Dimanasih tuh bocah? Kok gak kelihatan? Batin Taeyong dalam hati. Iya tadi Lisa ninggalin Taeyong gitu aja padahal kerjaan belum kelar.
Taeyong berjalan terus menyelusuri lorong kampus yang sudah mulai gelap hingga akhirnya tanpa sadar ada seseorang yang menarik dirinya kedalam suatu ruangan.
"Sssst ada penyusup. Diam!!!"
"Lis? Itu lo kan?" tanya Taeyong karena suasana benar-benar gelap. Apalagi mereka ada disuatu ruangan yang kecil tanpa ada satu celah sinar yang masuk.
"Lis? Lis apasih aku bukan Lis yang kamu bilang itu. Ini aku Jennie...Oppa"
Taeyong berpikir sejenak. "Jadi dimana Lisa?"
Jennie memanyunkan bibirnya. Pasalnya Taeyong tidak pernah menanyakan wanita lain kecuali dosennya. "Ikkhhh...Oppa kan yang ada cuma aku kok Lisa yang ditanya sih?"
"Apasih Jen? Kamu itu aneh deh. Lagian kamu ngapain disini? Gak ngurus cafe ayah kamu tuh?"
"Lagi malas pengen jumpa sama Oppa"
"Gak ngaruh. Udah aku pergi dulu hati-hati disini penunggunya bukan cuma satu tapi beribu penunggu" Ucap Taeyong yang lalu melangkahkan kakinya menjauh tetapi dengan cepat ditahan oleh Jennie.
"Gak boleh harus disini"
"Minggir Jen..."
"Gak"
"Ck ribet ya kalau berurusan sama kamu"
Jennie dan Taeyong terus saja adu mulut. Hingga pada akhirnya mereka dengar suara teriakan barulah mereka berhenti berkelahi.
Entah mengapa setelah mendengar suara teriakan itu Taeyong langsung menyingkirkan tangan Jennie secara kasar dan langsung berlari menuju kearah teriakan.
Tentu saja hal itu membuat Jennie kesal dan mau tak mau diharus mengikuti Taeyong.
"Oppa pelan dong iiih" ujar Jennie dari belakang
Taeyong hanya diam dia terus berlari mencari sosok orang yang berteriak.
"Oppa"
"Jen bisa diam gak sih? Lisa lagi bahaya ini"
"Kenapa yang dikhawatirkan cuma Lisa sih. Ini tangan aku juga sakit..."
Merasa tidak diperdulikan Jennie pun berpura-pura jatuh kemudian meringis kesakitan. "Aduuuh Oppa sakiiit"
"Maaf Jen. Lisa lebih dalan keadaan bahaya dari pada kamu. Kamu tunggu disini nanti aku balik" lelaki itu berlari kencang meninggalkan Jennie sendirian.
"Oppa iiiih"
Lisa's POV
Semuanya menjadi gelap. Tidak ada yang bisa kulihat selain hitam. Rasa takut mengujuri tubuh hingga menjadi dingin. Tidak ada seorang pun yang bersamaku. Hp? Ah iya sedang bersama orang sial itu.
Aku terus berjalan melawan rasa takut. Dari belakang aku merasakan seseorang mengikutiku. Karena hal itu aku mempercepat jalan ku hingga akhirnya menjadi berlari.
Orang itu dia mengejarku saat dekat dengan ku dia menutup mulutku menggunakan tangan nya. Spontan saja tangannya kugigit sangat keras hingga mengeluarkan darah.
Mungkin dia merasa tidak terima atas hal itu. Dia menolakku lalu aku terjatuh. Saat aku terjatuh dia mengeluarkan pisau kecil berwarna merah.
"KYAAAA jangan...tolong jangan" tuturku hampir menangis
Dia tidak mendengarkanku. Malahan dia mengeluarkan sesuatu yang aku rasa itu adalah kain. Kemudia dia menyumpal mulutku menggunakan kain itu hingga akhirnya semua gelap. Pendengaran ku berkurang.
Next~
Maaf. Kata maaf yang hanya bisa saya ucapkan 🙇🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen & King (Yonglice)
Fanfiction(YONGLICE) komedi, romance Hanya sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang lelaki yang dijuluki dengan Raja Dan juga menjadi sebuah kisah tentang seorang wanita yang dijuluki dengan Ratu