10

5 0 0
                                    

SUASANA kantin kini mulai ramai. Padahal, tadinya anak yang berada di kantin bisa dihitung dengan jari. Sekarang, puluhan siswa sudah menempati bangku yang tersedia di kantin SMA Robinson ini. Gify pun ikut serta. Sebenarnya dirinya malas untuk ke kantin, selain ramai dia juga ingin menghemat uang sakunya. Tapi karena paksaan trio cabe—Naya, Lani dan Fela akhirnya dia ikut serta. Gify itu orangnya paling malas berada di tempat ramai. Apalagi jika banyak dipandang oleh puluhan pasanf mata. Terasa tidak nyaman.

Tapi berkat trio cabe juga, Gify bisa menghadapi puluhan pasang mata itu. Dengan sikap sok jutek, Gify terus melangkah. Padahal di dalam hati Gify meringis takut. Apalagi saat geng Kak Rose mendelik ke arahnya. Tapi dengan santai Fela berbisik.

"Gak usah tegang gitu. Ada gue, siap jadi tobot pelindung lo."

Fela memang penyuka kartun. Apalagi jika sudah terkait dengan Tobot, My Little Pony, dan Doraemon. Intinya, Fela sangat suka film kartun walaupun penampilan luarnya kayak bad girl.

"Lo mau pesen apa Fy?" Tanya Naya. Gify segera menoleh ke arahnya.

"Gue gado-gado aja, minumnya es teh deh," jawab Gify sambil menunjuk kantin bernomor 4 dengan spanduk bertuliskan 'Kantin 4 Bu Imah'.

Naya beralih menatap Lani dan Fela yang sedari tadi tertawa saat membuka akun instagram salah satu dayangnya Kak Rose—Lemansya Ardila, cewek yang terkenal alay. Di akun instagramnya, hanya terdapat 56 followers, tapi postannya itu lho, mencapai 112 foto. "Lo berdua pesen apa?"

Lani mendongak. "Gue? Bakso ya gak pake mie, sama bola ikannya Bu Imah ya lima ribu. Terus minumnya Chocolatos Matcha. Pake duit lo dulu, ntar gue ganti deh," jawab Lani. Naya segera memasang ekspresi jutek ketika Lani secara tidak langsung mengutang padanya.

"Beli aja sendiri! Banyak bener ah," balas Naya sebal. "Fela lo ikut gue ya?"

"Oke deh!" Jawab Fela mengiyakan ajakan Naya.

"Pesenan gue ya beb!" Teriak Lani kepada Naya. Sedangkan yang diteriakki malah memasang ekspresi bergidik ngeri. "Abis dari Dufan?"

Spontan, Gify langsung terlonjak kaget. "Siapa?"

"Lo lah! Siapa lagi?"

"Dari siapa lo tau?" Tanya Gify balik.

Lani mengelus dadanya. "Astagfirullah. Lo bego atau gimana sih? Kemarin Kak Aldo buat snapgram sama lo di Dufan, di depan wahana Turangga-Rangga. Makanya tadi lo disinisin sama tuh mawar!" Sungut Lani sebal karena kelemotan otak Gify.

"Oh," Gify mengangguk-ngangguk. "Mawar? Siapa lagi? Disini gak ada yang namanya mawar, Lani."

Lani menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Otak lo lemotnya kebangetan. Gue tanya ya, mawar bahasa inggrisnya apa?"

"Rose. Kenapa?"

"Berarti yang gue maksut mawar siapa?"

"Kak Rose maksut lo?"

"Iya!"

"Dari tadi kek. Untung aja gue sabar ngadepin temen kayak lo, Lan."

"Yang ada, gue yang harus sabar ngadepin temen kayak lo Gify!"

Gify meringis.

***

MAAF CUMA SEDIKIT :((

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang