7

2.1K 200 3
                                    

🐩🐩🐩

Lisa's POV

Aku berjalan menjauhi dirinya dengan cepat agar dia tidak lagi dapat mendengar suara isi hatiku. Percayalah memalukan sekali menjadi orang seperti diriku ini.

Saat aku berjalan kearah kelas tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tanganku dari belakang. "Lupa ya? Kan gua suruh lo jumpain gua dikantin Lis" kata Mingyu kesal

"Lah, maaf gua lupa"

Mingyu tidak memperdulikan jawabanku dia langsung menarik tanganku dengan paksa. Ada dua hal yang kurasakan disini saat dia menarik tanganku. Hal pertama, aku merasa kesal tetapi, ada rasa senang dikit. Hal kedua, aku merasa takut jika ketahuan si Tae itu.

Mungkin kedengarannya aneh. Kami emang tidak ada hubungan spesial. Tetapi, hal ini terjadi secara alami. Dan, hal ini telah dijalankan melalui takdir. Siapa yang bisa mengubah takdir seorang jodoh?

"Lis" panggilan Mingyu membuat aku tersentak dari lamunanku. Aku mendongkakan kepala dan mendapati Mingyu yang menatapku heran. "Udah sarapan belum?" tanyanya. Aku hanya menggelengkan kepala lalu dia langsung memesan sarapan untukku. "Tadi lo ngapain sama si kating itu?"

"Hah? Kating mana? Kalau ngomong yang bener deh Gyu" balasku. Karena aku memang tidak tau siapa yang dia maksud.

Mingyu memanyunkan bibirnya. Dia tampaknya kesal mendengar jawaban dariku. "Masa lo lupa sih Lis. King kampus itukan kating" sekarang aku mengerti siapa yang dia maksud.

"Oh, si Tae, Tae itu ya yang lo maksud?" Mingyu mengangguk-kan kepalanya. "Tadi gua dikejar sama segerombol orang aneh. Yang gua gak tau siapa aja yang ada di gerombolan itu. Dan, dia kebetulan senasib sama gua, yaudah kami jadinya kerja sama untuk lari dari mereka" kataku menjelaskan padanya apa yang terjadi sembari mengambil pesanan yang dipesan Mingyu untukku tadi.

Merasa tidak puas dengan jawabanku Mingyu menatapku tanpa henti. "Apaan sih? Kan udah gua jelasin tadi" getutu ku

Sementara dia hanya tersenyum tipis. "Lain kali kalau perlu bantuan panggil gua aja"

Aku membulatkan mataku. "E-emang lo siapanya gua? Sikap lo macem pacar yang lagi cemburu tau gak?"

"Emang, gua ini calon pacar lo" jawabnya tanpa ragu. Karena terkejut mendengarnya akupun melihat wajahnya dengan pipi yang merona. Tetapi, segera aku alihkan secepat mungkin darinya.

"Serah deh. Lu kan emang suka-sukanya aja" jawab gua tanpa malu.

Mingyu tersenyum kemudian dia bangkit dari duduknya dan pamitan dengan ku yang masih setia makan. Tak lama Mingyu pergi aku pun bangkit dari tempat dudukku tadi.

Sementara dari kejauhan seorang namja yang terlihat sebagai penjaga kantin mendekati diriku. "Sebelas ribu mbak" ujarnya tiba-tiba.

Aku terkejut bukan main. Aku kira Mingyu yang bayar eh, tapi ujungnya cuma mesan aja tuh anak. Php emang.
Karena tak ingin kelihatan tidak punya uang akupun merogoh kantong ku.

Tunggu, dimana dompet hitam berpita milikku? "Uhmm...gimana ya bilangnya? Ma..maaf sebelumnya mas. Do..dompet saya hilang" ucapku terbata. Dan kemudian menunjukkan bahwa dompetku benar-benar hilang, tetapi penjaga kantin itu malah tidak percaya.

Alhasil aku pun berjanji akan mencuci piring para pengunjung kantin setelah selesai kelas pagi hari ini. Dan, aku juga harus meyakinkan penjaga kantin itu saat membuat janji. Hingga aku dipersilahkan pergi dengan beban janji yang akan datang.

Lisa's POV end

Lisa berjalan lesu kearah kelasnya. Rose yang melihat temannya kurang bersemangat itupun menghampiri dirinya lalu merangkulnya. "Hei kenapa Queen kita ini lesu sekali hmmm..?"

