Alexa POV
Sehari berlalu setelah pelajaran itu kami lewati, sejarah dan teori-teori lain menjadi ilmu yang harus kami cantumkan di otak. Segala macam mantra dan tekniknya harus kami ingat dalam jangka waktu sehari.
Aku,Rain,Leo dan Qalista sedang berkumpul di perpustakaan. Dragio maksimus sedang ada urusan degan Frans, jadi hanya kami ber 4.
Masing-masing dari kami di perintahkan menghafal 12 cerita sejarah sekolah kami. dan isinya, dan kau tahu? Setiap cerita terbagi dalam satu buku yang sangat tebal. Kami harus menghafal segalanya termasuk detail-detail kalimat yang tidak penting.
"itu penting Alexa, belajarlah dan jangan banyak mengeluh"
"berhenti membaca pikiranku rein!"
"kenapa selalu pikiranku yang ia baca, menyebalkan!" gumamku
"aku mendengarnya Alexa Villiant" sambung Rein.
"berhentilah bertengkar!"
"ssssssstttttttttt" suara ini bersahutan dengan suara leo yang sedang menegurku dan Rein.
"kau kah itu Qalista?"
"sungguh bukan aku"
"jangan bercanda, ini tidak lucu"
"harusnya hanya ada kita di sini"
Suara kami bersahutan berbisik perlahan namun mata kami tajam mewaspadai hal-hal yang tak kami inginkan.
"hai, lama tak jumpa anak-anak"
"hei suara ini"
ILLUSION
"aku ingat tempat ini" teriak Qalista.
"ilusi yang sama pada kejadian di sekolah"
Sambungnya.Seingatku, ilusi hanya dapat di hancurkan dari luar. Dan kami sudah terperangkap di sini. Lalu apa yang akan kami lakukan? Ya tuhan tolong kami.
"kau tahu tuan putri? Kami sangat merindukanmu. Tak ingin pulang?" katanya.
"apa maksudmu? Kau hina!! Keluarkan kami"
Zraaaaaashhhhh
Sambaran listrik mengenai Qalista.
"heyy"
Aku, Rein dan Leo mulai menyerangnya. Tingkat kefokusan ku berkurang karena mengingat kalimat pria itu di otakku.
Qalista mulai bangkit "keluar"
Qalista menghilang, dia keluar dari illusion, bagaimana ini bisa terjadi astaga.
Lalu bagaimana dengan kami?
Zrasshhhhhhhhhhhhh zrashhhhhhhh
Petir petir itu terus menyambar kami. Rein terus menghindar sambil melindungiku.
"apa kau sudah gila? Hentikan semua ini !!" teriakku.
"Berhenti, serangannya sudah berhenti" sahut Leo.
Illusion ini juga menghilang. hey wht the hell is going on? Di mana Qalista? Pria itu? Kenapa setiap kemunculannya selalu seperti ini? Apa karena perintahku tadi? Lalu bagaimana Frans hanya berdiri di sana, di depan pintu perpustakaan? Bukannya dia bersama dragio Maksimus tadi? Ada bekas cakaran besar di leher Leo tapi tak ada darah sedikitpun. Apa ini? Aku mulai tidak mengerti dengan segalanya.
Aku bingung bagaimana bisa semua ini terjadi?
"Alexa awaaaas!!! " teriak Rein dari kejauhan.
Lamunanku buyar aku berlari random ke arah yang tak pasti. Apa ini? Serangan lagi?
"jangan kau pikir aku akan mengikuti perintahmu putri"
"apa yang kau inginkan !!"
Aku mengucapkan semua mantra yang bisa ku ucapkan melawan pria itu.
Rein berlari ke arahku kemudian memelukku memutari arah yg tadi aku hadapi.
"uhuuuk"
Pakaian kuterasa basah penuh dengan darah yang keluar dari mulut Rein.
"astaga Rein apa yang kau lakukan?"
"me..lindungi orang yang ku suka"
Rein terjatuh, aku terpaku karna kalimat yang Rein ucapkan.
Dragio Maximus datang lalu melindungi kami, di susul dengan Dragio yang lain.
"pergilah !!!"
Maaf update nya gk panjang:)
Nb. Typo di mana mana, jangan lupa vote dan comment yah😁
KAMU SEDANG MEMBACA
I am the Demon [HIATUS]
FantasíaSeorang gadis yang akan memulai perjalanan kehidupan barunya.