17 - dia kembali atau halusinasi?

88 8 4
                                    

Author POV

Syilla tidak tahu akan dibawa kemana oleh orang ini.Matanya di tutup dengan slayer, mulutnya di plester, tangan dan kakinya sengaja di tali.Syilla me gumpat dalam hati, kenapa dia bisa terjebak seperti ini.

Syilla meronta saat tubuhnya dibopong oleh orang itu.Dia kembali dudukkan setelah ia rasa sampai di tempat yang entah itu di mana.

"Gimana?" Tanya seseorang yang baru saja datang

"Udah dapet, tuh orangnya" jawabnya

"Lo gila bawa dia kesini!! Antar dia pulangnya ke rumah sekarang juga!!" Suruhnya

"Tapi gue susah-susah bawa dia kesini, hargai dikit kek" sahutnya kesal

"Lo bisa bawa lainnya, tapi jangan dia."

"Emang kenapa sih? Yang penting cewek kan!"

Syilla mendengar semuanya.Ia tak mungkin salah dengar, suara itu mirip sekali dengan suara dia.Tapi tidak mungkin itu dia.

Syilla meronta agar mulutnya dibuka.Sepertinyabirang itu mengerti.

"Buka mulutnya" suruhnya

"Tapi dia nanti bisa teriak bego" bentahnya

Orang itu sepertinya sudah sangat kesal dengan temannya yang tidak becus.Terpaksa dia yang membuka mulut Syilla sendiri, dengan hati-hati pastinya.

"Ngakak sakit kan?" Tanyanya

Syilla meneguk salivanya susah payah, itu benar-benar suaranya.Suaranya sangat mirip.

"Zidan" panggil Syilla, ia hanya iseng memanggilnya.Siapa tau memang dia.

Orang itu menjauhkan dirinya dari Syilla, "Siapa Zidan?" Tanyanya

"Lo Zidan kan? Gue yakin lo Zidan!!!" Jawab Syilla tak memperdulikan pertanyaan nya

"Gue bukan Zidan dan gue bukan Zidan!!"

Syilla menggelangkan kepalanya, "Tadi yang ngomong bukan lo!!! Siapa tadi, gue mohon buka mata gue.Gue mau lihat Zidan!!! Zidan!!!! Tolongin gue!!" Teriak Syilla

"Diem!! Berisik lo!! Di sini nggak ada yang namanya Zidan!!"

"Nggak, gue yakin tadi suaranya Zidan.Gue nggak salah denger" Syilla kekeh dan terus berteriak nama Zidan untuk menolongnya.Indera pendengarannya cukup familiar dengan suara itu, dia masih hafal betul suaranya.

"Lo diem atau gue tutup lagi mulut lo!" Ancamnya

"Zidan..gue kangen" ucap Syilla

Detik berikutnya mulut Syilla sudah di bungkam kembali.Di pikirannya hanya dua orang saat ini, Zidan dan Nicko.Hanya dua orang itu yang Syilla harapkan untuk menolongnya.

Sudah hampir satu jam dirinya di sana sendiri.Syilla bingung, sebenarnya dia di mana?? Orang-orang itu benar-benar menyebalkan baginya.Kenapa matanya harus di tutup segala? Sudah begitu mulutnya ikut di tutup.Untung hidungnya tidak, jika iya berarti orang itu menginginkan Syilla mati.

"Mmm..mmm.." Syilla mencoba berterima namun tetap saja tidak semaksimal yang biasanya.

Suara pintu terbuka membuat Syilla semakin meronta, ia tidak tau siapa yang datang.Perlaha orang itu membuka plester yang menutupi bagian mulut Syilla, berlanjut untuk membuka matanya.

Syilla mengerjapkan matanya beberapa kali, sampai pandanganya kembali normal.Ia menatap orang di hadapannya, orang bertubuh jangkung itu menatap Syilla dengan lekat.Memberi tatapan hangat untuknya.Yang sangat di sayangkan, setengah wajahnya tertutup masker.

I Promise [Always] Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang