Canda tawa itu telah menghiasi malam ini. Malam yang kata Diana, adalah malam paling berkesan pertama kali. Mau tahu alasan nya apa?
Karena malam itu, adalah kali pertama Diana makan malam bersama laki-laki paling menyebalkan di kampus nya. Yang selalu ikut campur urusan nya, yang selalu mengikuti kemanapun ia pergi, yang selalu ada disaat Diana sedang badmood, marah, kesal, sedih, bahkan saat Diana membutuhkan seseorang yang selalu datang.
"Lo ngetik apa itu?" Tanya Indra di sela-sela tawa nya.
"Hah? Ohh ini, gue ngabarin Tiwi sama Putri kalau gak usah jemput gue."
Indra mengangguk paham, "emang lo mau pulang sama siapa?"
Diana terdiam sejenak, ia pikir cowok di hadapan nya akan peka.
"Ya sendiri lah, disini kan banyak taksi."
"Gak, gak! Gue aja yang anterin lo pulang na."
Huft, akhirnya..
Diana terkekeh, "santai aja kali. Gue udah biasa pulang sendirian."
"Tapi nanti lo kenapa-napa gimana?! Gue gak mau kejadian di kampus terulang lagi sama lo."
"Beneran gak pa-pa, kalau lo anterin gue pulang? Ini udah malam banget loh."
"Ini kewajiban gue na sebagai cowok, gue harus anterin lo pulang. Lo tenang aja, gue gak akan pernah ngapa-ngapain lo."
Diana mengangguk pelan. "Iya deh."
***
"Na? Lo kenapa? Gerah ya?"
"Iya nih, AC lo mati?"
Indra mengangguk, "makanya besok gue mau ke bengkel."
"Ohh gitu.. (Diana hendak membuka blazer nya)"
"Eh eh, lo mau ngapain?! Ngapain?!"
"Santai aja kali ndra, gue gerah ini. Jadi gue mau buka blazer gue."
"Astaga na. Gue ini cowok loh! Yang kapan aja bisa tergoda, bisa kalah sama hawa nafsu gue."
"Terus?" Diana berhasil menanggalkan blazer nya, dan menyisakan tubuh nya hanya terbalut tenktop ketat berwarna merah muda.
"Astaga Diana!!" Indra gelagapan sendiri, ia berusaha untuk menahan sekuat tenaga agar tidak kalah dengan nafsu. Karena ia juga laki-laki normal.
"Ssstttt, buruan jalan. Gue buka ya kaca nya, masih gerah nih."
"Eettt jangan, jangan! Biar kaca gue aja yang dibuka, bahaya kalau kaca lo yang dibuka. Bisa mengundang orang yang liat kegoda sama tubuh lo."
Diana terkekeh, "lo apaan sih? Aneh banget gitu. Tangan lo juga gemetaran, lo kenapa ndra?"
"Gak, gue gak kenapa-napa." Indra tetap fokus mengendarai mobil nya.
"Hoammmm"
"Lo ngantuk?" Indra tetap menatap ke depan.
"Iya ish, angin nya bikin gue ngantuk. Gue mau tidur ya.." Tiba-tiba saja Diana memejamkan mata dan bersandar di pundak Indra.
"Aduhh, na? Diana??" Panggil Indra, ia sedikit melirik ke arahnya.
"Hmm" hanya itu yang mampu Diana ucapkan, setelah nya ia tertidur pulas.
"Astaga, tenang ndraa.. jangan gugup! Lo harus terbiasa, karena ini lo yang mau, lo mau miliki Diana kan?? Oke, jadi lo harus terbiasa dengan sikap nya." Gumam Indra
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY GIRL (COMPLETED)
RomanceCinta itu butuh perjuangan, pengorbanan. Dan, pastinya semua orang sudah tahu soal itu. Tapi, berbeda dengan Diana. Yang, justru dia malah membohongi perasaannya sendiri demi berusaha melupakan seseorang bernama Indra. Dan bodohnya, Indra juga tida...