Still Alexa's POVsekarang aku memiliki satu teman. Masi ingat? Qalista. Ia memiliki sifat yang hampir sama dengan Rossa. Setidaknya ada seseorang yang bisa membuat ku sedikit melupakan kerinduan ku. Bukan berarti aku akan melupakan Rossa. Sungguh Alexa bukan tipe orang seperti itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12:00 p.m waktunya makan siang. Seluruh murid Magysk Academy berkumpul di satu ruangan yang amat besar. Di sebelah kanan ada prasmanan untuk para wanita dan di sebelah kiri prasmanan untuk para pria. Kursi dan meja yang sangat panjang tersusun rapih di tengah ruangan. Ada sekitar 16 meja berjejer di sana. Kau bisa bayangkan seluas apa ruangan ini. Seluruh murid ada di sini. Tapi berdesak-desakkan pun tak terlihat bahkan ku rasakan pun tidak.
"Oh maafkan aku" kata seorang pria dengan wajah yang sangat ramah.
"Tak apa" kata ku tersenyum kemudian beranjak pergi bersama Qalista.
"Hey tunggu sebentar"
Aku berbalik dan yang bersuara masih pria itu.
"Ada apa?" Tanyaku
"Aku tak pernah melihatmu di sini"
"Oh ya aku murid baru di sini, perkenalkan Alexa Villiant" kataku sambil menjulurkan tangan. (Sungguh seumur hidupku aku tak pernah seramah ini dengan orang asing.)
"Alexa!" Teriak seorang wanita dari kejauhan.
Ternyata Qalista sudah jauh lebih dulu sampai di tempat prasmanan ruangan ini. Ahh pasti dia melupakan ku.
"Aku Reinhard Xerigar kau bisa memanggilku rein. Oh ya sebelumnya kita pernah bertemu, kau ingat?"
Aku mulai mengacak-acak isi otakku, aku takut jika kami memang pernah bertemu dan aku melupakannya, itu terlalu jahat.
"Emm mungkin..
"Kau melupakannya? Baiklah aku akan membantumu mengingat"
Jantungku berdegup kencang. Pria itu mendekatkan wajahnya ke arah wajahku. Tak tahu kenapa mataku terpejam. Aku merasakan keningnya yang sudah menempel dengan keningku. Tangannya memegang bagian belakang leherku dengan kuat.
"Auchh.....
""Kau baik-baik saja?" Tanya Rossa.
"Mmm ya aku baik-baik saja"
Alexa berbalik ke arah pria itu
"Thanks..dan...ada apa dengan pakaianmu? Kau seorang cosplayer?"
Sentak aku mendorong pria itu menjauh dariku. Kau!!
"Yaa" jawab pria itu sambil tersenyum kepadaku.
"Oh ya dan aku bukan seorang "cosplayer"
"Maafkan aku" kataku
"Tak apa pakaian ku memang aneh untuk manusia biasa, tapi ini memang pakaian kami kaum witch"
" bagaimana orang sepertimu bisa sampai di new york?"
" itu urusan pribadi " katanya kemudian berjalan meninggalkan ku.
" heei dari mana saja kau?" Tanya Qalista
......
Ahh makan di ruangan seperti itu memang nikmat, tetapi makanan yang mereka sediakan terlalu berlebihan sehingga membuat perutku kepenuhan.
Qalista sampai heran melihat porsi makanku, ia terus menerus menertawakanku sepanjang waktu makan siang tadi.
Kau tahu? Sepasang mata terus saja memperhatikanku sambil tersenyum. Menatapku ketika mulutku sedang penuh dengan makanan. Itu sangat memalukan..
KAMU SEDANG MEMBACA
I am the Demon [HIATUS]
FantasiSeorang gadis yang akan memulai perjalanan kehidupan barunya.