"Aku pulang!" kata Michi sambil membuka kunci pintu dan masuk.
"Kau telat!" jawabku. Aku masih merasa kesal dia pulang terlambat. Tapi paling tidak aku masih bisa melihatnya lagi malam ini.
Seekor kucing mendatangi kakinya dan Michi pun menunduk dan mengelus kepalanya.
"Maaf aku telat. Ayo kumasakkan nasi dulu."
"Huh, aku tidak lapar." jawabku pelan.
Iapun beranjak ke dapur dan memakai celemek.
"Apa kau tidak mandi dulu?" tanyaku.
Dia hanya diam dan terus memasak. Ia memasak nasi kemudian duduk menonton televisi. Kemudian ia memberi makan kucingnya dan menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri.
"Baunya enak. Apa aku boleh ikut makan?" kataku sambil memijat kakiku yang pegal,
"Dan kau juga bisa membantu memijitku, Sayang".
.................
Riddle by Anonim
................
Hai hai.. lama gak jumpa readers. !!
(( Ngomong sama siapa lu Thor?? Ya kali kali kalo ada yg baca, lah kalo gak ada?? ))
Well, ada atau tidaknya pembaca, saya hanya ingin menyampaikan salam dari manusia purba.. dah itu aja.
(( Bacot lu Thor, datang tak diundang, pergi gak bilang-bilang, pulang tak diharapkan :v kan kangen... Tapi boong ))
YOU ARE READING
Invisible Riddles Stories
Mystery / ThrillerKasat mata atau tak kasat mata.. ya begitulah yang disebut riddles. bagaikan langit dan bumi, apa yang tertulis dengan apa yang dimaksud bisa saja berbeda jauh dari dugaan yang ada. Riddles original ini dari berbagai maker/ahlinya dijam...