🐩🐩🐩
"Ini piringnya!!" ucap wanita yang Lisa ketahui sebagai dosen di kampus ini.
Lisa tidak menjawabnya melainkan melihat piring yang masih bersisa makananya. Betapa mubazirnya dosen wanita itu dengan makananya.
Masih dengan menatap makanan itu tiba-tiba terlintas dikepalanya seekor kucing. Dulu saat sebelum neneknya meninggal dia selalu mengingatkan Lisa akan kepedulian antar makhluk hidup. Lisa berfikir dari pada dia membuang sisa makanan itu kenapa dia tidak memberikannya kepada kucing? Hitung-hitung juga berbuat kebaikan.
Jadi, diapun keluar untuk mencari kucing. Tak kunjung melihat kucing diapun pergi kedaerah taman. Disana tampak seekor kucing yang sedang mencari makan.
"Puss meow sini sini" panggil Lisa pada kucing yang masih fokus mencari makanan. "Lah, kok gak mau kesini sih?"
Karena kucing yang berbulu kuning itu tidak kunjung menghampirinya Lisapun terpaksa mendekati kucing tersebut. Tapi, sebelum dia sampai mendekati, kucing itu sudah terlebih dahulu diangkat oleh seorang yang tidak familiar dimata Lisa.
"Lisa?" ujar Mingyu yang mengangkat kucing itu.
Lisa terdiam. Dia langsung menyembunyikan sisa makanan yang telah dia pindahkan ke kantong plastik. "H-hei lagi apa lu disini?" tanyanya basa-basi.
Mingyu menatap Lisa lekat. Dia sepertinya mengetahui ada yang aneh pada Lisa. "Apa tuh dibalik?" tanya Mingyu menyelidik.
"Ah, en-enggak bukan apa-apa. Lo pergi aja deh kasihan tuh kucingnya mau makan"
"Hahaha belum tau ya Lis? Ini tuh kucing gua yang bener aja gua kasih dia makanan sisa ya enggak lah"
Mulut Lisa kembali terdiam. Hewannya saja dilarang untuk memakan sisa makanan. Apa jadinya jika dia memberikan sisa makanan itu pada kucing itu?
"O-oh yaudah gua deluan" ucapnya lalu meninggalkan Mingyu dengan kucingnya
Sesampainya di dapur dia melihat piring yang semakin bertumpuk. "Bagaimana bisa sebanyak ini? Huft..." gumamnya pelan lalu dengan cepat dia mengambil satu piring kotor dan mencucinya
Di tempat lain lebih tepatnya di meja makan kantin. Terdengar suara penjaga kantin yang marah hingga membuat keributan. Merasa penasaran Lisapun keluar dan melihat kejadian.
Disana Taeyong sedang diceramahi oleh ibu kantin. Malu yang saat ini dia rasakan. Sama halnya dengan Taeyong karena apa yang dirasakan Lisa itu juga merupakan sebagian perasaan Taeyong.
"Kamu ini gimana sih Yong? Kamu tuh kating terkenal di kampus ini. Lah tapi hutang numpuk kayak gundukan baju monja. Gimana sih kamu ini?"
"Besok deh buuuuk. Promise deh"
"Enggak sekarang!!!! Kalau kamu mau bayar besok cuci piring didapur!!"
"Yaudah deh iya, iya saya cuci piring"
"Huft....yaudah pergi sana"
Tanpa basa-basi Taeyong pun pergi kedapur. Alangkah terkejutnya dia saat di dapur mendapati Lisa yang sedang tertawa kencang. "Ngapain lo disini? Ketawa lagi?"
"Lah emang gak boleh ketawa ya? Jadi udah berapa sih hutangnya?"
"Gak banyak sih sebenarnya cuma sejuta doang"
Bibir yang tadinya tertawa kini menjadi diam dan terbuka lebar dibuat Lisa. "What!! Lo bilang cuma? Pakai doang lagi"
"Gua sih udah biasa makan sampai ngutang segitu. Lagian pasti gua bayar kok ibunya aja yang gak sabar. Gua kan lagi malas bawa money"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen & King (Yonglice)
Fanfiction(YONGLICE) komedi, romance Hanya sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang lelaki yang dijuluki dengan Raja Dan juga menjadi sebuah kisah tentang seorang wanita yang dijuluki dengan Ratu