33 - Takut.

69 4 0
                                    

Syilla memeluknya dengan erat. Sangat bahagia pastinya. Setelah itu dia menatapnya lekat.

"Makasih!"

Dia mengangguk.

"Kok bisa?" Tanya Syilla.

"Nicko!" Jawabnya.

Syilla tertawa, tidak menyangka otak orang itu bisa cerdik.

Tadi sebelum acara dimulai, Ricko dkk datang dan mengatakan kepada Zidan. Apapun yang dikatakannya, yang terpenting mereka berdua 'Syilla dan Zidan' gagal bertunangan.

Ricko mengecup singkat kening Syilla. "Pulang ke Indonesia? Kita habisin waktu seharian oke!"

"Oke!"

......

Sampai di Indonesia, Syilla dan Ricko berjalan-jalan. Mereka berada di taman kompleks rumah mereka dulu.

Mereka berdua bermain-main sepuasnya. Berlarian, masih sama seperti dulu.

"Ogah! Minggir lo!" Kesal Syilla.

"Baperan banget dah lo Syil!"

Syilla mencebikan bibirnya. "Lo nyebelin sih!"

"Iya-iya maaf, sini-sini mana yang sakit?" Tanya Ricko mengusap dahi Syilla.

"Kena tipu!" Syilla berlari dengan tenaganya.

"Syil awas!" Ingat Ricko menarik tangan Syilla. Jika tidak mungkin motor itu sudah menyerempet Syilla.

"Nggak kenapa-napa kan?" Tanya Ricko.

"Iya, Rick beli es cream yuk!" Ajak Syilla.

Ricko berpikir sejenak. "Ayolah."

"Tunggu-tunggu!" Seru Syilla.

"Apa?" Tanya Ricko.

"Nggak afdol nih!" Ricko mengernyit bingung. "Maksud lo?"

Syilla menyuruh Ricko untuk berjongkok. "Gendong!"

Ricko menggendong Syilla yang menurutnya sama sekali tidak BERAT. Hanya saja tingkahnya itu yang membuat Ricko sedikit kehilangan keseimbangan.

"Rick, gue kangen!" Ucap Syilla menyandarkan kepalanya pada bahu Ricko.

"Kangen siapa?" Tanya Ricko memperlambat jalannya.

"Kangen... Pulang yuk, gue udah capek." Syilla tersenyum tipis. Mungkin besok dirinya akan kesana.

"Syil, besok lo nggak sibuk kan?" Tanya Ricko.

"Sibuk! Banyak urusan!" Jawab Syilla turun dari gendongan Ricko. 

"Bohong dosa!"

"Sama sekali tidak bohong!"

"Ah masa?!!"

"Iya!"

"Nggak percaya!"

"Harus percaya!"

"Bodoamat!"

"Amat bodo!"

"Ricko yang bodo!"

"Syilla bodo!"

"Ricko gila!"

"Syilla tambah gila!"

"Stres kali!"

"Lo!"

"Yang bilang!"

"Lo!"

"Yang bilang!"

I Promise [Always] Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang