Epilog

4.3K 271 39
                                    

Author pov

Sudah 2 tahun ini usia pertunangan Wonwoo-(y/n), kabarnya mereka akan segera menikah pada awal bulan Mei.

Saat ini, keduanya sedang berada dibutik baju pengantin.

Terlihat (y/n) yang sedari tadi kesana kemari melihat gaun pengantin.

"Yang ini cocok tidak denganku?"
"Hm, sangat cocok."
"Kalau yang ini bagaimana?"
"Itu juga bagus."
"Ah, bagaimana dengan yang ini?"
"Tidak. Jangan mengekspos punggungmu. Bisa-bisa nanti teman-temanku malah tergoda."
"Oh baiklah."

Wonwoo memijat pelipisnya perlahan, ia pikir bisa menyelesaikan semua ini hanya dalam waktu 1 jam.
Nyatanya sudah lebih dari 1 jam mereka berada dibutik tersebut.

"Ah, aku lapar. Bagaimana kalau kita makan dulu (y/n)-ah?"
"Eoh, kau lapar. Hm baiklah kita makan saja dulu."

Keduanya lalu pergi mencari makan diluar, tak jauh dari butik tersebut mereka pun menemukan sebuah restoran makanan.

Wonwoo langsung memesan makanan sedangkan (y/n) masih melihat-lihat menu.

"Masih memilih makanan? Sudah biar aku pilihkan saja untukmu."
"Tapi aku mau yang ini Wonwoo-ya."
"Jangan. Aku sudah memakan makanan ini, rasanya pedas sekali. Kau bisa langsung sakit perut jika memakannya."
"Tapi aku suka yang pedas Won, itu akan membangkitkan selera makanku,"

//////saya setuju dengan anda 🌚

"Terserah. Jangan merengek kepadaku jika besok kau akan sakit perut."
"Arraseo, memangnya aku anak kecil apa merengek kepadamu?"

(Y/n) lalu memberengut kesal, dilipatnya kedua tangan didepan dada sambil memajukan bibirnya sedikit.
Pandangannya pun kini bukan ke Wonwoo lagi, melainkan jalanan.
Melihat ada perubahan raut wajah pada (y/n), Wonwoo lalu beranjak duduk disamping kekasihnya tersebut.

Tanpa seizin (y/n), Wonwoo mengecup pipi kanan kekasihnya tersebut dan mencubitnya gemas.

"Kau ini apa-apaan, ini kan tempat umum. Malu tahu dilihat banyak orang."
"Biar saja, siapa suruh memberengut seperti itu. Aku jadi gemas melihatnya."
"Hm."

Tak berapa lama datanglah Mingyu sambil membawa nampan makanan ditangannya.
"Aigoo, seharusnya calon pengantin tidak boleh bertengkar seperti ini."
"Mingyu-ya,"
"Oh annyeong Kim Mingyu."
"Hm annyeong Wonwoo-ssi."

Mingyu lalu duduk dihadapan keduanya sambil mengambil sumpit bersiap untuk makan.

"Kau sedang apa disini?"

Bodoh, tentu saja makan. Kau tidak lihat kalau dia sudah bersiap untuk makan?-(y/n)

"Aku menunggu seseorang. Dia lama sekali, aku sudah sangat lapar jadi kuputuskan untuk mencari makan dulu. Dan mengganti tempat pertemuan kami menjadi di restoran ini."
"Siapa yang akan kau temui Mingyu-ya?" seru Wonwoo sambil menopang dagunya dengan sebelah tangan.

Mendengar penuturan Mingyu, (y/n) jadi ikutan penasaran.

"Ah itu dia. Yak, disini!" seru Mingyu sambil melambaikan kedua tangannya ke udara.
Baik Wonwoo maupun (y/n) sama-sama menengok kebelakang.
Keduanya mengernyitkan dahi, bahkan alis mereka hampir bertaut satu sama lain.

Orang tersebut pun duduk disamping kiri Mingyu, sebelum itu ia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu pada dua orang di hadapannya.

"Annyeonghaseo, perkenalkan nama saya Jung Sona. Kekasihnya Kim Min Gyu."

"MWO?!" Wonwoo dan (y/n) terlonjak kaget, keduanya jadi fokus kedepan menghadap Mingyu dan kekasihnya itu.
"Yak Kim Min Gyu, kau tidak pernah cerita kepadaku kalau kau sudah punya pacar, eoh?"
"Bagaimana mau cerita, kau saja selalu sibuk dengan pekerjaanmu selama ini. Dan aku sibuk dengan kuliahku di Jerman. Tidak ada waktu luang untuk bercerita (y/n)-ah."
"Jadi, Sona-ssi ini adalah kekasihmu?"
"Eum, kami sudah 6 bulan ini berpacaran."

Wonwoo mengangguk, tapi tidak untuk (y/n). Dalam kesempatan ini, ia ingin memberitahu suatu hal.

"Annyeong Sona-ssi, perkenalkan nama saya Song (Y/n). Aku sepupunya Kim Min Gyu menyebalkan ini."
"Yak.. sadar diri nona Song. Kau juga menyebalkan." elak Mingyu tak terima jika hanya dirinya saja yang dikatakan menyebalkan.

(Y/n) mendelik tak suka sedangkan Mingyu, menanggapinya dengan santai.

"Annyeonghaseo.. perkenalkan aku Jeon Won Woo. Calon suaminya Song (Y/n), aku juga berteman denga Mingyu. Ah, salam kenal."
"Wah, jadi kalian sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan?" tanya Sona begitu antusias.

"Benar Sona-ssi.. rencananya awal Mei ini kami akan melangsungkan pernikahan."
"Kau harus datang Sona-ssi, bersama pacarmu yang menyebalkan ini tentunya." Mingyu memasang wajah tak suka terhadap ucapan (y/n).

Wonwoo menengahi keduanya, melihat ada guratan tak suka dari keduanya. Cepat-cepat Wonwoo mengambil tindakan.

"Sudah jangan berdebat, makanan kita sudah datang (y/n)-ah."
Mingyu kembali memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Kau tidak memesan makanan?" tanya Mingyu kepada Sona sambil menyumpit udang goreng dan memasukkannya ke dalam mulut Sona.

"Tidak, aku sudah kenyang. Sebelum kemari, aku sudah makan."
"Hm, pantas saja lama," gerutu Mingyu sedikit kesal.
"Hahaha, maafkan aku."












Setelah makan siang, (y/n) dan Wonwoo kembali ke butik.
Saat ini baik Wonwoo maupun (y/n) sama-sama terdiam.
Namun tak berapa lama, ponsel Wonwoo berdering menandakan ada sebuah telepon masuk.

"Chagiya, aku angkat telepon dulu."
"Eum, jangan lama-lama."
seru (y/n) sambil membaca majalah.

Tak lama, ponsel (y/n) juga bergetar.
Namun bukan sambungan telepon yang ia dapat.
Melainkan sebuah pesan.

Unknown

Temui aku didepan sekarang. Tak akan lama, kutunggu didepan taman butik ini.

Dahi (y/n) seketika mengernyit, siapa kira-kira yang mengirim pesan ini kepadanya?

"Chagiya, kau mau kemana?" tanya Wonwoo sambil memegang pergelangan tangan (y/n).
"Aku ingin menemui seseorang oppa, baru saja ia mengirimkanku pesan. Ia sudah menunggu di taman depan butik ini."
"Begitukah, kalau begitu silahkan dan jangan berlama-lama."
Wonwoo menjawel hidung calon istrinya tersebut. (Y/n) hanya membalasnya dengan senyuman lebarnya.

Perlahan (y/n) mendekati taman tersebut, dari kejauhan ia dapat melihat ada seseorang yang duduk di bangku taman membelakangi dirinya.
Entah keberanian darimana, (y/n) menghampiri orang tersebut dan bertanya,

"Permisi, apakah Anda yang mengirimkan pesan kepada Saya?" tanya (y/n) sedikit ragu, tapi ia juga sedikit yakin bahwa memang orang ini yang tadi mengiriminya sebuah pesan.
Pasalnya hanya ada dia saja yang berada di taman ini.
Tidak ada orang lain lagi.








"Annyeong (Y/n)-ah, lama tidak berjumpa." sapa seseorang tersebut yang membuat (y/n) jadi kaku seketika.




"Jo-Joshua. Shua oppa?"






























End

Eheheh gantung ya, maaf gantung.
Saya suka gantungin cerita soalnya 🌚. Bagaiman ceritanya.. bagus atau biasa saja?
Yaudah kalau biasa aja gapapa kok saya ikhlas bin ridho rhoma 😭😭😭. Btw bentar lagi lebaran ya.. uhuhu ga kerasa udah mau selesai aja puasanya dan lebaran bentar lagi tiba.

My Boyfriend Jeon Wonwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang