Vote dulu beb! Baru baca ya
.
.
Sara sudah tahu apa yang akan terjadi ketika namanya dicantumkan secara tidak sopan oleh Arka. Mbok Mina, Kyla dan Pak Amir sama-sama menghujam Sara dengan pertanyaan mengenai hubungannya dengan Arka. Ya, perempuan itu tidak menjawab sama sekali, hanya mengangkat bahu. Tidak ada apa-apa yang ingin dia sampaikan.Dia sudah muak dengan permainan Arka.
"Terserah lo mau apa, gue nggak tertarik buat ikut dalam permainan lo." Sara berbicara sendiri pada tablet pintar yang menampilkan berita tentang hubungan palsunya dengan Arka.
Berita itu bilang kalau seorang Sara harus merasa beruntung bisa dijodohkan dengan Arka Putra Akasa yang menjadi pujaan bagi perempuan-perempuan di Indonesia.
Rasanya ingin tertawa terbahak-bahak ketika kalimat itu dia baca dalam hati, "Harusnya dia yang beruntung bisa keluar dari skandalnya karena mencantumkan nama gue! Bukan gue!" Celanya tidak terima.
Drt...Drt...Drt...
Ponsel yang berada disebelahnya berbunyi, menggantikan fokus mata Sara dari tablet menuju ponselnya.Samuel;
Gue minta maaf karena bawa nama lo kedalam masalah Arka, tapi gue yakin cuma lo yang bisa menolong Arka. Sebagai ucapan terima kasih, Arka bilang dia mau ketemu diminimarket depan komplek rumah lo. Jam 12, lo bisa keluar malem-malem?Ah, dia lupa bercerita--lebih tepatnya tidak ingin bercerita pada Samuel kalau dia lebih baik keluar tengah malam ketimbang siang hari.
Sara;
Oke. Gue bisa minta antar Pak Amir.Samuel;
Sekali lagi gue minta maaf ya, Sar.Sara;
Kata maaf gak bisa ngubah keadaan, Kak.***
Sosok Acha sudah memicingkan matanya, menganalisis seseorang yang baru saja datang dengan celana legging hitam dan hoodie baby pink. Terlihat lebih normal daripada Sara yang biasa datang dengan pakaian berwarna hitam, tapi tetap saja perempuan itu masih menggunakan tudung untuk menutupi kepalanya.
"Duh, yang dijodohin sama Arka. Jadi sekarang tempat ini jadi tempat ngedate lo berdua nih?" Acha mengarahkan kepalanya kepada sosok Arka yang sudah duduk manis ditempat biasanya.
Sebelum menghampiri Arka, Sara mencibir omongan Acha tadi, "Gue nggak dijodohin sama Arka!"
Yang dicibir hanya bisa mencibir balik walau yang dicibir sama sekali tidak ada minat untuk membalasnya lagi.
"Lo dateng ternyata,"
Arka menyambut kedatangan Sara dengan senyum manisnya.
Senyum lo sepet! Nggak usah senyum sama gue. Kata Sara membatin.
Tangan Arka menepuk kursi yang berada disampingnya, mengisyaratkan Sara untuk duduk. Tanpa menunggu lama pun, dia sudah duduk dikursi sebelah Arka.
Dia juga tidak berniat buka suara terlebih dahulu, menunggu lelaki disebelahnya untuk memulai percakapan. Kan Arka yang mengajak bertemu, maka harus dia juga yang memulai pembicaraan.
Mata Arka awalnya hampir jatuh ketika melihat sosok Sara yang berada dalam rencana perjodohan palsunya. Sara yang ternyata sering dia lihat diminimarket ketika larut malam dia merasa butuh mie instant dan segelas kopi. Sara yang menjadi teman berantemnya saat kecil yang telah menghilang sejak lama.
Sara yang kata Acha hanya keluar saat malam hari dengan pakaian tertutupnya. Sara yang juga pernah menarik perhatian Arka untuk menatap iris mata perempuan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arkasara
Fiksi RemajaHighest Rank: 491 in Chicklit 13/06/18 22.38 432 in Chicklit 26/06/18 356 in Chicklit 08/07/18 Bagaimana bisa seseorang tidak menyukai keramaian dan hanya diam saja mengurung diri di dalam kamar? Sara Rossane misalnya, sejak kepergian kedua orang tu...