Bukannya menjawab Lisa malah menghembuskan nafasnya gusar. Jisoo yang baru menghampiri mereka berdua pun heran dengan tingkah Lisa yang aneh. "Kenapa Sih Lis? Ada masalah cerita aja ke kita orang" sarannya pada Lisa dan diangguk setuju oleh Rose.

"Eonnie kalau laki-laki itu emang suka PHP ya?" tanyanya polos

Mengerti pertanyaan Lisa. Jisoo dan Rose saling menatap satu sama lain. "Emang siapa yang berani PHP- in Queen kita? Bilang aja orangnya biar gua bawa ke bapak hulk samping apartmen gua" seru Rose dengan gaya super lebay nya itu.

Jisoo yang mengerti perasaan sedih Lisa langsung menyikut lengan milik Rose. "Shut..dia lagi sedih Rojee"

"Hanya berusaha menghibur" balasnya dengan menaikkan bahu.

Jisoo mendekati Lisa dan membawanya duduk didalam kelas. Sementara Rose hanya mengikuti mereka berdua. "Dengerin eonnie ya Lis. Namja di Korea mah emang PHP semua. Eonnie pernah dibuat baper dulu. Bahkan sekarang juga. Tapi, yang bikin baper gak pernah mau tanggung jawab. Dan pernah sekali eonnie diajak jalan, kira eonnie maksud ngajak jalan itu kencan eh, ternyata cuma buat nge-vlog pake tema 'jalan sama teman cewe satu-satunya'. Jadi, eonnie sarankan gak usah sama orang korea lah"

Lisa menengadahkan kepalanya kearah Jisoo dan tak lama dia tersenyum kecut. "Halah, itu mah emang nasib eonnie jadi jomblo sejati kali. Buktinya Roje gak pernah kenak PHP tuh" sambar Rose yang berusaha membuat Lisa terhibur.

"Apaan sih Rose" balas Jisoo marah

"Yee emang gitu kan? Hahaha" Rose tertawa kencang

"Gak gua traktir lagi lu mulai hari ini makan di kantin"

"Lah, emang yang selama ini traktirin eonnie siapa? Bukannya aku ya? Jelas-jelas eonnie gak pernah traktirin Roje"

"...." Jisoo terdiam dan melihat Rose datar.

Kapan anak ini amnesia ya gusti? -Jisoo

Di sisi lain mlihat keduannya bertengkar Lisa menjadi tersenyum bahkan tertawa. Rose yang menyadari Lisa tertawa juga ikut tersenyum bahagia. Dia bersyukur akhirnya teman barunya itu tertawa kembali. "Jadi Lis lu di PHP sama siapa?"

Lisa melihat kearah Mingyu yang duduk tidak jauh dari mereka. Dan lalu menceritakan apa yang terjadi. Bukannya membela Lisa kedua temannya itu malah tertawa kencang. "Sumpah nih ya. Gua yang sering di baperin aja gak pernah sampe segitunya" seru Jisoo yang berusaha menahan tawanya keluar kembali

"Bener-bener" tambah Rose dengan tertawa

"Kok pada ketawa sih?" tanya Lisa heran

"Lucu Lis" jawab mereka serentak

"Emang laknat kalian"

"Haha gak deh. Yaudah nanti kami bantuin cuci piringnya ya" kata Jisoo sambil merangkul Lisa ramah. Lisa tidak percaya dengan perkataan Jisoo itu hingga dia membuat raut wajah yang aneh. "Beneran kita bantu deh ya kan Rose?"

Rose menggeleng cepat. "Kalau Rose bantu gebukin sih item aja" jawabnya kencang. Kemudian disusul dengan tawa mereka bertiga

Bersyukur gua punya temen kayak mereka bertiga. Walaupun rada gila tapi buat mood balik lagi -Lisa

Next on~

👑TFRD👑
🐩Klik⭐➡🌟
🐩Komen
🐩and follow my link

MAAF LAMA. LAGI FOKUS SAMA YANG SEBELAH SOALNYA.

BACA JUGA YA 'BEAR ALL THE PAIN' MAKASIH BANYAK UDAH NGE-VOTE. BAHKAN YANG KOMEN.

Queen & King (Yonglice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang