Arkasara Bab 5
Bukan tanpa sebab juga Sara harus membenci Samuel ataupun Arka yang Sara ketahui adalah adiknya Samuel yang selama ini dia kenal. Arka kecil yang selalu menjadi musuh terbesar dalam kehidupan Sara, Arka yang punya mulut lebar dengan omongan-omongan pedasnya yang selalu membanggakan Samuel sebagai kakaknya yang Sara tidak punya saat itu.
Sara juga baru tahu kalau Arka yang Mbok Mina puja-puja itu adalah Arka adiknya Samuel, karena muka Arka sangatlah berubah seratus delapan puluh derajat dari Arka yang dulu Sara kenal. Arka yang dulu itu imut dan menggemaskan, kalau Arka sekarang yang Arka yang berlagak keren dengan tampang senganya.
Oke, berarti bukan salah Sara kan kalau tidak mengingat siapa itu Arka Putra Angkasa?
"Jadi Arka yang liatin gue di minimarket depan komplek itu Arka si mulut lebar," cerocos Sara ketika matanya masih terpaku kepada layar televisinya yang datar, namun menampilkan acara temu media Arka untuk membahas skandalnya dengan Agatha yang baru-baru ini terjadi.
Sara jadi tidak menyangka, Arka si muka imut itu berani main tangan sama perempuan cantik kayak Agatha gitu? Gila kayaknya si Arka. Begitulah kira-kira pemikiran yang bisa Sara simpulkan ketika melihat skandal Arka dan Agatha.
"Mas-nya yang kemarin kerumah itu kakaknya Mas Arka ya? Yang sekarang ada disebelah Mas Arka sekarang?" tanya Mbok Mina ikut nimbrung ketika tangannya selesai menaruh cemilah yang Sara minta.
Kepala Sara hanya mengangguk membenarkan pertanyaan Mbok Mina.
"Kenapa malah diusir sama Non Sara? Kasihan tahu, mukanya Mas ganteng langsung muram waktu Non Sara ke kamar." Kata Mbok Mina lagi, membuyarkan fokus antara menonton tayangan temu media Arka atau mendengarkan celotehan Mbok Mina tentang Samuel kemarin.
"Namanya Samuel, Mbok. Bukan Mas ganteng." Kata Sara sedikit geli mendengar nama panggilan yang Mbok Mina berikan kepada Samuel.
Bukannya mengganti nama panggilannya itu, Mbok Mina terlihat protes, "Lah memang Masnya itu ganteng banget, Non. Jadi ndak masalah juga kalau Mbok panggil Mas ganteng aja hehe."
Terserah Mbok, terserah. Sara terlihat menggelengkan kepalanya mendengar celotehan protes dari Mbok kesayangannya itu. Seperti yang Sara pernah bilang waktu itu, kalau saja Mbok Mina seumuran dengannya, mungkin Sara dan Mbok Mina sudah menjadi bestie yang membuat perempuan-perempuan diluar sana iri dengan mereka berdua.
"Non ada masalah ya sama Mas ganteng itu?"
Karena tidak enak kalau harus menceritakan alasannya mengusir Samuel kemarin, yang ada dia akan dinasehati oleh Mbok Mina habis-habisan. Tidak sopanlah, tidak baguslah perempuan bersikap seperti itu dan embel-embel nasehat kolot lainnya, maka Sara hanya menjawab dengan senyuman kecil yang bertanda kalau mereka berdua hanya terlihat cekcok kecil. Dan untuk saja Mbok Mina mengerti dan tidka menanyakan hal lain lebih lanjut.
Kalau boleh Sara bilang, Sara sedikit menyesal telah memperlakukan Samuel seperti kemarin. Bagaimanapun, Samuel pernah ada dalam kehidupan Sara saat dia membutuhkan Samuel. Tapi siapa yang tidak kesal melihat kedatangan Samuel hanya karena dia punya maksud terselubung—datang hanya ketika punya keinginan. Padahal sudah lama mereka berdua tidak bertemu.
Setidaknya, ada sesi tanya-jawab mengenai keadaan keduanya. Tapi Samuel benar-benar langsung tuduh poin. Dia datang menemui Sara karena dia ingin meminta bantuan.
What the hell, apakah ini yang dinamakan datang ketika hanya ada maunya? Pikir Sara sekali lagi, menelaah maksud kedatangan Samuel kemarin.
"Kalau Mbok boleh nebak, Non udah kenal sama Mas ganteng itu udah lama ya?" tanya Mbok Mina lagi, sampai Sara yakin kalau sekarang cowok idaman Mbok Mina itu bukan lagi Arka, tapi Samuel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arkasara
Novela JuvenilHighest Rank: 491 in Chicklit 13/06/18 22.38 432 in Chicklit 26/06/18 356 in Chicklit 08/07/18 Bagaimana bisa seseorang tidak menyukai keramaian dan hanya diam saja mengurung diri di dalam kamar? Sara Rossane misalnya, sejak kepergian kedua orang tu...