"Kak Dera?" Lea bersuara dengan nada terkejut sekaligus senang.
Orang yang dipanggilnya hanya menatap dengan pandangan terkejut, bibirnya sedikit ternganga.
"I'm so miss you!" seru Lea seraya memeluk tubuh gadis itu dengan erat.
Dera sedikit terhuyung ke belakang menerima pelukan tiba-tiba Lea. Entah apa yang akan dia lakukan saat ini, Dera tidak tahu.
"Lea?" Dera mengulang bicaranya sekali lagi.
"Kenapa nggak bilang mau ke sini?" Lea semakin mengeratkan pelukannya.
Dera melepaskan pelukan gadis itu dengan paksa, lalu menatapnya sengit penuh dengan permusuhan. Lea mengernyitkan dahi bingung atas reaksi yang diberikan Dera kepadanya.
Raffa yang tadinya ingin makan bersama Lea di kantin, kini malah menjadi nyamuk penganggu di antara dua gadis tersebut. Kerjaan Raffa sedari tadi hanyalah bengong melihat dua orang cewek tersebut.
"Kenapa?" tanya Lea masih dengan kebingungannya.
Jauh dari bayangan Lea yang menyangka Dera akan semakin menatapnya sinis, gadis dewasa tersebut sekarang malah tertawa keras.
"Nggak perlu tegang-tegang ah," canda Dera dengan senyuman manisnya.
Lea bernapas lega ketika gadis berambut putih kecoklatan karena semir rambut tersebut tertawa seperti sekarang. Wajah ayunya terlihat semakin cantik ketika dirinya tertawa.
"Kenapa nggak bilang mau balik?" Lea berusaha membuat wajahnya terlihat sangar, ya meskipun kesannya malah sangat menggemaskan.
"Le..., gue mau lanjut jalan-jalan ya?" Raffa nyeletuk karena merasa seperti butiran debu di antara kedua gadis cantik ini.
Lea membelakan mata, terkejut karena baru menyadari ada Raffa bersamanya. Astagaaa! Kenapa Lea tidak sadar sejak tadi?!
"E-ehh, maaf-maaf," ucap Lea dengan rasa bersalah. "Emm, maaf nggak bisa nemenin ya."
Raffa tersenyum maklum mendengar jawaban Lea. Tangannya melambai ke arah gadis itu bersamaan dengan langkahnya menjauhi Lea. Lea tersenyum kaku lalu dengan reflek ikut melambaikan tangannya.
Dera mengangkat alisnya sebelah, "Pacar?" tanya Dera kemudian yang membuat Lea tersedak ludahnya sendiri.
Dera semakin menatap Lea bingung. Gadis di depannya ini sangat-sangat berbeda dengan Lea yang dia kenal dulu. Lea yang dulu tidak pernah memberikan respon seperti ini kepada cowok.
Lea masih terbatuk-batuk karena pertanyaan yang dilontarkan Dera.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea
Teen FictionKisah klasik tentang indahnya jatuh cinta. Tentang kesakitan untuk sebuah pengkhianatan. Dan tentang betapa kuatnya arti dari persahabatan.