Kakawin Sutasoma kini bisa dilihat secara langsung dalam Pameran Pancasila yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Pameran tersebut diadakan di Museum Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat, No 12, Gambir, Jakarta Pusat.
Kakawin Sutasoma yang dipamerkan telah dituliskan kembali di atas daun lontar berukuran 40,5 X 3,5 cm pada tahun 1851 dengan isi 182 halaman dan tiap halamannya ditulis dalam 4 baris.
Namun, tak diketahui siapa yang menuliskan ulang Kakawin Sutasoma tersebut, karena tidak ada petugas yang bisa ditanya perihal informasi lengkap kakawin tersebut.
Sekalian nih aku mau jelasin...
Gambar sampul cerita ini adalah gambaran salah satu kejadian saat Sutasoma di terkam harimau betina yang kelaparan...
Dan yg dibelakangnya itu raksasa" yang sekarang jadi murid atau pengikutnya...
Dan sekedar mengingatkan lagi...
Cerita ini tidak bermaksud untuk merendahkan suatu agama atau keyakinan tertentu...
Jadi saya mohon supaya mengerti sehingga tidak terjadi kesalahpahaman...Semoga cerita ini bisa menambah wawasan dan semoga ada nilai yang bisa kita ambil di dalamnya...
Oh iya...
Jangan lupa baca cerita" aku yang lain ya... 😊Masih di genre historical fiction....
-Kitab Pararaton
-Kitab Ramayana
-Ramalan Raden JayabayaPokoknya stay tune terus di bio aku...
See you next story... 😊
Salam watys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kitab Sutasoma "Mpu Tantular" (TERJEMAH)
Fiksi SejarahMotto atau semboyan Indonesia "Bhineka Tunggal Ika" tidaklah tanpa sebab diambil dari kitab kakawin ini. Setengah bait dari kitab ini telah menyatukan nusantara. Kakawin ini mengenai sebuah cerita epis dengan pangeran Sutasoma sebagai protagonisnya...