03

11 2 0
                                    

Desti memilih duduk dan berbasa-basi  dengan Eka walau memang Desti tak menyukai basa-basi karena hal ini sangat konyol baginya,tapi untuk menghilang mood buruknya ia memilih basa-basi dengan Eka entah tentang idolanya Eka atau bercerita tentang mantan-mantannya Eka yang kisah cinta mereka sangat menyedihkan sekali dan terdengar bodoh.Mata Desti sontak tak percaya dengan siapa  Satria berjalan sambil menggandeng tangan seorang wanita yang tidak asing bagi Desti,Eka pun ikut memandang dan mulai angkat bicara.

"Itu Kinan,kakak kelas paling populer dan mostwanted dia emang suka sama Satria tapi tolak muluh tapi kok bisa Kinan jalan sama Satria,mungkin pakai pelet lagi"kata Eka dan Desti hanya menggelengkan kepala karena gaya bicara Eka.

"Hus omongnya jangan ngaur gituh,lagian ada yang suka sama Satria?"tanya Desti.

"Widih banyak Des,gue juga fans sama Satria ya walau jutek dan dingin amat"kata Eka dan Desti menatap Eka ngeri."Makanya gue suka banget bantu lo ketika layanin gangnya Satria"kata Eka lagi.

"Idih mata lo cowok muluh"kata Desti dan mereka pun tertawa.

Desti pun sedang menunggu Satria di tempat parkir,Satria yang sudah ia tunggu hingga 15 menit akhirnya datang tapi senyum Desti berubah ketika mendapati Satria datang dengan Kinan.Kinan mengelus pipi Satria walau Satria begitu tidak suka,dan Desti yang melihatnya menatap gelih pada tingkah kedua orang yang berada didepan matanya.

"Desti lo bisa'kan pulang naik angkot?"kata Satria dan Desti tersenyum sabar.

"Iya gue bisa kok,ya yaudah gue pergi dulu"kata Desti kemudian meninggalkan Satria yang kini bersama Kinan.

(Sial!seharusnya lo marahin gue kek,ngambek kek)batin Satria dan menatap kesal Kinan dan menatap kecewa Desti.

"Lo pulang naik angkot atau taxi aja deh gue malas ngatar lo pulang gue ada urusan"kata Satria kemudian melajuh meninggalkan Kinan yang sangat-sangat kesal dan marah dengan tingkah Satria.

                             🌞🌞

Sekolah,Desti kali ini tidak sedang melayanin,atau mengikuti perintah Satria karena Satria tidak sedang memerintah Desti.Desti bingung dengan sikap Satria,ia pun menemui Satria yang kini sedang bersama teman-temannya.Desti tak berhenti berjalan ia tetap berjalan menemui Satria,teman-teman Satria yang ingin pergi meninggalkan keduanya agar berbicara kini Satria mencegah agar mereka tidak boleh pergi.Desti yang bertanya pada Satria,Satria hanya cuek dan tidak peduli dengan keberadaan Desti.

"Yaelah Sat,itu Desti lo kenapa si"kata Romeo yang melihat sikap sahabatnya begitu cuek dengan Desti."Desti,mening lo balik ke kelas dah nih anak mesti di golok dulu baru mau ngomong"kata Romeo lagi dan Desti bersih keras tetap duduk di samping Satria,teman-teman Satria mulai meninggalkan Satria dan Desti untuk mereka bebas mengutarakan mosi masing-masing.

"Lo kenapa?mau bahas yang kemarin udah gue bilangkan jangan bahas itu lagi,lagian udahlah mening lo pergi"kata Satria begitu tenang dan lembut.

"Nggak kok,gue mau bilang kenapa lo jadi hindarin gue?kita'kan teman lagian gue nggak suka ada orang yang musuhin gue"kata Desti dan tersenyum pada Satria.

"Lo  emang nggak senang gue perintahin lo?"tanya Satria sambil menatap Desti dan Desti hanya diam.

"Nggak gituh juga"kata Desti kemudian menatap Satria.

"Berarti lo kangen ya?ternyata lo kangen juga ya sama gue"kata Satria dan Desti hanya tersenyum yang membuat Satria tertawa.

Menurut Desti ia senang bisa bicara dengan Satria,tapi ia juga kesal dengan tingkah Satria yang masih suka membuat peraturan gilanya.Sebenarnya Desti tidak menginginkan sepedanya kembali melainkan ingin mengetahui Satria begitu dalam.Desti tak pernah berpikir menyukai Satria,Satria sudah di anggap teman yang harus benar-benar ia teliti.

Satria dan Desti kini sedang berada di mall mereka makan dan singgah di tokoh buku,siapa lagi kalau bukan Desti sang penyuka buku.Selesai jalan bersama,mereka pun pulang kerumah masing-masing.Sesampai dirumah,Satria berhenti sejenak karena pria berparuh baya menghentikannya dan mulai berbicara penuh amarah.

"Satria!mau jadi apa kamu,ayah sudah bilang nilai kamu jangan jelek!kenapa kepala sekolah sial itu melapor  nilai kamu tidak memuaskan,ia menghina ayah terus-menerus"ketus  Bimo ayahnya Satria,Satria hanya memutar bola mata malas dan wanita berparuh baya mengelus bahu Satria sekadar memberi kasih sayang agar anaknya harus sabar.

"Satria kamu  masuk istirahat aja"kata Karin mamanya Satria,Satria pun berjalan dengan secepat kilat karena malas diomel papanya.

"Pa.Jangan kasar begitu"kata Karin sambil menggelengkan kepala.

"Tapi bagaimana mau jadi penerus perusahaan anaknya acuh begitu"ketus Bimo dan keadaan pun hening.

Ayah Satria memang sangat menginginkan nilai pelajaran sekolah Satria bagus dan memuaskan,bahkan apapun yang dilakukan Bimo agar Satria mendapatkan yang terbaik walau menurut Satria itu adalah cara yang salah.

                                 🌞🌞

Disekolah Satria masih tertidur,Desti pun duduk disamping Satria sambil menatap Satria yang tertidur,suara tertawa yang terdengar pelan membuat Satria bangun dari tidurnya.Satria menatap Desti  tapi Satria melanjutkan tidurnya.

"Kok tidur lagi?dasar pemalas"kata Desti dan Satria pun bangun.

"Desti gue mau tanya boleh?"tanya Satria sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Apaan Sat?"tanya Desti dan mulai siap mendengar pertanyaan Satria.Romeo pun datang membuat Satria tak jadi bertanya membuat Desti cemberut karena udah serius dengarin cerita eh malah pergi.

Sanril pun datang menemui Desti,sambil membawa tempat makan berisi pei rasa apel.Desti pun tersenyum dan Sanril pun membalas senyumnya Desti.

"Makasih tapi emangnya lo nggak ada maksut lain'kan?"kata Desti.

"Sama-sama,nggaklah gue ikhlas kok"balas Sanril sambil tersenyum.

Satria pun datang,ia begitu cemburu melihat Desti dan Sanril saling tertawa dan berbicara yang menurut Satria itu tak penting.Desti yang melihat Satria begitu kesal,dengan cepat Desti pun menemui Satria.

"Jangan nyebut namanya"kata Satria begitu dingin tampak senyum.

"Nggak,lagian gue mau cerita sama Sanril tentang biaya siswa doang"kata Desti sambil terkekeh.

Satria dan Desti pulang sambil mampir ke warung yang berada di pinggir jalan,sambil makan ketoprak dan teh hangat.Seorang pria berparuh baya pun menghampiri anaknya Satria,ya pria itu adalah Bimo.

"Satria!bukannya pulang malah keluyuran,ayo pulang dan kamu anak gadis,jalan terus nggak pulang"ketus Bimo ayahnya Satria,membuat mata Desti terkejut dan Desti pun berlari mencari taxi kemudian meninggalkan Desti.Satria pun kembali kerumah,walau memang tadinya Satria mengkejar Desti tapi nihil  Desti sudah melajuh dengan taxi yang sudah pergi jauh.

                                 🌞🌞

D E S T I N YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang