Reinhard PovSudah 2 minggu setelah kejadian itu berlalu. Aku, Qalista, dan Alexa makin akrab sejak saat itu. Akan tetapi seorang teman lama mengganggu kehidupan ku..ahhh mungkin inilah yang di namakan perjuangan dalam cinta?
Ya seseorang...datang
Maksudku dia murid baru tetapi aku sudah mengenalnya. Dia adalah sahabatku sejak kecil.
Kau bertanya? Okay yaa aku sangat senang bisa bertemu kembali dengannya. Akan tetapi jika ia ingin mengambil barang milikku aku akan menjadi sangat membencinya.
Barang milikku? Haa kalian para pembaca sangat cerewet. Alexa adalah milikku. Yaya aku belum menjadikannya sebagai kekasihku. Tetapi kau lihat sendiri ya kan? Bagaimana Alexa memperlakukanku? Dia khawatir kepadaku, perduli, dan perhatian. Apalagi kalau dia tak menyukaiku?
Ahh biklah.. aku akan ke kelas sekarang..
...
"Hei.. kemarilah!" Teriak seseorang tidak jauh dari ku.
Berbalik.. dan itu dia Kevin Vanberth. Teman lama ku. Bukan! Maksudku dia sahabat lama ku yang ku ceritakan tadi.
Aku berjalan dengan senyuman (palsu) yang lebar. Ahah kau tahu dia adalah Rival di dalam kisah cintaku.
"Heii.. sapa Kevin dengan senyuman lebar khas miliknya.
"Mmm aku akan ke kelas sekarang" kataku sambil berjalan meninggalkannya (sungguh aku tak berniat jahat)
" tunggu aku! kita bisa berjalan bersama" teriak Kevin
" kau tak perlu berteriak" pria ini membuatku sangat muak.
Di kelas sudah ada beberapa orang yang sedang duduk menunggu murid lain, Alexa dan Qalista belum terlihat jadi aku memilih untuk duduk jauh dari pria keji itu.
Ntah kenapa aku merasa Kevin datang dengan satu tujuan. Sikap yang ia tunjukan sedikit mengusikku. Ia tak seperti ini dulu. Dia seseorang yang dingin. Bahkan ketika kami masih bersama akulah yang sering mengikutinya, dan Menuruti kemauannya.
Aku mengerti jika semua orang dapat berubah tetapi perubahan ini cukup drastis untukku. Dan kenapa dia terus melihat ke arahku? Semakin lama ia menatapku semakin terasa mengerikan. Aku merasa seperti pernah melihat tatapan dan senyuman itu. Bukan ketika kami masih bersama. Suasana mencekam ini juga pernah ku rasakan sebelumnya. Tapi di mana? Aku terus berusaha mengingat..
" Rein" teriak Qalista dari kejauhan..
Wanita ini sangat mengganggu. Suaranya terlalu melengking untuk di dengar sepagi ini.
Dan heii itu dia. Alexa.
Seperti biasa.. ia berjalan anggun dengan tatapannya yang tajam, senyum tipis di bibirnya membuat ia terlihat sangat cantik.
"Hei" sapa Alexa kepadaku.
"Mmm" jawabku singkat.
Kau tahu aku sangat berbeda dengan sikap asliku. Maksudku ketika aku bersama teman-teman ku atau orang yang ku sukai sifat ku menjadi dingin dan ketika aku sendiri.. yaa kalian pasti sudah tau:D
Hari kami berjalan mulus seperti biasa. Hari ini kami Menghadiri kelas sejarah, magic, politik dan ECO (english conversation) . Kemudian makan, lalu kembali ke asrama masing-masing.
Sepulang dari academy kami berempat berencana untuk bertemu di taman. Yaa hanya sekedar untuk mengerjakan tugas bersama.
Belakangan ini hari-hari kami terasa sangat membosankan. Aku bahkan tidak tau pria yang muncul itu menghilang kemana. Setelah kejadian ku dan Qalista ia tak pernah lagi terlihat. Beberapa hari setelahnya Kevin muncul sebagai murid pindahan di sini. Dia terlalu teladan untuk pria seumuran kami. Dan juga Sedikit terlalu hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am the Demon [HIATUS]
FantasíaSeorang gadis yang akan memulai perjalanan kehidupan barunya.