Bab 8

26 2 0
                                    

Keadaan ruangan konfrensi pers sudah mulai dipenuhi oleh awak media yang bersiap mendapat penjelasan mengenai skandal antara Arka dan Agatha, lalu mereka akan terkejut dengan berita terbaru mengenai perjodohan antara Arka dan Sara.

Bahkan Sara sama sekali tidak tahu namanya dicantumkan untuk kepentingan karir Arka. Dia sudah menolak mentah-mentah permintaan Samuel untuk menjadi tunangan palsu Arka. Dia tidak ingin terlibat dengan keributan apapun saat ini.

Terlebih lagi, dia benci Samuel yang datang hanya ketika dia membutuhkan sesuatu. Memanfaatkan Sara untuk kepentingannya dan Arka. Itu semua sangat dia benci, mengingatkannya kepada simpati para kerabat kedua orang tuanya yang ternyata juga ada maksud dibalik simpati mereka semua. Mereka bahkan tertawa senang atas kematian kedua orang tuanya.

"Serius gue dijodohin sama Bunda?" Tanya lelaki itu sekali lagi, memastikannya sebelum mengatakan hal tersebut pada awak media.

Desahan tidak suka keluar dari mulut orang yang diajaknya bicara, "Sekali lagi lo nanyain itu, gue tinggalin lo sendirian disini."

Tidak. Arka tidak sebodoh itu untuk tidak mengerti semua rencana yang Samuel rencanakan. Dia mengerti dengan membuat perjodohan palsunya dengan perempuan bernama Sara yang belum pernah dia temui lagi setelah sekian lama dan fakta bahwa perempuan itu akan menyelamatkan karirnya. Yang dia tidak mengerti, kenapa harus dengan perempuan bernama Sara?

Karena dia langsung menjatuhkan pikirannya kepada perempuan bernama Sara yang dia temui diminimarket depan komplek. Maka Arka akan berandai kalau Sara yang Samuel bicarakan itu adalah Sara yang dia temui diminimarket.

Lamunannya tentang Sara pun buyar ketika lengannya disenggol oleh Samuel, "Lo udah siap?" Tanyanya menyakinkan keadaan adiknya.

Anggukan kecil terlihat dari kepala Arka, dia sudah bersiap dengan drama yang akan dia mainkan beberapa saat didepan awak media.

Dia menghirup napasnya dalam-dalam, memejamkan matanya lalu membukannya sepersekian detik kemudian. Flash dari puluhan kamera yang berada disinipun membuat mata Arka silau dibuatnya.

Drama dimulai, katanya dalam hati lalu memasang senyum palsunya didepan kamera. Tidak mungkin dia menekuk wajahnya sekarang.

"Sore semuanya, saya sebagai manager Arka akan membuka sesi tanya jawab untuk meluruskan permasalahan antara artis saya dengan Agatha, silahkan yang ingin bertanya." Manda dengan apiknya membuka sesi tanya jawab yang membuat Arka takut salah jawab.

Dia sudah hapal dengan kebohongan yang harus dia katakan. Tapi kalau ternyata dia lupa ditengah jalan? Tamat sudah semuanya.

"Apakah benar Arka telah melakukan kekerasan kepada Agatha seperti yang dia katakan?"

Tenggorokannya terasa kering ketika salah seorang wartawan mengajukan pertanyaannya.

"Tidak. Saya tidak melakukan kekerasan apapun kepada Agatha saat itu,"

"Lalu apa yang anda lakukan pada Agatha sampai dia mendapat luka lebam di tubuhnya?"

"Tidak ada perlakukan saya yang membuat Agatha mendapat luka lebam. Dia hanya ingin menjelekkan nama saya dengan membuat luka yang seakan-akan saya yang melakukan hal tersebut."

"Bisa jelaskan apa yang anda lakukan pada Agatha dihari kejadian?"

Arka berhenti untuk menjawab sebentar, dia tidak tahu ini benar atau tidak. Menutupi masalah dengan suatu kebohongan. Tidak mungkin juga dia menjelaskan hal yang sejujurnya, marah kepada Agatha karena perempuan itu mendatangi rumahnya. Akan sangat konyol mendengar alasannya. Lagipula ada sesuatu yang harus di sembunyikan rapat-rapat sekarang.

ArkasaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang