"Jadi ini rumah nya tuh cewek." Ujar Deni melirik Indra sesaat, yang juga menatap rumah itu.
"Sekarang lo udah tahu kan rumah nya, lo mau samperin gak tuh anaknya?" Tanya Deni
"Engga ah, nanti aja. Kapan-kapan. Yuk cabut, gue mau molor."
"Nah, gini nih. Kuno! Gue udah nganterin lo kesini, terus lo malah ngajak pulang. Apa kek, samperin kek."
"Aduhh, nanti aja lah. Yang penting kan gue udah tahu rumah nya dimana, lagipula tadi juga lo yang maksa gue buat ngikutin Diana pulang."
Deni terkekeh, "iya sih, jadi gimana? Kira-kira kapan lo mau ke rumah nya?"
"Nanti malam. Gue ke rumah nya nanti malam okey, sekarang gue mau pulang dulu, mau tidur ngantuk."
"Ah yaudah, oke kalau gitu, lo harus buktiin sama gue ya. Nanti malam lo ke rumah dia."
"Iya lo tenang aja sama gue. Gue ini jarang bohong."
"Hmm"
***
"Malam non Diana, monggo non.. makan malam nya sudah mbok siapkan di meja makan."
Diana menutup majalah nya, "iya mbok makasih ya, nanti saya kesana."
"Baik non."
Dingg donggg
Diana dan Mbok Wati saling menatap, mendengar suara bel.
"Siapa ya non? Tumben ada tamu malam-malam begini?"
Diana mengangkat bahu nya, "gak tahu mbok, biar aku cek dulu ya."
"Gak usah non, mbok aja. Nanti non Diana kenapa-napa kalau misalnya orang jahat gimana nonn??"
"Mbok, udah biarin aku aja. Aku ini pemberani, mbok mendingan ke dapur aja ya. Aku cek dulu siapa yang datang."
"Yaudah iya non, mbok ke dapur dulu ya."
Diana mengangguk pelan.
Lalu berjalan perlahan-lahan menuju pintu, dan membuka nya dengan kedua tangan gemetar.
Krekkkk
"Selamat malam Diana?"
Diana mengernyit, "elo?! Elo ngapain disini? Ko tau rumah gue?!!"
"Pertanyaan lo banyak juga, mendingan suruh gue masuk dulu."
"Engga! Siapa lo main masuk aja ke rumah gue, lo belum jawab pertanyaan gue! Lo tahu darimana rumah gue??"
"Hmm nanti juga lo tahu, gue kesini gak lama-lama ko. Gue cuma mau kasih ini buat lo." Menyodorkan sebuah kotak kecil
"Apaan ini?! Bom?"
"Gila aja, gue gak segitunya kali. Udah nanti lo buka aja di kamar, gue cuma mau kasih itu aja. Sekarang gue pamit pulang ya.." Indra melangkah pergi
"Eh eh, tunggu!"
"Ada apa?"
"Sebenarnya lo tahu rumah gue dari siapa sih?! Darimana? Kasih tahu gue plisss."
Indra tersenyum lebar, ia bahagia sekali bisa berbicara dengan jarak cukup dekat dan tidak diganggu oleh siapapun.
"Apa sih yang gak gue tahu tentang lo. Yaudah ya, gue pulang dulu."
"Ish, dasar orang aneh!" Diana beranjak masuk kedalam rumah, dan berlari ke kamar. Bergegas membuka kotak itu.
Alangkah terkejutnya Diana, karena melihat sebuah gantungan kunci yang lucu dan itu sukses membuat Diana tersenyum walau hanya sebentar saja.
"Dianaaa???"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY GIRL (COMPLETED)
RomansCinta itu butuh perjuangan, pengorbanan. Dan, pastinya semua orang sudah tahu soal itu. Tapi, berbeda dengan Diana. Yang, justru dia malah membohongi perasaannya sendiri demi berusaha melupakan seseorang bernama Indra. Dan bodohnya, Indra juga tida...