🐩🐩🐩
Kini motorku berhenti didepan apartmennya. Tetapi, dia tidak menyadari diriku ada didepan sana. Karena dia terus bersendagurau dengan pria yang ada di mobil hitam itu. Sakit rasanya. Ada apa denganku? Kenapa bisa sesakit ini rasanya? Apa aku telah jatuh cinta kembali selama bertahun-tahun.
Tapi, aku tidak pernah merasakan debaran hati setiap bersama dirinya. Apakah jatuh cinta itu tidak harus disertai dengan debaran kencang? Aku benar-benar tidak mengerti dengan semua ini. Rasa yang bercampur aduk terus melandai.
Karena tak kuat menahan rasa sakit dengan apa yang kulihat semuanya. Aku pun pergi dari tempat itu dengan segera dan tak lupa kecepatan motor yang ku naiki sangatlah kencang layaknya cahaya. Sehingga sedikit membuat keributan diantara sunyinya malam.
Taeyong pov end
Suara motor yang kencang itu membuat Lisa dan Mingyu menoleh cepat kearah sumbernya suara. Mingyu memicingkan matanya, dan sepertinya motor itu tidaklah familiar bagi dirinya.
Lisa hanya mengabaikannya lalu kembali menatap Mingyu yang berada di dalam mobil. "Gua bingung kenapa banyak banget orang yang mau celakain dirinya sendiri?" ujar Lisa dari luar mobil
Mingyu yang tersadar oleh perkataan Lisa langsung mendongkak lalu tersenyum kecil. "Gua gak tau, mungkin aja dia sukanya balap gitu" Lisa yang memahami perkataannya pun mengangguk pelan.
Mingyu kembali melihat arah motor yang kini telah menghilang jauh dari pekarangan apartmen Lisa. Beberapa menit kemudian dia menoleh kearah Lisa yang kini telah meneteskan sebulir air matannya. "Lho Lis? Kok nangis sih?" Mingyu sedikit khawatir melihat keadaan Lisa
Lisa mengerjapkan matanya lalu menghapus air mata yang jatuh itu. "Eh? Oh ini kelilipan gua juga gak sadar sampai nangis gini" bohongnya. Padahal sebenarnya dia merasakan sakit hati yang begitu dalam. Entah apa maksud dari rasa sakit itu datang.
"Umm...gua masuk dulu ya. Thanks buat semuanya" kata Lisa dengan nada yang terdengar sedikit berbeda
Perubahan sifat pada Lisa yang tiba-tiba itu membuat dahi Mingyu berkerut. Dia tidak mengerti kenapa Lisa tiba-tiba menangis. Dia ingin bertanya pada Lisa tetapi, dia mengurungi niatnya itu dan pergi meninggalkan Lisa yang kini telah masuk didalam apartmennya.
Sementara Lisa yang telah berada didalam rumahnya terduduk dan menangis dalam diam. Sudah bertahun-tahun dia tidak merasakan perasaan ini. Yakni, perasaan yang bercampur aduk. Dia telah menemukan orang itu. Pasti dia orangnya.
Tetapi, kenapa harus orang itu? Lisa sangat benci dengan orang itu. Entah apa yang membuat dirinya benci pada orang itu. Padahal orang tersebut tidak pernah membuat masalah dengan Lisa. Malahan orang itu membantu dirinya. Dia merutuki dirinya sendiri.
Seharusnya dia tidak pulang dengan Mingyu tadi. Kini Lisa telah menyakiti hati orang itu secara tak langsung . Kini dia juga merasakan sakitnya, sakitnya lebih dari yang dirasakan orang tersebut. Perasaan yang bercampur aduk membuat dia seperti kehilang kesadaran sebagai orang normal. Dan inilah resiko bagi Lisa karena memiliki kemampuan anehnya itu.
Saat ini Lisa hanya bisa terduduk didepan pintu sembari memegang kepalanya yang terasa berat dan sakit. Terkadang dia menampilkan ekspresi menangis dan terkadang dia menampilkan ekspresi senang layaknya orang jatuh cinta. Ingat! Lisa bukanlah gila. Ini hanyalah kemampuannya, tetapi dia belum bisa mengontrolnya.
🐩🐩🐩
Matahari mucul dari arah timur. Lisa mengerjapkan matanya yang sembab dan bengkak itu berkali-kali. "Argghh...terjadi lagi ya?" gumamnya sendiri. Lisa berdiri lalu pergi menjauhi pintu rumahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen & King (Yonglice)
Fanfiction(YONGLICE) komedi, romance Hanya sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang lelaki yang dijuluki dengan Raja Dan juga menjadi sebuah kisah tentang seorang wanita yang dijuluki dengan Ratu