Bab 4

60 5 1
                                    

Arkasara - Bab 4

"Ku takut melangkah,"

Kericuhan baru saja terjadi dikantor A Entertainment karena masalah yang baru saja dibuat oleh seorang Arka. Semua staff sedang berusaha mengangkat telepon dari berbagai wartawan yang mencoba menggali kebenaran tentang pengakuan Agatha.

Agatha mengaku kalau Arka sudah melakukan kekerasan kepadanya, memberikan beberapa bukti memar yang ada ditubuhnya. Semua itu Agatha akui diakun media sosialnya.

"Sumpah! Gue gak ngapa-ngapain Agatha, cuma nyuruh dia pergi. Gak ada kekerasan sama sekali, Kak."

Arka dibuat frustasi oleh pengakuan Agatha. Dia harus rela pergi ke kantor managementnya untuk memberi klarifikasi, menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Gue kan udah bilang sama lo, Arka...jangan pernah main-main sama reputasi lo. Tamat sudah reputasi lo." Samuel berkicau, menenggelamkan Arka dalam kekacauan yang dia buat sendiri.

Tangan Arka tanpa sadar sudah mejambak pelan rambutnya, dia tidak tahu kalau Agatha akan bersikap licik seperti ini. Dia tidak menyangka kalau Agatha akan menghancurkan reputasinya sebagai seorang artis yang sudah dikenal seantereo Indonesia bisa hancur hanya karena Agatha yang berkata kebohongan di akun media sosial pribadinya.

"Sumpah demi Tuhan, Kak! Gue gak pernah main tangan sama perempuan, mau sebrengsek apapun gue." Kata Arka masih setia membela dirinya yang menurutnya tidak salah sama sekali.

"Terus gimana sama bukti yang Agatha punya? Siapa yang bikin dia memar kayak gitu kalau bukan-"

"Berapa kali gue bilang kalau itu bukan gue yang bikin?"

"Tapi lo adalah orang terakhir yang bertengkar sama dia, lo gak bisa pungkiri itu Arka."

Sialan. Samuel tidak percaya dengan Arka. Kemana Samuel, kakaknya Arka yang selalu percaya dengan semua sikap Arka? Benar katanya, sebrengsek apapun dia kepada semua perempuan. Arka tidak akan pernah berani bermain tangan, karena itu sama saja dia menyakiti Bundanya. Oh tidak-soal Bunda, Arka tidak tahu bagaimana keadaannya setelah perempuan itu melihat berita buruk tentang anak kesayangannya.

"Please, percaya sama gue. Lo tahu, sebrengsek apapun gue, gue gak pernah main tangan sama perempuan. Gue gak sebrengsek itu." Kata Arka mencoba meyakinkan Samuel, maka yang Samuel lakukan sekarang adalah mempercayai perkataan Arka. Karena dia sudah salah menyalahkan adiknya yang dia tahu juga selama ini--Arka tidak pernah berani bermain tangan dengan perempuan manapun.

Tarikan napas kasar keluar dari mulut seorang Samuel, "Jaminan apa yang bisa lo kasih ke gue kalau gue percaya bukan lo yang ngelakuin itu ke Agatha?" tanya Samuel meminta sebuah jaminan atas kepercayaannya untuk Arka.

Otak cerdas Arka berputar, mencari sebuah jaminan yang bisa dia berikan kepada Samuel. Terserah, apapun ide yang terlintas diotaknya sekarang mungkin akan dia jadikan sebagai jaminan kepada kakaknya. Tapi sayangnya, tidak ada sebuah ide yang bisa dia jadikan jaminan, hingga Arka tersenyum geli ke arah Samuel.

"Kenapa lo nyengir-nyengir kayak gitu?"

"Lo tahu gak? Dikomplek sebelah ternyata ada cewek cantik pake banget, adem gitu kalo ngeliat muka dia."

"Ya terus, maksud lo gimana?" tanya Samuel semakin tidak mengerti keman aarah pembicaraannya.

"Ya maksud gue, kita bikin satu steatment. Sebenernya hubungan gue sama mantan-mantan gue itu cuma settingan buat naikin popularitas-"

"Maksud lo gimana? Gue makin gak ngerti." Kata Samuel jujur.

"Itu tadi yang gue jelasin, gue sama mantan-mantan gue itu cuma settingan dan sebenernya pacar gue itu cewek yang ada di komplek sebelah rumah gue. Gimana? Baguskan ide gue?" kata Arka membanggakan sebuah ide konyol yang terlintas dikepalanya.

ArkasaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang