja."papa pikir kamu udah berhenti naik sepeda kesekolah"
"gak mungkin dong pa, enakan jugak naik sepeda. kita punya waktu buat liat sekitaran. kalau sama pak supri mana mungkin. malah pak supri kebut kebutan lagi bawa mobilnya"
"ah, kamu ini, memang mirip banget sama papa waktu muda dulu". zuhri mencubit pipi putri kesayangannya itu.
"iya lah, namanya anak papa". seru reyhana sambil memegang pipi cabinya.*****
rayhana pov
ku buka pintu kamarku. banyak hal yang terjadi hari ini membuatku lelah. segera saja ku hempaskan tubuhku dikasur berbalut spray pink pilihan mama.
hah, ku hela nafas dalam. tatapanku kosong kearah langit-langit. tapi tak begitu juga dengan fikiranku.
kepalaku bak nuklir aktif yang sebentar lagi akan meledak.
bosan berbaring, aku beranjak duduk ditepi ranjang . perhatian ku tertuju pada boneka beruang putih yang terpajang diatas kepala tempat tidur ini.
ku raih boneka itu. ku tatap lamat-lamat. boneka ini tampak tak baru lagi. surat yang tersemat dilehernya ingin sekali ku baca, tapi...seberapa berarti benda ini baginya ?
dia menolongku, berusaha baik padaku hanya untuk ini ?
seorang cowok, cool, gak banyak bicara, digemari banyak cewek satu SMA lagi. tapi bela-belain sok2 perhatian sama aku, rela berbicara banyak, ngejar-ngejar gak jelas. meskipun terbaca kalau dia tampak masih canggung dengan ku. hanya untuk sebuah "boneka".pikir rey, pikir baik-baik ini...
apa mungkin boneka ini hadiah pacarnya untuk dia ?atau mungkin... ini hadiah dari dia untuk mantan pacarnya. terus karna ada konflik, ketidak cocokan mungkin jadi cewek tu gak bisa bertahan akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah. nah, ni hadiah dikembalikan sama tu cewek.
ya, mungkin saja !entah benar atau salah, aku gak peduli.
Baiklah !!! beruang putih berkepala petak kamu harus move on dari pacarmu oke ! jadi untuk saat ini kamu jadi temen tidurku dulu ya !
aku pun memeluk boneka ini dan berbaring.
*****
"trlililit,trlililit,trlilit...."
aku menguap. terbangun oleh suara yang sudah akrab ditelingaku.duh, dimana lagi tu HP ku simpan. ku rogoh setiap kantung diseragam yang masih ku kenakan. gak ada. mungkin didalam tas. dengan malas kubuka tas ku.
ha, sella manggil ? baguslah 1 harian dia gadak kabar !"assalamualaikum, rey !" mengapa suara sella tampak loyo.
"waalaikumusalam, kemana aja lo sel ? gadak kabar. gak usahkan disekolah lo absent, sama gue aja lo absent. kayak orang lain aja gue lo buat !"" rey... gue" suara sella tercekat.
"lo kenapa sel ? ada masalah ? sakit ?" "gue mundurin diri dari PMR rey" jelas sella.
"kok bisa ? bukanya itu eskul favorit lo ya ?" aku semangkin bingung. sudah ku duga ada yang gak beres.telefon terputus. betapa paniknya aku. jam menunjukkan pukul 20.00
wib. segera ku kenakan kardigan rajutku. aku berlari dari lantai atas kamarku. dibawah tampak dimas adik laki-lakiku serius menyusun fazzel."kakak mau kemana ?" tanyanya polos.
"bilang sama papa, kakak pergi kerumah kak sella ya ! ada urusan penting !"
dimas hanya mengangguk-angguk menurut saja lalu perhatianya kembali pada teka-teki yang belum selesai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my white bear
Genç Kurguini bukan tentang anak orkay vs anak ormis, ataupun si cupu yang tertindas, dan si populer yang berkuasa. kisah ini bukan juga tentang kasta kerajaan SMA. rayhana : biasa dipanggil rey, gadis SMA, berkacamata, periang, anti diam, menyenangkan, diken...