#39 [the proves]

174K 7.3K 155
                                    

"Silahkan tuan putri" Leon membukakan pintu mobil untuk Valerie yang dihadiahi tatapan sinis dan garang dari Kendrick dan Edward.

"Kita akan kemana? Kenapa kita berada di landasan pribadimu?" Semprot Kendrick.

"Aku ingin mengajak kalian ke Italia" Leon menaiki tangga yang terdapat di samping jet pribadinya.

"Untuk apa?" Kini giliran Edward yang bertanya.

"Membawa kak Val pergi jauh dari sini. Aku hanya ingin menghiburnya"

"Kita beruntung ikut dengannya" Kendrick menyikut perut Edward.

"Kau benar" balas Edward.

Kini mereka berdua tampak lebih akur. Valerie tersenyum senang melihat interaksi diantara keduanya.

"Kenapa harus ke Italia? Padahal aku ingin sekali berjalan jalan ke Indonesia" Kendrick meletakkan bokongnya diatas salah satu sofa. Diikuti dengan Valerie dan Edward yang duduk disamping kanannya.

"Aku yang mempunyai jet pribadi ini, jadi terserah padaku kita ingin kemana"

"Dasar sombong" Kendrick membuang wajahnya.

"Tray, cepat berangkat. Aku takut tertangkap basah oleh kakakku" orang yang bernama Tray mengangguk.

Beberapa menit kemudian jet pribadi milik Leon sudah terbang menembus para awan.

***********

"Bagaimana bisa setiap hari dana kita semakin menurun?!"

"Perusahaan Addison Corps menarik setengah saham yang mereka tanam di perusahaan kita, nona Renner"

"Bagaimana bisa seperti ini?!"

Karyawati dihadapannya hanya menunduk. Grace mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan menelpon ayahnya.

"Apa ayah sudah tahu baha Addison menarik setengah sahamnya?!"

"Benarkah? Sepertinya kita harus membuat rencana baru"

Ting!

Sebuah pesan masuk. Grace membuka pesan tersebut. Disana tertulis bahwa Leon, Valerie, Kendrick dan Edward sedang berada dalam perjalanan ke Italia. Ini sangat menguntungkan.

"Grace punya ide" ia tersenyum licik.

Grace menuturkan seluruh bagian dari rencananya kepada Connor. Disebrang sana Connor tersenyum licik.

"Sudah ya, ayah tutup dulu. Mommy mu ingin berbelanja"

"Bye!"

***********

"Bagaimana? Kau sudah mendapatkan bukti?"

"Sudah tuan. Saya menemukan sebuah cctv yang kemungkinan merekam kejadian saat anda berada didalam kamar nona Renner"

"Kirimkan ke aku rekaman cctvnya. Jangan sampai satu orang disana tahu tentang ini semua"

"Baik tuan"

Tut tut tut

David tersenyum lega. Setidaknya bawahannya itu sudah mendapatkan bukti berupa rekaman cctv. Jadi, ia bisa membuktikan kelada Valerie dan membawa gadis itu kembali.

Kalau boleh jujur, David sangat sangat merindukan gadisnya itu. Pelukan beruangnya, selera makan yang banyak, tentunya morning kiss yang selalu diberikan gadis itu setiap pagi.

The Sweetest Billionaire ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang