6

2.3K 226 8
                                    

🐩🐩🐩

Pagi ini kampus masih terlihat sepi padahal seharusnya sudah ramai. Lisa mulai menaiki anak tangga yang berada pada depan kampus. Saat itu juga orang yang paling dia hindari menarik tangannya. Sampai Lisa harus terpaksa mengikuti orang itu ke taman belakang.

Di taman belakang itu Lisa melihat semua tanaman dengan takjub. Selama beberapa hari dia telah kuliah disini baru pertama kali inilah dia melihat betapa indahnya taman belakang kampus ini.

Kenapa tidak ada orang yang memberi tahunya taman belakang ini? Kemudian kenapa dia tidak melihat satupun orang yang berada disini terkecuali dirinya dan orang itu sekarang?

"Lo lihat gua dan jangan memikirkan banyak hal. Lo itu bisanya cuma buat kepala gua berat tau gak?"  ujar Taeyong tiba-tiba sembari memijat kepalanya guna meyakinkan Lisa. Ya, Taeyong lah yang telah membawa Lisa ke taman belakang ini

Lisa yang mendengar perkataanya malah membuang muka dan menahan rasa sedih. Dan, kalian harus tau Taeyong tau apa yang dirasakan Lisa sekarang. "Hei nona ceroboh, kenapa lo sedih huh?" tanya dirinya.

Karena tidak ingin malu Lisa menatap Taeyong lalu berpura-pura untuk tidak merasakan apapun dan berusaha untuk bersikap normal. "Siapa yang sedih? udalah gua muak lihat muka lo wahai raja" tutur Lisa yang sekarang mulai melangkah pergi.

Secepat mungkin Taeyong menangkap tangan Lisa. "Tunggu sebentar. Ada hal yang ingin gua tanya" ucapnya dengan wajah datarnya. Lisa yang penasaran itupun mengernyitkan dahinya

Merasa Lisa siap mendengarkan, Taeyong pun mulai berkata. "Apa yang udah lo perbuat ke gua? Sampai gua bisa baca pikiran lo sendiri?" pertanyaan yang dihindari Lisa kini menelannya kedalam laut kebingungan.

Apa yang harus dia jawab? Tidak mungkin dia mengatakan hal aneh itukan? Dia masih diam. Dan berisikukuh untuk mencari jawaban apa yang tepat untuk pertanyaan ini. Sehingga membuat Taeyong lama menunggu dirinya

"Hei, jawab gua! Gua benci gini terus. Baca pikiran lo, sampai gua bisa ngerasain apa yang lo rasain. Seakan-akan lo itu udah bagian dari-"

"Hidup gua" Lisa yang melanjutkan perkataan Taeyong dan tentu saja perkataannya membuat Taeyong sungguh geram. "Benarkan? Itu yang mau lo bilang?" tanya Lisa datar.

Taeyong menggepal tangannya. "Jawab gue" ucapnya menahan amarah yang membara.

Masih dengan raut wajahnya yang datar Lisa menghembuskan nafasnya gusar. "Kalau lo gak suka sama semua ini. Ya lo tinggal buang aja pikiran yang berhubungan dengan gua. Lagian gua juga gak suka ada orang yang baca pikiran gua sembarangan" balasnya lalu pergi meninggalkan Taeyong di taman itu sendiri.

Taeyong mengehembuskan nafasnya gusar. "Salah mulu arghhhh...kenapa coba marah itu kagak bisa ditahan?" dia mengacak rambutnya sendiri lalu pergi menyusul Lisa.

Sementara Lisa yang tengah berjalan mendekati pintu kampus tiba-tiba saja diserbu oleh para penggemarnya. Banyak dari mereka berjenis kelamin lelaki.

"Queen ku Lisa besok dinner kuy. Ini bungan buat kamu" kata seseorang diantara mereka semua. Lisa membulatkan matanya lalu karena tidak tega dia menerima karangan bunga itu.

"Terima kasih. Tapi...untuk dinner maaf aku tidak bisa makan malam"  jawab Lisa dengan hati-hati.

"Gak apa Lisaku" balasnya lagi.

Queen & King (Yonglice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang