"Gua ga bisa ngasih lo janji yang pasti, karna terkadang janji itu sering kali diingkari. Maka dari itu, gua cuma bisa nunjukin rasa sayang gua ke lo tanpa ada embel-embel kata 'Janji'."
- Elarka raditya weld
---
Seluruh siswa dan siswi sudah memberikan barang yang akan mereka sumbangkan, dan semua yang sudah ditetapkan untuk ikut kegiatan tersebut sudah berkumpul di Aula depan. Saat ini, sekolah itu hanya di penuhi orang-orang yang sedang bersiap-siap untuk menunggu kendaraan yang mengantarkan mereka ke tempat tujuan, karna mereka di ijinkan untuk satu jam lebih cepat keluar sebelum jam pulang tiba. Istilahnya Dispen.Mereka semua sepakat untuk memakai pakaian yang kompak. Untuk perempuan, Baju atasan putih dan bawahan dengan rok abu-abu. Dan untuk yang laki-laki, baju atasan berwarna biru dongker atau yang sering di sebut biru gelap, dan bawahannya di samakan seperti perempuan, hanya saja yang laki-laki memakai celana. Sebelumnya, Cio sebagai ketua OSIS sudah memberitahu untuk memakai kaos biasa aja, agar terlihat lebih santai tapi tetap sopan, karna acara yang mereka adakan bukan acara formal.
Tak lama kendaraan yang akan membawa mereka sudah sampai. Sebelumnya, para OSIS sudah terlebih dahulu menempelkan nama-nama yang akan di duduki, agar nanti tidak ada yang berantem hanya karna masalah tempat duduk. Mengingat bahwa acara ini diikuti oleh beberapa anak ajaib, yaitu pentolan sekolah yang cukup terkenal dengan kebandalan mereka. Hanya dengan masalah sepele saja bisa membuat mereka menjadi masalah besar dan berakhir di ruangan BK, dan Cio tidak akan membiarkan acara mereka gagal hanya karna dengan ulah beberapa orang.
Saat semuanya memasuki BIS, tak banyak yang mengumpat bahkan ada yang dengan terang-terangan tidak ingin duduk bersamaan, karna yang mereka dapatkan adalah duduk di samping mantan atau gebetan mereka. Tidak terkecuali dengan Cory yang kini juga sama mengumpatnya di dalam hati, karna ia duduk di samping Karel. Andai saja Arka tidak melakukan hal konyol itu, mungkin ia tidak akan secanggung ini dengan orang yang ia sukai.
Arka yang melihat kecanggungan Cory dan Karel hanya tertawa pelan, ia jadi teringat perbuatannya dulu, ia merasa harus minta maaf kepada Cory nantinya.
"Kayaknya gua nyium bau-bau PJ bentar lagi udh didepan mata nih" Sindir Arka dengan hebohnya, sedangkan Cory melotot tajam ke arahnya, jangan sampai Arka memalukan dirinya untuk kedua kalinya. Sedangkan Karel hanya diam tak menggubris ucapan Arka. Memang Karel itu orangnya dingin banget, apalagi soal wanita. Pantas saja Cory hanya bisa menggaguminya dari jauh, karna tidak memiliki keberanian sama sekali.
"Sans dong Cor, oke gua gamau ganggu bulan madu kalian, lanjutin aja"
"Arka!" Teriak Cory, yang membuat seluruh orang yang berada didalam BIS tertawa terbahak-bahak akibat perbuatan Arka.
Oke, ia tidak akan meminta maaf. Karna menjaili orang lain adalah hobbynya.
"Berisik." Ucap Karel, yang merasa terganggu dengan teriakan Cory. Dan Cory senang setengah mati, walaupun satu kata, tapi kata itu Karel lontarkan kepada dirinya. Ya begitulah cinta, hanya dengan hal sederhana saja bisa membuat hati seseorang berbunga-bunga.
Arka yang melihat ketenggangan diantara keduanya hanya menggelengkan kepala dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Bagaimanapun juga Arka tahu bahwa laki-laki itu menyukai gadis yang berada disampingnya. Arka bisa melihat ketenganggan yang di rasakan oleh mereka berdua, hanya saja Karel tidak terlalu menunjukannya. BIS yang mereka tumpangi sedari tadi sudah berjalan, Arka melihat sekitar dan hanya tinggal dirinya yang belum menemukan tempat duduk. Yang lain sudah pada tertidur pulas, bahkan teman-temannya yang suka bikin keadaan menjadi rame sedang tidak semangat, karna dipasangkan oleh para mantannya. Padahal, menurut Arka walaupun menjadi mantan bukan berarti harus musuhan. Teman-temannya ternyata Lemah jika sudah berurusan dengan masalah hati, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pressure
Teen FictionAku hanya ingin kebahagiaan untuk selamanya, bukan hanya sementara.