Maut.
.
Jadi ingat malam itu, setelah sholat isya di tempat ini, mamaku tiba-tiba langsung berdiri.
"Ngapain, Ma ?" Tanyaku heran.
"Mama penasaran pengen lihat mayyit yang disholatkan di dalam hijir Isma'il lalu dibawa keluar lewat babus salam"
Pikirku, Emang ada ya ? Aku kurang tau, mungkin Kakak tau, dia kan pernah kerja disini. Pas nanyain dia :
"Sekarang itu ambulance yang masuk sini, dan setahu aku Imam itu posisi nya pas depan pintu ka'bah".
Jawabannya masih kurang jelas, Wallahu A'lam.
Terus pulang hotel, mama malah cerita :
"Mul, 17 tahun yang lalu, pas mama pergi haji, mama ada kenalan, dia ibu-ibu, ya gak terlalu tua juga"
Oh terus ?
"Dia itu orang kaya, Mul, berangkat kesini sendirian, sakit lo, padahal keluarganya sempat melarang, dan ini juga kepergian dia yang ke 3 kalinya"
"Ya Mul, jadi pas selesai Wuquf di Arofah, dia lemes dan tak lama
Kemudian dia meninggal, tanya tuh abahmu, Abahmu ikut membantu prosesnya"
.
MasyaAllah, nasib baik, batinku berbisik.
Mekkah dan Madinah adalah sebaik-baik tempat.
Akupun langsung teringat hadist yg pernah aku baca
من مات في أحد الحرمين استوجب شفاعتي، وكان يوم القيامة من الآمنين.
Barangsiapa yang meninggal di salah satu harom (Mekkah / Madinah) maka wajiblah utk nya syafa'atku, dan pada hari kiamat termasuk dalam golongan orang-orang yang aman.
.
Bahkan Rasulullah pun menganjurkan, "barangsiapa yang bisa meninggal disana, maka meninggalah disana"
.
Tapi kita semua tahu, kalau "Mati dan Jodoh" itu urusan Tuhan.
"Lah, Kok bawa-bawa jodoh sih ?"
Iya, Disandingkan, biar kita tahu, kalau dua-duanya juga ada ikhtiarnya.
Dan menurut Imam Nawawi R.a, sunnah hukumnya berdo'a untuk bisa meninggal disana, sebagaimana doa sayyidina umar R.a :
"Ya Rob berikanlah aku rezeki utk bisa mati syahid di jalan-Mu, dan jadikanlah kematianku di negri Rasul-Mu"
Rd

KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Perantau
Short StoryHanya sebuah coretan. Kegelisahan ... Perjalanan hidup... dll