4

3.5K 334 5
                                    

Author pov

(Y/n) tampak bingung ketika menerima telepon dari seseorang yang tidak ia kenal.
Dengan ragu ia menjawab sambutan dari seseorang tersebut.

Si penelpon terdengar seperti sedang menghela napas diseberang sana.
"Hhh~ kau lupa. Ini aku Hong Jisoo."
"Ahhh Jisoo oppa. Aigoo oppa maafkan aku. Kau tahu kan selama ini aku mengenalmu sebagai Jisoo bukan Joshua."

Yah (y/n) hanya akan berbicara panjang lebar kepada Joshua karena...

"Kau tidak melupakanku, kan?
"Ahh tentu saja tidak. Bagaimana bisa aku melupakanmu oppa?"

Yah, (y/n) dan Joshua menjalin sebuah hubungan asmara.
Namun yang mengetahui itu hanya keluarga (y/n) saja.
Bahkan Mingyu pun tak tahu itu.

"Mana eomma mu. Aku ingin bicara dengannya."

(y/n) segera turun ke lantai dasar menuju ibunya yang masih asik menonton acara televisi.

"Eomma, ini Jisoo oppa. Ia ingin bicara denganmu."
"Oh Jisoo? Mana kemarikan handphone mu!"

Selagi ibunya berbicara dengan Jisoo, (y/n) pergi ke dapur untuk mengambil snack kesukaannya.

"Ahahaha tentu saja aku ingat nak Jisoo. Siapa juga yang lupa akan hal itu," tawa ibunya pecah ketika berbincang dengan Jisoo lewat telepon itu.

(Y/n) hanya menggeleng saja ketika melihat keakraban antara ibunya dengan sang kekasih.
Orang tua (y/n) sudah merestui hubungan keduanya.
Jisoo pergi ke Amerika beberapa tahun yang lalu untuk menamatkan SMA disana.
Jadilah mereka mengalami yang namanya ldr.

Karena hubungan jarak jauh itu Jisoo jadi jarang menghubungi (y/n) namun jika ada waktu Jisoo akan menghubungi kekasihnya itu.

"(Y/n) besok Jisoo akan datang kerumah." adu ibunya kepada sang putri tunggal.
"Benarkah? Ahh~ senangnya setelah sekian lama tidak melihatnya." Ya, hanya karena Jisoo (y/n) akan menjadi melodrama begini dan bicara panjang lebar.

(Y/n) lalu pergi ke kamar kembali dengan hati yang berbunga-bunga. Dan karena sanking senangnya ia sampai tak sadar belum membuka pintu kamar dan malah menabraknya.

Duakk!

"Akh~" ringis (y/n) ketika menabrak pintu tersebut.
"Aish sial, kenapa aku tadi malah menutup pintunya,sih?"
gerutu (y/n) sambil menampar pintu itu dengan telapak tangannya. Lalu dengan segera ia membuka pintu kamar dan masuk kedalam.

"Aku harus menyiapkan sesuatu yang disukai Jisoo oppa.
Ah iya kue."
Jisoo menyukai kue buatan (y/n).
Pernah dulu waktu Jisoo belum berangkat ke Amerika, ia bertandang kerumah kekasihnya dan ketika sampai dirumah ia disuguhkan dengan sajian kue buatan (y/n) dan jus semangka.

Melihat itu membuat Jisoo senang.
Jisoo mencicipinya dan berkomentar bahwa kue buatan (y/n) sangatlah enak terutama jus semangka.

Kali ini (y/n) ingin membuat kue lagi untuk Jisoo.
Tentu saja kue kesukaan Jisoo selama ini. Kue Tart.

Ya.
Jisoo bilang ia suka kue tart.
Jadilah (y/n) ingin membuat kue tersebut untuk menyambut kepulangannya.

At Mingyu house

Ketika sampai dirumah Mingyu, (y/n) langsung menuju meja makan membantu ibu Mingyu menyiapkan makanan.

"Eomma sini biar aku bantu menyiapkan semuanya."
"Kau sudah datang (y/n)-ah? Tidak usah kau duduk saja disana temani Mingyu."

(Y/n) lalu menoleh ke arah sofa di depan televisi. Ia mendapati Mingyu yang sedang terlihat merengut dan diam mematung.
(Y/n) langsung menghampiri sepupunya itu dan menyapanya.
"Hoi Kim kau kenapa, eoh?" sapa (y/n) sambil memukul ringan pundak Mingyu.

"Ah aku kesal. Kau tahu drama kesukaanku Do Boong Soon itu kan? Itu sudah tamat beberapa jam yang lalu," seketika (y/n) mendengus dan menyesal telah merasa khawatir pada sepupunya itu.

"Lalu apa masalahnya?"
"Tentu saja masalahnya aku tidak bisa melihat lagi Boong Soon noona yang cantik itu."
"Kau penggemarnya? Cari tahu saja di internet apalagi drama yang akan ia mainkan setelah ini."
(y/n) lalu mengambil sebuah snack yang terbuka lebar di depannya dan mulai memakan snack itu secara perlahan.
"Emm masalahnya aku sayang--"

Mingyu menjeda kalimatnya dan itu membuat (y/n) penasaran.
"Heh sayang apanya?"

"Iya sayang aku tidak apa-apa kok,"
"Heh -_-,"

Mingyu lalu tertawa terbahak ketika melihat ekspresi sepupunya itu.
Ia tertawa sambil memukul pahanya sendiri dan memperlihatkan gigi taringnya.

"Tidak lucu, Kim."
"Siapa juga yang sedang melucu?"
"Sudahlah diam!" gertak (y/n) kepada Mingyu.
Mingyu lalu melanjutkan kata-katanya tadi yang sempat terputus.
"Aku hanya sayang kuota ku saja. Jadi aku tidak akan membuang kuota internetku hanya untuk updatean drama saja.
Lebih baik aku menggunakannya untuk mencari pelajaran."
"Ya aku tahu kau cerdas, Kim.
Kuota mu hanya untuk pelajaranmu tersayang itu."

Mingyu juga tak jarang mengerjai (y/n) seperti tadi.
Ketika selesai mengerjai (y/n), tak jarang ia mendapat pukulan atau sebuah tinjuan.
Tapi dengan begitu hubungan ia dan (y/n) jadi semakin akrab.

"Anak-anak ayo berkumpul." seru ibunya Mingyu.
Sebelum pergi menuju meja makan, Mingyu menjambak sedikit rambut (y/n) dan membuat sepupunya itu berteriak kesal.

"YAK MANUSIA TIANG, AWAS KAU KALAU TERTANGKAP!" geram (y/n) sambil berusaha mengejar Mingyu.



"Hei tadi Jisoo hyung menelponku."
"Uhukk--"

(y/n) langsung menenggak minuman didepannya.
"Oh Jisoo siapa?"
"Yak, kau pikir aku tidak tahu siapa dia? Dia kekasihmu kan?
Sudahlah jangan ditutup tutupi lagi."
"Darimana kau tahu?"

Mingyu mendekat secara perlahan ke arah (y/n)
Tahu apa yang ingin dilakukan Mingyu, (y/n) langsung menggepak kepala sepupunya itu dengan garpu.

"Jangan berbisik bicara normal saja."
"Bisa tidak kau jangan menggepak kepalaku, nanti kalau otak cerdasku ini bermasalah bagaimana?"
"Salahmu sendiri berbisik. Kau tahu kan aku tidak suka di bisik-bisik." sungut (y/n) dengan raut wajah yang mulai memerah.




Selesai acara malam itu.
(Y/n) dan keluarganya segera pulang kerumah.
Diperjalanan pulang (y/n) hanya diam sambil mendengarkan musik lewat headphone.

Ia memandangi kota malam Seoul dengan khidmat.
Sesekali ia menghela nafas dan membuangnya perlahan.
Ia memikirkan sesuatu..









Hayoloh mikirin apaan tuh 😁 ga yang macam2 kan?
Mohon krisar nya chingudeul 😢😢.

                                   이유진

My Boyfriend Jeon Wonwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang