PERTEMUAN

7 4 0
                                    

Desti seperti harinya diantar pergi dan pulang sekolah oleh Satria,bahkan berjalan disekolah seperti sepasang kekasih tapi alih-alih seperti asisten Satria.Kini Desti tak sedang bersama Satria,Desti sedang berada di sebuah perpustakaan sambil membaca sebuah buku pelajaran yaitu biologi.Eka mendatangi yang kini sudah dianggap sahabat ya Desti,Eka menghampiri Desti karena ada sebuah kabar bahwa siswa-siswi yang mengikuti biaya siswa ke Amerika akan segera berkumpul di Aula.

Desti dan Eka pun sampai di Aula,Eka memang tak mengikuti biaya siswa ia sekadar hanya menemani Desti di Aula,kepala sekolah belum datang.Mata seseorang tertujuh pada Desti,ia segera menghampiri Desti yang berdiri di samping Eka.

"Lo yang kemarin gue nabrakkan ?lo ikut biaya siswa ke Amerika yah?"sapa Pria tersebut dan Desti hanya tersenyum.

"Lebih tepatnya bukan lo yang nabrak,lo juga ikut biaya siswanya ?"kata Desti dan mereka tertawa.

"Dari tadi ngobrol kita belum kenalan,gue Sanril siswa kelas IPA-2 dan lo?"kata Sanril dan berbalik menanyai Desti sambil bersalaman dengan Desti.

"Desti,siswi kelas IPA-1"kata Desti dan juga membalas salaman Sanril.

Kepala sekolah pun datang,Kepala sekolah menyampaikan beberapa informasih dan hal-hal tentang persiapan seleksi untuk biaya siswa ke Amerika,selesai memberi informasi pada siswa-siswi yang mengikuti biaya siswa ke Amerika maka telah usai kepala sekolah berpidato,siswa-siswi yang ada di Aula pun pergi kembali ke kelas begitu pun Desti,Eka,dan Sanril.

                             🌞🌞

Satria menunggu Desti keluar dari Aula karena Desti dan beberapa siswa-siswi sedang mendapat informasih baru dari kepala sekolah,kini Satria begitu marah karena Desti tidak pernah setelat ini datang ke parkiran ditambah Satria melihat Desti sedang berbicara dengan Sanril ketika Satria ingin memanggil Desti.Amarah dan emosi Satria tidak bisa tahan,ia menarik Desti tapi tidak membuat pergelangan Desti sakit hanya Desti meringis tidak suka ketika ia sedang berbicara ada yang langsung menghalanginya.

"Gue nunggu dari tadi lo malah asyik sama cowok yang baru aja lo kenal,ayo pulang gue mau istirahat"Kata Satria dingin dan langsung menaiki motor.

"Lo nggak seharus narik gue kaya gituh,lagian gue naik angkot aja mening lo pulang aja gue mau mampir ke toko buku"kata Desti dingin dan membolak-balik matanya malas.

"Ya udah gue anter,ayo naik gue nggak suka ada kata penolakan jika gue udah bicara sama lo baik-baik"kata Satria dengan sedikit meredah amarahnya.

                                🌞🌞

Di toko buku Desti sudah menghabiskan tiga buku yang ia baca terlihat sepertinya Satria tertidur,Satria kembali bangun ia masih menatap Desti yang masih membaca buku.Satria heran dengan sikap Desti yang sangat suka membaca buku hampir empat bahkan lima ia habiskan begitu cepat dan kenapa Desti tak pernah lelah membaca,Satria mulai melihat buku-buku yang dibaca Desti ternyata dari salah satu buku ada yang Satria suka.Pasalnya buku itu pernah ia baca dengan seseorang yang pernah masuk kedalam hatinya.

"Lo nggak laper?ayo kita pergi makan gue udah laper nih"kata Satria dan Desti hanya menggelengkan kepalanya.Mereka berjalan di sebuah rumah makan pinggir jalan,mereka memesan ketoprak dan es teh selesai makan mereka pun pulang kerumah masing-masing.

Dirumah Desti,Maya sudah duduk dimeja makan sambil melihat anaknya yang akhir-akhir ini sangat sibuk.Bahkan Maya tak tegah melihat aktivitas anaknya yang super sibuk dibanding dirinya sendiri.

"Des,dari mana jam segini baru pulang kamu itu jangan terlalu sibuk nanti sakit emang ada tugas apa sampai pulangnya sore muluh ada apa Des ?"jelas Maya dan Desti hanya tersenyum seakan mengyakinkan mamanya ia baik.

"Desti sehat kok ma,lagian Desti mau ikut ambil biaya siswa ke Amerika mama pasti bangga sama Desti"kata Desti tersenyum dan Maya menggelengkan kepala sontak tak percaya dengan anaknya.

"Desti mama bangga sama apa yang kamu lakukan selagi itu baik buat kamu,tapi mama sama papa bisa menyekolahkan kamu dimana aja tampa harus kamu berjuang gituh,mama nggak mau kamu capeh Desti batalkan biaya siswa itu mama akan menyekolahkanmu juga diAmerika jika kamu mau"kata Maya dan raut senyum Desti berubah menjadi semakin kerut.

"Mama,Desti nggak mau ada ikut campur mama sama papa"kata Desti semakin pelan.

"Tapi kamu nggak bisa ngatur waktu kamu,Desti mama nggak mau dengar bantahan kali ini mama tahu pendidikan penting tapi bukan sampai kamu sakit"kata Maya dan meninggalkan Desti dan Desti terlihat lesu atas apa yang dikatakan Maya barusan.

                                 🌞🌞

Jangan bosan buat baca,vote sama comment,saran,dan kritik juga yah.Dibaca jangan bosan.Terima kasih sudah membaca cerita aku,aku ingin kalian terus baca tapi vote juga yah 😇

D E S T I N YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang