Mark..

232 14 11
                                    

Lanjut... ⛔ STOP DANGER..! BACA SAMPAI HABIS SULU!!
👣
👣
👣

Oke guys.. sebelumnya Ve ngasih peringatan dulu di chapter selanjutnya bakalan Ve buat adegan dimana sang alpha itu ingin menandai matenya dan mungkin ada beberapa adegan yang sudah R15+...

tolong yang merasa tidak kuat diperkenankan meninggalkan cerita ini, dan yang masih kuat....

👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣
👣

HAPPY READING GUYS 📣📣📣

-
-
-
-
-

Taufan, Blaze, dan Halilintar berdiri menunggu mate mereka sadar.

Meskipun mereka sebenarnya bersahabat, tetapi Taufan tidak mau menyapa Halilintar lagi. Kejadian kemarin membuatnya marah kepada Halilintar, Walaupun selama ini hanya Halilintar lah sahabat baik Taufan

"Sial, kurasa obatnya tak bekerja" gumam Taufan mendekat ke arah ranjang Claria.

"Kumohon bangunlah..."

Sreekk...

"Claria, Bila, Ve?! Apa mereka baik-baik saja?"

Putri dan Everyll serta Zalfa memasuki kamar Claria dan segera bertanya keadaannya pada Blaze.

"Mereka masih belum sadar, tetapi energi mereka terkuras."

Tak lama setelah itu Gempa, Ice, solar datang. Gempa menepuk pundak Halilintar dan mengajaknya meninggalkan kamar itu.

"Kau lihat itu Halilintar? Apakah kau merasakan sakit yang terjadi pada Ve?"

"Hnn-- kurasa... yah begitulah..."

Gempa menggelengkan kepalanya dan kembali menepuk pundak temannya itu.

"Aku tau, dia seorang Shewolf yang keras. Tapi kau bisa meluluhkan hatinya dengan cara mengerti kemauannya. Kau harus meminta maaf secara perlahan kepadanya secara pribadi"

"Aku tak yakin jika itu akan bisa" Halilintar berdecak kesal dan merutuki kesalahannya itu.

"Tunggulah saat dia sadar. Aku yakin disaat seperti ini dia sagat butuh diperlakukan dengan baik, apalagi dengan kondisinya yang sedang tidak sehat"

"Kau benar, Gempa. Thanks.."

Wusshh...

Dengan cepat, Halilintar melesat kembali menuju kamar Claria.

Dia melihat semuanya sudah sadar, termasuk Ve.

"Hei sweetie, kau tidak apa?" Tanya Taufan segera memeluk Claria.

"Hmm.. seperti yang kau lihat aku baik"

Taufan kemudian mencium kening Claria dan menggenggam tangannya erat.

"Jangan pernah melibatkan dirimu dalam bahaya, mengerti?"

"Baiklah, kalau aku bisa.."

Blaze mendekati Bila yang sudah duduk di atas ranjang Claria.

My Possessive AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang